Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PENGARUH TERAPI MUSIK TERHADAP STATUS HEMODINAMIK PASIEN YANG MENGGUNAKAN VENTILATOR DI ICU RUMAH SAKIT PANTI RAPIH YOGYAKARTA Kuncoro, Suryo; Karunia Estri, Arimbi; Dede Yoshima Nekada, Cornelia
Jurnal Ilmu Kesehatan MAKIA Vol 14 No 2 (2024): Jurnal Ilmu Kesehatan MAKIA - In Press
Publisher : LPPM ISTeK ICsada Bojonegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37413/jmakia.v14i2.330

Abstract

ABSTRAK Sebagian besar pasien ICU mengalami agitasi yang disebabkan faktor penyakit dasar, nyeri dan ketidaknyamanan menggunakan ventilator. Komplikasi pemasangan ventilator menyebabkan penurunan curah jantung, ditandai hipotensi yang mempengaruhi hemodinamik. Penanganan ketidakstabilan hemodinamik paling efektif dengan terapi farmakologi berupa sedasi dan analgetik. Penggunaan sedasi dan analgetik secara terus menerus menyebabkan ketergantungan dan depresi pernafasan. Dibutuhkan terapi komplementer non farmakologi yaitu terapi musik sebagai bentuk intervensi keperawatan. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh terapi musik yang disukai pasien terhadap status hemodinamik pasien yang menggunakan ventilator dengan mengidentifikasi perbedaan status hemodinamik (Mean Arterial Pressure/MAP, denyut jantung dan dan frekuensi pernafasan) sebelum dan sesudah pemberian terapi musik di Rumah Sakit Panti rapih yogyakarta. Penelitian kuantitatif pre-experimental design one-group pre-post test design. Total Sampling sebanyak 30 responden, inklusinya pasien yang menggunakan ventilator, usia pasien > 6 tahun, mendapatkan persetujuan keluarga dan skor Ramsay < 4 dan eksklusinya pasien dengan gangguan pendengaran. Musik yang disukai pasien diberikan sekali pemberian selama 20 menit. Uji Wilcoxon Mean Arterial Pressure (MAP) pv 0,083, hasil uji Paired T-test denyut jantung pv = 0,003 dan hasil uji Wilcoxon frekuensi pernafasan pv = 0,003. Diskusi: Terapi musik sebagai terapi komplementer non farmakologi, diharapkan dapat membantu terapi utama mengendalikan dosis sedasi dan analgetik, dalam upaya menurunkan lama penggunaan ventilator, biaya perawatan dan lama perawatan di ICU. Kesimpulan: Pemberian musik yang disukai terhadap pasien yang menggunakan ventilator di ICU dapat mempengaruhi status hemodinamik pada denyut jantung dan frekuensi pernafasan, tetapi tidak mempunyai pengaruh terhadap MAP.
PENGARUH TERAPI MUSIK TERHADAP STATUS HEMODINAMIK PASIEN YANG MENGGUNAKAN VENTILATOR DI ICU RUMAH SAKIT PANTI RAPIH YOGYAKARTA Kuncoro, Suryo; Karunia Estri, Arimbi; Dede Yoshima Nekada, Cornelia
Jurnal Ilmu Kesehatan MAKIA Vol 14 No 2 (2024): Jurnal Ilmu Kesehatan MAKIA
Publisher : LPPM ISTeK ICsada Bojonegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37413/jmakia.v14i2.330

Abstract

ABSTRAK Sebagian besar pasien ICU mengalami agitasi yang disebabkan faktor penyakit dasar, nyeri dan ketidaknyamanan menggunakan ventilator. Komplikasi pemasangan ventilator menyebabkan penurunan curah jantung, ditandai hipotensi yang mempengaruhi hemodinamik. Penanganan ketidakstabilan hemodinamik paling efektif dengan terapi farmakologi berupa sedasi dan analgetik. Penggunaan sedasi dan analgetik secara terus menerus menyebabkan ketergantungan dan depresi pernafasan. Dibutuhkan terapi komplementer non farmakologi yaitu terapi musik sebagai bentuk intervensi keperawatan. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh terapi musik yang disukai pasien terhadap status hemodinamik pasien yang menggunakan ventilator dengan mengidentifikasi perbedaan status hemodinamik (Mean Arterial Pressure/MAP, denyut jantung dan dan frekuensi pernafasan) sebelum dan sesudah pemberian terapi musik di Rumah Sakit Panti rapih yogyakarta. Penelitian kuantitatif pre-experimental design one-group pre-post test design. Total Sampling sebanyak 30 responden, inklusinya pasien yang menggunakan ventilator, usia pasien > 6 tahun, mendapatkan persetujuan keluarga dan skor Ramsay < 4 dan eksklusinya pasien dengan gangguan pendengaran. Musik yang disukai pasien diberikan sekali pemberian selama 20 menit. Uji Wilcoxon Mean Arterial Pressure (MAP) pv 0,083, hasil uji Paired T-test denyut jantung pv = 0,003 dan hasil uji Wilcoxon frekuensi pernafasan pv = 0,003. Diskusi: Terapi musik sebagai terapi komplementer non farmakologi, diharapkan dapat membantu terapi utama mengendalikan dosis sedasi dan analgetik, dalam upaya menurunkan lama penggunaan ventilator, biaya perawatan dan lama perawatan di ICU. Kesimpulan: Pemberian musik yang disukai terhadap pasien yang menggunakan ventilator di ICU dapat mempengaruhi status hemodinamik pada denyut jantung dan frekuensi pernafasan, tetapi tidak mempunyai pengaruh terhadap MAP.
PENGARUH TERAPI MUSIK TERHADAP STATUS HEMODINAMIK PASIEN YANG MENGGUNAKAN VENTILATOR DI ICU RUMAH SAKIT PANTI RAPIH YOGYAKARTA Kuncoro, Suryo; Karunia Estri, Arimbi; Dede Yoshima Nekada, Cornelia
Jurnal Ilmu Kesehatan MAKIA Vol 14 No 2 (2024): Jurnal Ilmu Kesehatan MAKIA
Publisher : LPPM ISTeK ICsada Bojonegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37413/jmakia.v14i2.330

Abstract

ABSTRAK Sebagian besar pasien ICU mengalami agitasi yang disebabkan faktor penyakit dasar, nyeri dan ketidaknyamanan menggunakan ventilator. Komplikasi pemasangan ventilator menyebabkan penurunan curah jantung, ditandai hipotensi yang mempengaruhi hemodinamik. Penanganan ketidakstabilan hemodinamik paling efektif dengan terapi farmakologi berupa sedasi dan analgetik. Penggunaan sedasi dan analgetik secara terus menerus menyebabkan ketergantungan dan depresi pernafasan. Dibutuhkan terapi komplementer non farmakologi yaitu terapi musik sebagai bentuk intervensi keperawatan. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh terapi musik yang disukai pasien terhadap status hemodinamik pasien yang menggunakan ventilator dengan mengidentifikasi perbedaan status hemodinamik (Mean Arterial Pressure/MAP, denyut jantung dan dan frekuensi pernafasan) sebelum dan sesudah pemberian terapi musik di Rumah Sakit Panti rapih yogyakarta. Penelitian kuantitatif pre-experimental design one-group pre-post test design. Total Sampling sebanyak 30 responden, inklusinya pasien yang menggunakan ventilator, usia pasien > 6 tahun, mendapatkan persetujuan keluarga dan skor Ramsay < 4 dan eksklusinya pasien dengan gangguan pendengaran. Musik yang disukai pasien diberikan sekali pemberian selama 20 menit. Uji Wilcoxon Mean Arterial Pressure (MAP) pv 0,083, hasil uji Paired T-test denyut jantung pv = 0,003 dan hasil uji Wilcoxon frekuensi pernafasan pv = 0,003. Diskusi: Terapi musik sebagai terapi komplementer non farmakologi, diharapkan dapat membantu terapi utama mengendalikan dosis sedasi dan analgetik, dalam upaya menurunkan lama penggunaan ventilator, biaya perawatan dan lama perawatan di ICU. Kesimpulan: Pemberian musik yang disukai terhadap pasien yang menggunakan ventilator di ICU dapat mempengaruhi status hemodinamik pada denyut jantung dan frekuensi pernafasan, tetapi tidak mempunyai pengaruh terhadap MAP.
PENGARUH TERAPI MUSIK TERHADAP STATUS HEMODINAMIK PASIEN YANG MENGGUNAKAN VENTILATOR DI ICU RUMAH SAKIT PANTI RAPIH YOGYAKARTA Kuncoro, Suryo; Karunia Estri, Arimbi; Dede Yoshima Nekada, Cornelia
Jurnal Ilmu Kesehatan MAKIA Vol 14 No 2 (2024): Jurnal Ilmu Kesehatan MAKIA
Publisher : LPPM ISTeK ICsada Bojonegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37413/jmakia.v14i2.330

Abstract

ABSTRAK Sebagian besar pasien ICU mengalami agitasi yang disebabkan faktor penyakit dasar, nyeri dan ketidaknyamanan menggunakan ventilator. Komplikasi pemasangan ventilator menyebabkan penurunan curah jantung, ditandai hipotensi yang mempengaruhi hemodinamik. Penanganan ketidakstabilan hemodinamik paling efektif dengan terapi farmakologi berupa sedasi dan analgetik. Penggunaan sedasi dan analgetik secara terus menerus menyebabkan ketergantungan dan depresi pernafasan. Dibutuhkan terapi komplementer non farmakologi yaitu terapi musik sebagai bentuk intervensi keperawatan. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh terapi musik yang disukai pasien terhadap status hemodinamik pasien yang menggunakan ventilator dengan mengidentifikasi perbedaan status hemodinamik (Mean Arterial Pressure/MAP, denyut jantung dan dan frekuensi pernafasan) sebelum dan sesudah pemberian terapi musik di Rumah Sakit Panti rapih yogyakarta. Penelitian kuantitatif pre-experimental design one-group pre-post test design. Total Sampling sebanyak 30 responden, inklusinya pasien yang menggunakan ventilator, usia pasien > 6 tahun, mendapatkan persetujuan keluarga dan skor Ramsay < 4 dan eksklusinya pasien dengan gangguan pendengaran. Musik yang disukai pasien diberikan sekali pemberian selama 20 menit. Uji Wilcoxon Mean Arterial Pressure (MAP) pv 0,083, hasil uji Paired T-test denyut jantung pv = 0,003 dan hasil uji Wilcoxon frekuensi pernafasan pv = 0,003. Diskusi: Terapi musik sebagai terapi komplementer non farmakologi, diharapkan dapat membantu terapi utama mengendalikan dosis sedasi dan analgetik, dalam upaya menurunkan lama penggunaan ventilator, biaya perawatan dan lama perawatan di ICU. Kesimpulan: Pemberian musik yang disukai terhadap pasien yang menggunakan ventilator di ICU dapat mempengaruhi status hemodinamik pada denyut jantung dan frekuensi pernafasan, tetapi tidak mempunyai pengaruh terhadap MAP.