Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Makna Lafadz Thaharah dalam Al-Qur’an Analisa Semantik Toshihiko Izutsu Nur Romadloni, Arif Firdausi; Rosyada, Amrina
Al Karima : Jurnal Studi Ilmu Al Quran dan Tafsir Vol. 6 No. 2 (2022): Al Karima : Jurnal Studi Ilmu Al Qur'an dan Tafsir
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Al-Quran Isy Karima Karanganyar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58438/alkarima.v6i2.133

Abstract

Thahârah atau kebersihan merupakan salah satu unsur penting dalam perilaku beradab. Karena itu, kebersihan menjadi bagian penting dari kehidupan sehari-hari seorang muslim. Penggunaan semantik dalam penelitian ini adalah karena semantik menduduki posisi yang cukup relevan dalam konteks penerjemahan al-Qur’an. Penerjemahan dengan metode semantik ini merupakan salah satu cara memahami al-Quran secara tafsiriyah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan metode semantik Toshihiko Izutsu terhadap kata Thahârah. Kata Thahârah berarti suci, bersih. Makna dasar dari kata Thahârah adalah lawan dari haidh atau lawan dari najis. Makna relasionalnya secara sintagmatik Thahârah memiliki makna mandi dan zakat. Adapun secara paradigmatik thahârah memiliki kesamaan makna dengan zakâ dan qaddasa. Sedangkan kata yang berlawanan adalah najis dan haidh. Secara historis kata thahârah mengalami perubahan yang cukup signifikan. Kata thahârah Pra Qur’anic bermakna yang lebih cenderung pada makna bathiniyah, dimana Thahârah diartikan sebagai kesucian hati dan akhlak, sedangkan pada periode Qur’anic ditemukan makna yang lebih berkembang yakni selain kesucian diri secara bathiniyah, namun juga kesucian secara lahiriyah, yaitu menjaga diri dari segala najis dan hadats.