Abstract. BPRS Amanah Ummah, as one of the best BPRS in West Java, faces challenges in facing competition, especially with the emergence of digital banks. To overcome this challenge, this research evaluates the current and expected organizational culture using the Organizational Culture Assessment Instrument (OCAI) method. Recommended strategies include maintaining collaboration and family values, reducing formal structures, increasing focus on results and competition, and encouraging innovation and flexibility. Implementation of this strategy includes clear communication, investment in training, and regular evaluation. This research aims to improve the performance of BPRS Amanah Ummah employees through an organizational culture approach. The research results show that the organizational culture of BPRS Amanah Ummah is currently dominated by Clan culture (27.5), followed by Adhocracy (25.5), Market (23.5), and Hierarchy (23.5). Employees expect little change with the cultural values of Clan (27.25), Adhocracy (26.5), Market (24.25), and Hierarchy (22). In this way, BPRS Amanah Ummah can create an organizational culture that is balanced and in line with employee expectations, supporting the long-term growth and success of the organization. Abstrak. BPRS Amanah Ummah, sebagai salah satu BPRS terbaik di Jawa Barat, menghadapi tantangan dalam menghadapi persaingan, terutama dengan munculnya bank digital. Untuk mengatasi tantangan ini, penelitian ini mengevaluasi budaya organisasi saat ini dan yang diharapkan menggunakan metode Organizational Culture Assessment Instrument (OCAI). Strategi yang direkomendasikan meliputi mempertahankan nilai kolaborasi dan kekeluargaan, mengurangi struktur formal, meningkatkan fokus pada hasil dan kompetisi, serta mendorong inovasi dan fleksibilitas. Implementasi strategi ini mencakup komunikasi yang jelas, investasi dalam pelatihan, dan evaluasi berkala. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kinerja karyawan BPRS Amanah Ummah melalui pendekatan budaya organisasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa budaya organisasi BPRS Amanah Ummah saat ini didominasi oleh budaya Clan (27.5), diikuti oleh Adhocracy (25.5), Market (23.5), dan Hierarchy (23.5). Karyawan mengharapkan sedikit perubahan dengan nilai-nilai budaya Clan (27.25), Adhocracy (26.5), Market (24.25), dan Hierarchy (22). Dengan demikian, BPRS Amanah Ummah dapat menciptakan budaya organisasi yang seimbang dan sesuai dengan harapan karyawan, mendukung pertumbuhan dan keberhasilan jangka panjang organisasi.