Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Penatalaksanaan Rehabilitasi Fisioterapi pada Kasus Pasca Rekonstruksi Anterior Cruciate Ligament Sinistra Fase 2: A Case Report Hardalena, Lidya; Wahyuni, W; Mardianto, Halim
Academic Physiotherapy Conference Proceeding 2024: Academic Physiotherapy Conference Proceeding
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendahuluan: Aktivitas fisik yang berlebihan atau olahraga dapat menimbulkan resiko terkena cedera. Cedera olahraga biasa terjadi karena adanya cedera yang bersifat langsung maupun tidak langsung. Cedera Anterior Cruciate Ligament (ACL) adalah cedera lutut yang umum terjadi saat berolahraga. Cedera ini umumnya terjadi pada olahraga yang melibatkan gerakan zig-zag, perubahan arah gerakan, perubahan kecepatan yang mendadak seperti pada olahraga sepak bola, basket, bola voli, dan futsal. Komplikasi yang terjadi setelah rekonstruksi ACL adalah keterbatasan gerakan terutama gerakan fleksi knee yang dapat mengakibtakan kelemahan otot, kesulitan berjalan dan rasa nyeri pada lutut Presentasi Kasus: Jenis studi yang digunakan dalam penelitian yaitu metode penelitian case report di RSD KRMT Wongsonegoro pada pasien laki-laki berusia 21 tahun yang merupakan seorang mahasiswa yang telah melakukan operasi rekonstruksi ACL sinistra. Pasien menjalani fisioterapi dengan kondisi dapat berjalan tanpa alat bantu tetapi pasien masih mengeluhkan nyeri dan krepitasi saat berjalan pada lutut kiri. Metode dan Hasil: Rehabilitasi fisioterapi dilakukan di RSD KRMT Wongsonegoro Semarang selama 2 minggu dengan 4 kali pertemuan dan home program di rumah pada pasien pasca rekonstruksi ACL sinistra dan didaptkan hasil penurunan rasa nyeri, meningkatakan kekuatan otot, meningkatkan lingkup gerak sendi, meningkatkan keseimbangan dan mengembalikan kemampuan aktivitas fungsional sehari-hari. Diskusi: Rehabilitasi fisioterapi fase 2 pada pasien pasca rekonstruksi ACL sinistra pada latihan awal dapat dilakukan dengan jenis latihan menggunakan berat badan, latihan resistance, latihan keseimbangan dan latihan koordinasi. Latihan yang dilakukan selama terapi yaitu statis bycyle, squat, lunges, dan step up dapat mengurangi keterbatasan gerakan lutut dan meningkatkan kemampuan fungsional Kesimpulan: Rehabilitasi fisioterapi fase 2 pasca rekonstruksi ACL sinistra terbukti dapat menurunkan rasa nyeri, meningkatakan kekuatan otot, meningkatkan lingkup gerak sendi, meningkatkan keseimbangan dan mengembalikan kemampuan aktivitas fungsional sehari-hari.
PENGARUH PEMBERIAN NEURODYNAMIC TECHNIQUES DAN TENDON GLIDING EXERCISES PADA PASIEN CARPAL TUNNEL SYNDROME : CASE REPORT Hardalena, Lidya; Wahyuni; Yunanto, Sri
Physio Journal Vol. 5 No. 2 (2025): SEPTEMBER
Publisher : P3M Universitas 'Aisyiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30787/phy.jou.v5i2.1433

Abstract

Latar Belakang: Tangan merupakan salah satu anggota gerak tubuh yang kompleks dan memiliki fungsi penting dalam aktivitas sehari-hari. Carpal Tunnel Syndrome merupakan kumpulan gejala seperti nyeri, kesemutan, dan baal pada pergelangan tangan akibat kompresi persisten nervus medianus saat melewati terowongan carpal di pergelangan tangan dan lengan bawah. Pemberian NT dan TGE bertujuan untuk memberikan efek pengurangan inflamasi atau edema dan nyeri pada saluran carpal sehingga dapat meningkatkan aliran darah, dan menurunkan tekanan. di dalam kanal. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek pemberian NT dan TGE terhadap intensitas nyeri, kekuatan otot, cakupan gerak sendi, dan status fungsional pada penderita CTS. Metodologi: metode penelitian yang digunakan adalah laporan kasus yang dilakukan pada pasien berusia 61 tahun dengan diagnosa medis CTS sinistra. Subjek diberikan intervensi ND dan TGE dan dilakukan evaluasi nyeri menggunakan NRS, evaluasi kekuatan otot menggunakan MMT, evaluasi lingkup gerak sendi menggunakan goniometer, dan evaluasi status fungsional menggunakan BCTSQ. Hasil: Pemberian teknik neurodinamik dan latihan tendon gliding pada pasien CTS sinistra diperoleh hasil berupa penurunan nyeri, peningkatan cakupan gerak sendi, dan peningkatan status fungsional. Kesimpulan: Pada penelitian ini diperoleh hasil bahwa terdapat penurunan nyeri, peningkatan lingkup gerak sendi, dan peningkatan status fungsional yang diberikan intervensi selama 4 pertemuan.