Mohamad Andri Ibrahim
Unknown Affiliation

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Pengaruh BOPO, FDR, CAR, dan Modal Intelektual terhadap Kinerja Keuangan Bank Umum Syariah Amelya Wulandari; Mohamad Andri Ibrahim
Jurnal Riset Perbankan Syariah Volume 3, No. 1, Juli 2024, Jurnal Riset Perbankan Syariah (JRPS)
Publisher : UPT Publikasi Ilmiah Unisba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/jrps.v3i1.3748

Abstract

Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah BOPO, FDR, CAR, dan modal intelektual dapat mempengaruhi kinerja keuangan Bank Umum Syariah (BUS) di Indonesia. Dalam Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang diukur menggunakan data panel dan metode analisis regresi linier berganda dengan eviews 12 sebagai alat pengolahannya. Hasil pengujian hipotesis uji t membuktikan bahwa Biaya Operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kinerja keuangan (ROA), Financing to Deposit Ratio (FDR) dan Capital Adequacy Ratio (CAR) berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja keuangan (ROA), modal intelektual berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap kinerja keuangan (ROA). Secara simultan BOPO, FDR, CAR, dan modal intelektual memiliki pengaruh signifikan terhadap variabel dependen. koefisien determinasi (uji R2) untuk model regresi antara variabel independent dan dependen menunjukkan bahwa variasi variabel independen yaitu BOPO, FDR dan Modal intelektual mampu menjelaskan variabel dependen kinerja keuangan perusahaan sebesar 85.2159 %, dan 14.7841%  dijelaskan atau digambarkan oleh variasi variabel lain yang tidak terdapat dalam penelitian ini. Abstract. Meanwhile, Return on Assets (ROA) for Islamic commercial banks has fluctuated during the period from 2019 to 2022. This research aims to determine whether BOPO (Operational Costs to Operating Income), FDR (Financing to Deposit Ratio), CAR (Capital Adequacy Ratio), and intellectual capital can influence the financial performance of Islamic commercial banks in Indonesia. The study employs a quantitative approach, measured using panel data and multiple linear regression analysis with Eviews 12 as the processing tool. The hypothesis testing results demonstrate that Operational Costs to Operating Income (BOPO) has a negative and significant impact on financial performance (ROA), while Financing to Deposit Ratio (FDR) and Capital Adequacy Ratio (CAR) have positive and significant effects on financial performance (ROA). Intellectual capital has a positive but insignificant impact on financial performance (ROA). Simultaneously, BOPO, FDR, CAR, and intellectual capital significantly influence the dependent variable.
Pengaruh BI Rate dan Ukuran Perusahaan terhadap Volatilitas Harga Saham Perusahaan Bank Syariah Periode 2019-2022 Elisa Siti Widyastuti; Mohamad Andri Ibrahim; Wijayanti, Intan Manggala
Bandung Conference Series: Syariah Banking Vol. 3 No. 2 (2024): Bandung Conference Series: Syariah Banking
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcssb.v3i2.14319

Abstract

Abstract. This study examines the financial performance of Bank Victoria Syariah, particularly the observed increase in Non-Performing Financing (NPF) from 2019 to 2022, despite a concurrent rise in Return on Assets (ROA). This outcome contradicts Yulihapsari's theory, which posits that an increase in NPF should lead to a decrease in ROA, and vice versa. Additionally, the theory suggests that a rise in Capital Adequacy Ratio (CAR) should positively affect ROA, while a decrease in CAR should negatively impact ROA. The purpose of this research is to analyze the simultaneous and partial effects of NPF and CAR on ROA at Bank Victoria Syariah from 2018 to 2022. The study employs a quantitative approach with descriptive analysis, utilizing multiple regression analysis and classical assumption tests, including normality, multicollinearity, heteroscedasticity, and autocorrelation tests. The F-test significance value is 0.06, which is greater than 0.05, indicating that NPF and CAR do not significantly affect ROA simultaneously. However, the t-test results reveal that the NPF value is 0.038 (less than 0.05) and CAR value is 0.035 (less than 0.05), suggesting that both NPF and CAR individually impact ROA. Thus, while NPF and CAR do not have a significant combined effect on ROA, each has a distinct influence on Bank Victoria Syariah's ROA. Abstrak. Volatilitas harga saham merupakan pengukuran statistik naik turunnya harga saham dalam kurun waktu tertentu. Secara umum, volatilitas harga saham mencerminkan tingkat risiko yang akan dihadapi investor. Semakin tinggi volatilitas harga saham, semakin tinggi pula harga saham, semakin tinggi juga risikonya dengan harapan mendapatkan keuntungan yang tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh antara BI Rate dan ukuran perusahaan terhadap volatilitas harga saham pada perusahaan bank syariah selama periode 2019-2022. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan menggunakan data sekunder, data yang digunakan data bulanan dari Januari 2019 hingga Desember 2022 yang diambil dari berbagai sumber dengan teknik dokumentasi. Populasi yang digunakan yaitu meliputi semua perusahaan perbankan syariah yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Sampel diambil menggunakan metode purposive sampling dan diperoleh 3 perusahaan berdasarkan kriteria. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi data panel dengan bantuan software Eviews 12. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel BI Rate secara parsial berpengaruh negatif dan signifikan terhadap volatilitas harga saham. Sedangkan ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap volatilitas harga saham. Dan secara simultan BI Rate dan ukuran perusahaan berpengaruh dan siginifikan terhadap volatilitas harga saham perusahaan bank syariah periode 2019-2022. Koefisien determinasi (R2) sebesar 0.064menunjukkan bahwa 6,4% volatilitas harga saham dijelaskan oleh BI Rate dan ukuran perusahaan, sedangkan sisanya 93,4% dijelaskan oleh variabel lain.
Pengaruh Good Corporate Governance tehadap Harga Saham Bank Syariah yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Anisa Nurul Hakim; Mohamad Andri Ibrahim; Irma Yulita Silviany
Bandung Conference Series: Syariah Banking Vol. 3 No. 2 (2024): Bandung Conference Series: Syariah Banking
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcssb.v3i2.14391

Abstract

Abstract. This study investigates the influence of the independent board of commissioners and the size of the company on the share price of Islamic banks listed on the Indonesia Stock Exchange (IDX). Using cross-sectional data from Islamic banks over a certain period, this study uses a regression model with cross-section fixed effects to account for fixed differences between companies. The results of the calculation show that the Independent Board of Commissioners has a significant positive influence on the share price, indicating that transparency and strong oversight can increase the company's value in the eyes of investors. On the other hand, company size was not found to have a consistent significant influence on stock prices in the context of Islamic banks on the IDX. Abstrak. Penelitian ini menginvestigasi pengaruh dewan komisaris independen dan ukuran perusahaan terhadap harga saham bank syariah yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Menggunakan data cross-sectional dari bank-bank syariah selama periode tertentu, penelitian ini menggunakan model regresi dengan cross-section fixed effects untuk memperhitungkan perbedaan tetap antara perusahaan. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa Dewan Komisaris Independen memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap harga saham, menunjukkan bahwa transparansi dan pengawasan yang kuat dapat meningkatkan nilai perusahaan di mata investor. Di sisi lain, ukuran perusahaan tidak ditemukan memiliki pengaruh signifikan yang konsisten terhadap harga saham dalam konteks bank syariah di BEI.
Kinerja Karyawan BPRS Amanah Ummah Melalui Pendekatan Budaya Organisasi Perusahaan Diandra Nur Afifah Azzahra; Popon Srisusilawati; Mohamad Andri Ibrahim
Bandung Conference Series: Syariah Banking Vol. 3 No. 2 (2024): Bandung Conference Series: Syariah Banking
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcssb.v3i2.14398

Abstract

Abstract. BPRS Amanah Ummah, as one of the best BPRS in West Java, faces challenges in facing competition, especially with the emergence of digital banks. To overcome this challenge, this research evaluates the current and expected organizational culture using the Organizational Culture Assessment Instrument (OCAI) method. Recommended strategies include maintaining collaboration and family values, reducing formal structures, increasing focus on results and competition, and encouraging innovation and flexibility. Implementation of this strategy includes clear communication, investment in training, and regular evaluation. This research aims to improve the performance of BPRS Amanah Ummah employees through an organizational culture approach. The research results show that the organizational culture of BPRS Amanah Ummah is currently dominated by Clan culture (27.5), followed by Adhocracy (25.5), Market (23.5), and Hierarchy (23.5). Employees expect little change with the cultural values of Clan (27.25), Adhocracy (26.5), Market (24.25), and Hierarchy (22). In this way, BPRS Amanah Ummah can create an organizational culture that is balanced and in line with employee expectations, supporting the long-term growth and success of the organization. Abstrak. BPRS Amanah Ummah, sebagai salah satu BPRS terbaik di Jawa Barat, menghadapi tantangan dalam menghadapi persaingan, terutama dengan munculnya bank digital. Untuk mengatasi tantangan ini, penelitian ini mengevaluasi budaya organisasi saat ini dan yang diharapkan menggunakan metode Organizational Culture Assessment Instrument (OCAI). Strategi yang direkomendasikan meliputi mempertahankan nilai kolaborasi dan kekeluargaan, mengurangi struktur formal, meningkatkan fokus pada hasil dan kompetisi, serta mendorong inovasi dan fleksibilitas. Implementasi strategi ini mencakup komunikasi yang jelas, investasi dalam pelatihan, dan evaluasi berkala. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kinerja karyawan BPRS Amanah Ummah melalui pendekatan budaya organisasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa budaya organisasi BPRS Amanah Ummah saat ini didominasi oleh budaya Clan (27.5), diikuti oleh Adhocracy (25.5), Market (23.5), dan Hierarchy (23.5). Karyawan mengharapkan sedikit perubahan dengan nilai-nilai budaya Clan (27.25), Adhocracy (26.5), Market (24.25), dan Hierarchy (22). Dengan demikian, BPRS Amanah Ummah dapat menciptakan budaya organisasi yang seimbang dan sesuai dengan harapan karyawan, mendukung pertumbuhan dan keberhasilan jangka panjang organisasi.
Strategi Peningkatan Inklusi Fintech P2P Financing Syariah dengan Metode Analytical Hierarchi Process Nuni Shilami; Zaini Abdul Malik; Mohamad Andri Ibrahim
Bandung Conference Series: Syariah Banking Vol. 3 No. 2 (2024): Bandung Conference Series: Syariah Banking
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcssb.v3i2.14561

Abstract

Abstract. Sharia Fintech P2P Financing in Indonesia has experienced rapid growth since being regulated by POJK in 2016. However, the level of fintech inclusion in Indonesia is still low, reaching only 2.56%. This study aims to formulate a strategy to increase the inclusion of Sharia Fintech P2P Financing and identify its priority targets. Using qualitative methods and a case study approach, this study involved experts from various sharia fintech sectors. Data analysis was carried out using the Analytical Hierarchy Process (AHP) method supported by the Super Decisions application. The results of the study show that: 1) the results of the study show that the Strategy to increase the inclusion of Sharia Fintech P2P Financing includes an in-depth information campaign for education and awareness, with an expert value of 0.338947, and focuses on direct involvement through effective education for prospective borrowers and investors. In addition, the strategy involves partnerships with financial institutions, especially Sharia Commercial Banks, with an expert value of 0.378623. Product Development prioritizes financing for certain communities, with an expert value of 0.427811429, while still paying attention to compliance with sharia principles. Socialization of market literacy and branding is also needed to form a positive perception of sharia finance, with an expert value of 0.29678. In an effort to expand access in villages, a comprehensive strategy is needed with an expert value of 0.317335714, while partnerships with social and educational institutions, especially at the secondary education level, require a structured approach to strengthen cooperation and understanding of sharia finance, with an expert value of 0.388875714. 2) The results of the study show that funders are the main priority in socializing sharia P2P Fintech financing products, with a respondent approval rate reaching 39% (W = 0.39) and a consistent inconsistency value (0.015953429), supporting the strategy to increase FinTech inclusion. Abstrak. Fintech P2P Financing Syariah di Indonesia yang telah mengalami pertumbuhan pesat sejak diatur oleh POJK pada tahun 2016. Meskipun demikian, tingkat inklusi fintech di Indonesia masih rendah, hanya mencapai 2,56%. Penelitian ini bertujuan untuk merumuskan strategi peningkatan inklusi Fintech P2P Financing Syariah dan mengidentifikasi target prioritasnya. Dengan menggunakan metode kualitatif dan pendekatan studi kasus, penelitian ini melibatkan pakar dari berbagai sektor fintech syariah. Analisis data dilakukan dengan metode Analytical Hierarchy Process (AHP) yang didukung oleh aplikasi Super Decisions.Hasil penelitian menunjukan bahwa: 1) hasil penelitin menunjukkan bahwa strategi untuk meningkatkan inklusi Fintech P2P financing syariah mencakup kampanye informasi yang mendalam untuk pendidikan dan kesadaran, dengan nilai pakar 0,338947, serta fokus pada keterlibatan langsung melalui edukasi efektif bagi calon peminjam dan investor. Selain itu, strategi melibatkan kemitraan dengan lembaga keuangan, terutama Bank Umum Syariah, dengan nilai pakar 0,378623. Pengembangan Produk lebih memprioritaskan pada pembiayaan komunitas tertentu, dengan nilai pakar 0,427811429, sambil memastikan kesesuaian dengan prinsip-prinsip syariah. Sosialisasi literasi pasar dan branding juga diperlukan untuk membentuk persepsi positif terhadap keuangan syariah, dengan nilai pakar 0,29678. Dalam upaya perluasan akses di desa, strategi komprehensif diperlukan dengan nilai pakar 0,317335714, sementara kemitraan dengan lembaga sosial dan pendidikan, terutama di tingkat pendidikan menengah, membutuhkan pendekatan terstruktur untuk memperkuat kerjasama dan pemahaman tentang keuangan syariah, dengan nilai pakar 0,388875714. 2) hasil penelitian menunjukkan bahwa pendana menjadi prioritas utama dalam mensosialisasikan produk-produk Fintech P2P financing syariah, dengan tingkat kesepakatan para responden mencapai 39% (W=0,39) dan nilai inconsistency yang konsisten (0,015953429), mendukung strategi peningkatan inklusi FinTech tersebut.
Pengaruh Pembiayaan UMKM dan Capital Adequacy Ratio terhadap Return on Asset Dinda Sekar Ayu; Mohamad Andri Ibrahim
Jurnal Riset Perbankan Syariah Volume 3, No. 2, Desember 2024, Jurnal Riset Perbankan Syariah (JRPS)
Publisher : UPT Publikasi Ilmiah Unisba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/jrps.v3i2.5058

Abstract

Abstrak. Pembiayaan UMKM di era saat ini menjadi tulang punggung perekonomian Indonesia. Sistem keuangan syariah didasarkan pada prinsip-prinsip etika Islam, yang melarang bunga (riba) dan spekulasi, serta menekankan pada keadilan dan pembagian risiko. Kecukupan modal mengacu pada kemampuan bank untuk menjaga tingkat modal yang cukup untuk menutupi potensi kerugian yang dapat timbul dari investasi pada aset produktif berisiko dan pembiayaan aset tetap serta investasi lainnya. Memiliki modal yang cukup dapat meningkatkan kepercayaan publik karena menunjukkan bahwa bank mampu mengatasi risiko kerugian yang mungkin terjadi dalam operasi mereka. Menurut Mardiyanto (2009:196), ROA adalah rasio yang digunakan untuk menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba, karena rasio ini mencerminkan tingkat pengembalian dari aktivitas perusahaan. Hery (2014:193) bahwa semakin tinggi ROA, semakin besar laba bersih yang dihasilkan untuk setiap rupiah dana yang diinvestasikan dalam total aset. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linier berganda. Dalam melakukan analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa secara parsial pembiayaan UMKM dan CAR berpengaruh terhadap ROA, namun Pembiayaan UMKM tidak berpengaruh signifikan sedangkan CAR berpengaruh signifikan. Secara Simultan pembiayaan UMKM dan CAR berpengaruh Terhadap ROA hal ini karena data yang menunjukan bahwa nilai signifikansi adalah 0.022 lebih kecil dari 0,05. Abstract. Financing of MSMEs in the current era has become the backbone of Indonesia's economy. The Islamic financial system is based on Islamic ethical principles, which prohibit interest (riba) and speculation, and emphasize justice and risk-sharing. Capital adequacy refers to a bank's ability to maintain sufficient capital levels to cover potential losses that may arise from investments in risky productive assets and fixed asset financing as well as other investments. Having sufficient capital can increase public confidence as it demonstrates that the bank is capable of managing potential operational risks. According to Mardiyanto (2009:196), ROA is a ratio used to assess a company's ability to generate profits, as this ratio reflects the rate of return from the company's activities. Hery (2014:193) states that the higher the ROA, the greater the net profit generated for every rupiah invested in total assets. The data analysis method used in this study is multiple linear regression analysis. The results of this study indicate that partially, MSME financing and CAR affect ROA, but MSME financing does not have a significant effect while CAR has a significant effect. Simultaneously, MSME financing and CAR affect ROA because the data show that the significance value is 0.022, which is less than 0.05.