Kegiatan belajar yang monoton dan kurang bervariasi membuat motivasi belajar siswa kurang maksimal. Salah satu alternatif yang dapat dilakukan untuk membuat suasana belajar lebih menyenangkan adalah dengan melakukan brain gym ( senam otak ). Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah brain gym ( senam otak ) berpengaruh terhadap motivasi belajar siswa kelas 6 SDN Tonjer tahun akademik 2022/2023. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian eksperimen yang dilaksanakan di SDN Tonjer dengan populasi yaitu seluruh siswa kelas 6 yang terdiri dari kelas 6A dan kelas 6B. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah nonprobability sampling dengan jenis sampel yaitu sampel jenuh karena semua anggota populasi dijadikan sebagai sampel penelitian. Dalam hal pengumpulan data penelitian dari sampel tersebut, peneliti menggunakan instrumen berupa kuesioner (angket) yang telah lebih dulu dilakukan uji validitas meliputi validitas isi dan validitas konstruk hingga menghasilkan 9 butir pernyataan. Data hasil penelitian kemudian dilakukan analisis berbantuan SPSS. Analisis data terdiri dari uji normalitas dan uji hipotesis. Berdasarkan uji normalitas diketahui bahwa nilai Sig Kolmogorov Smirnov data posttest kelas eksperimen sebesar 0.200. Karena 0.200 > 0.05 maka data tersebut berdistribusi normal. Namun nilai Sig Kolmogorov Smirnov data posttest kelas kontrol sebesar 0.022. Karena 0.022 < 0.05 maka data tersebut tidak berdistribusi normal. Berdasarkan hasil uji normalitas tersebut, maka uji hipotesisi dilakukan dengan statistik nonparametrik jenis Mann Whitney. Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa nilai Asymptotic Sig (2 - tailed) sebesar 0.805 yang berarti bahwa Ho diterima dan Ha ditolak. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa brain gym (senam otak) tidak berpengaruh terhadap motivasi belajar siswa kelas 6 SDN Tonjer tahun akademik 2022/2023. Sebuah faktor yang diasumsikan menjadi faktor penyebab brain gym (senam otak) tidak berpengaruh terhadap motivasi belajar siswa adalah tidak adanya pemberian brain gym (senam otak) di tengah pembelajaran pada saat siswa menunjukkan tanda-tanda kejenuhan sehingga motivasi belajar siswa kurang maksimal.