Desa Sendang Duwur merupakan salah satu daerah dengan budaya membatik di Lamongan. Motif batik di Desa Sendang Duwur memiliki nilai-nilai luhur yang selaras dengan nilai pendidikan karakter di Indonesia. Kekayaan nilai filosofis serta belum adanya penelitian yang menghubungkan batik Sendang Duwur dengan nilai pendidikan karakter membuat peneliti tertarik untuk mengkaji lebih lanjut mengenai batik Sendang Duwur. Penelitian ini dilakukan menggunakan metode penelitian kualitatif. Pengumpulan data menggunakan studi literatur atau studi kepustakaan. Analisis dalam penelitian ini menggunakan metode analisis isi. Metode ini dapat digunakan untuk menghasilkan kesimpulan yang valid dan untuk meneliti kembali sesuai konteksnya. Teori yang digunakan untuk membedah batik Sendang Duwur adalah teori Semiotika Saussure dan teori fungsi Feldman. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah studi literatur. Terdapat dua rumusan masalah, yaitu: (1) Bagaimana fungsi dari batik Sendang Duwur?; dan (2) Bagaimana makna dan nilai pendidikan karakter pada batik Sendang Duwur?. Tujuan dari penelitian ini yaitu: (1) mengetahui fungsi dari batik Sendang Duwur; dan (2) untuk mengetahui makna dan nilai-nilai pendidikan karakter yang terkandung dalam batik Sendang. Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat fungsi & makna simbolik. Fungsi batik yakni mempengaruhi perilaku kerja keras dan kreativitas masyarakat. Fungsi fisik batik yakni diterapkan pada seragam dinas, sarung, jarik, dan dekorasi. Makna simbolik pada motif batik Sendang Duwur dibuktikan dengan adanya beberapa motif yang sesuai dengan 18 karakter yakni motif Bandeng Lele, Gapuro Tanjung Kodok, Kepiting, Singo Mengkok, Gedangan, Mondang Liris, Mondag Sungut, dan Patinan.