Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Kinerja Parkir pada Gedung Parkir Sepeda Motor di Institut Teknologi Nasional Bandung Alfare Jakaria, Dicky; Triana, Sofyan; Fitrianingsih, Ligar
Prosiding Forum Studi Transportasi Antar Perguruan Tinggi Vol 11 No 1 (2024): Prosiding Forum Studi Transportasi antar Perguruan Tinggi
Publisher : FSTPT Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The Bandung National Institute of Technology is a private tertiary institution in Bandung, where more and more students bring motorcycles yearly despite the limited parking space available. The method in this study uses the 1998 Parking Facility Planning and Operation Guidelines. Conducted field checks; the SRP was reduced from the original planning of 1258 SRP to 1174 SRP due to the H Beam iron construction blocking it. Due to the inconvenience factor and the incompatibility of the guidelines on the parking pattern and road width, a re-planning was carried out, and 1113 new SRPs were produced. The analysis of parking vehicle capacity obtained the highest number of parking accumulations of 749 vehicles. In contrast, for the available parking spaces, namely 1174, the parking building can still accommodate parked cars. An increase in parking space in 2033 resulted in 978 vehicles, and there is still 196 SRP remaining space. However, in 2040, it will no longer be able to accommodate parking needs, which will cause a shortage of 4 SRP. ABSTRAK Institut Teknologi Nasional Bandung merupakan perguruan tinggi swasta di Kota Bandung yang dimana semakin banyaknya mahasiswa dari tahun ke tahun yang membawa sepada motor disamping keterbatasan lahan parkir yang ada. Metode pada penelitian ini menggunakan Pedoman Perencanaan dan Pengoperasian Fasilitas Parkir Tahun 1998. Dilakukan pengecekan di lapangan, SRP berkurang dari semula perencanaan 1258 SRP menjadi 1174 SRP dikarenakan adanya konstruksi besi H Beam yang menghalangi. Dikarenakan adanya faktor ketiaknyamanan dan ketidaksesuaian pedoman pada pola parkir dan lebar jalan maka dilakukan perencanaan kembali dan dihasilkan SRP baru sebanyak 1113 SRP. Hasil analisis kapasitas kendaraan parkir diperoleh jumlah akumulasi parkir tertinggi 749 kendaraan sedangkan untuk ruang parkir yang tersedia yaitu 1174, maka gedung parkir tersebut masih mampu menampung kendaraan yang parkir. Peningkatan ruang parkir pada tahun 2033 didapatkan hasil 978 kendaraan, masih terdapat sisa ruang sebanyak 196 SRP. Namun, pada 2040 sudah tidak dapat menampung kebutuhan parkir yang dimana mengalami kekurangan 4 SRP.
Kajian Struktural Perkerasan Lentur Dengan Metode Manual Desain Perkerasan Jalan 2017 dan Program Circly 5.1. Islami, Muhammad Farras Adinul; Triana, Sofyan; Fitrianingsih, Ligar
Prosiding Forum Studi Transportasi Antar Perguruan Tinggi Vol 11 No 1 (2024): Prosiding Forum Studi Transportasi antar Perguruan Tinggi
Publisher : FSTPT Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Roads have an important role in human life. Roads using flexible pavements can have structural failure, namely fatigue cracking and permanent deformation. It also analyzes permit repetition values based on fatigue cracking and permanent deformation. The flexible pavement layer design analysis using the MDPJ 2017 method obtained an AC-WC thickness of 40 mm, AC-BC of 60 mm, AC-Base thickness of 155 mm, and a layer foundation with class A aggregate of 300 mm. The thickness of the flexible pavement is processed with the CIRCLY 5.1 program, and a tensile strain value of 0,8926 microstrains and a compressive strain value of 0,5553 microstrains were obtained. Based on the CIRCLY 5.1 program, repetition obtained a value fatigue cracking and permanent deformation of 3.81 x 109 lss/UR/Planned Lane and 3.695 x 1015 lss/UR/Planned Lane. Both of these values are greater than the CESAL value. ABSTRAK Jalan mempunyai peranan penting bagi keberlangsungan hidup manusia, jalan dengan perkerasan lentur dapat mengalami kegagalan struktur yaitu retak lelah dan deformasi permanen. Pada penelitian ini dilakukan analisis desain tebal lapisan perkerasan menggunakan Metode MDPJ 2017 dan mengidentifikasi nilai regangan lapisan perkerasan dengan program CIRCLY 5.1 serta menganalisis nilai repetisi izin berdasarkan retak lelah dan deformasi permanen. Hasil analisis desain lapisan perkerasan lentur dengan menggunakan Metode MDPJ 2017 diperoleh tebal AC-WC sebesar 40 mm, tebal AC-BC sebesar 60 mm, tebal AC-Base sebesar 155 mm, dengan lapis fondasi dengan agregat kelas A sebesar 300 mm. Hasil tebal perkerasan lentur tersebut kemudian diolah dengan program CIRCLY 5.1 dan mendapatkan nilai regangan tarik sebesar 0,8926 Microstrain dan nilai regangan tekan sebesar 0,5553 Microstrain. Repetisi izin berdasarkan program CIRCLY 5.1 diperoleh nilai retak lelah dan deformasi permanen sebesar 3,81 x 109 lss/UR/Lajur Rencana dan 3,695 x 1015 lss/UR/Lajur Rencana, sudah lebih besar dibandingkan nilai CESAL.
Evaluasi Kinerja di Persimpangan Bersinyal Jl.P.H.H Mustofa – Pahlawan Kota Bandung Dengan Adanya RHK dan Tanpa RHK Menggunakan PTV Vissim 11.00 Gaffar Ramdani, Fakry; Triana, Sofyan; Fitrianingsih, Ligar
Prosiding Forum Studi Transportasi Antar Perguruan Tinggi Vol 11 No 1 (2024): Prosiding Forum Studi Transportasi antar Perguruan Tinggi
Publisher : FSTPT Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The increasing population in Bandung has led to an increase in motorized vehicles, affecting the performance of intersections and resulting in long queues and delays at the Pahlawan intersection. To overcome this, it is necessary to conduct traffic engineering by providing unique stopping rooms for motorcycles (RHK) and separating them from other vehicles. The analysis was performed under two conditions using the PTV Vissim 11.00 software: the Pahlawan intersection with RHK and the Pahlawan intersection without RHK. Based on the PTV Vissim 11.00 software analysis results, the Surapati section experienced a decrease in queue length of 34 m. In contrast, the other three sections with RHK and without RHK received a fixed queue length. In the Surapati section, the delay decreased by 1 second, while PHH Mustofa, Pahlawan South, and Hero of the North decreased by 4.8 seconds, 0.3 seconds, and 23.3 seconds. ABSTRAK Meningkatnya populasi penduduk di Kota Bandung menyebabkan bertambahnya kendaraan bermotor yang berpengaruh terhadap kinerja persimpangan, sehingga terjadi panjang antrian dan tundaan di persimpangan Pahlawan, Untuk mengatasi hal tersebut perlu dilakukan rekayasa lalu lintas dengan cara memberikan ruang henti khusus sepeda motor (RHK) dengan memisahkan sepeda motor dengan kendaraan lain diharapkan mampu menghindari permasalahan yang berasal dari sepeda motor, sehingga dapat meningkatkan arus lalu lintas. Analisis dilakukan di dua kondisi yaitu pada simpang Pahlawan dengan RHK dan simpang Pahlawan tanpa RHK dengan menggunakan software PTV Vissim 11.00. Berdasarkan hasil analisis pada ruas Surapati mengalami penurunan panjang antrian sebesar 34 m, sedangkan pada 3 ruas lainya dengan ada RHK maupun tanpa RHK mendapatkan panjang antrian yang tetap. Pada ruas Surapati mengalami penurunan tundaan selama 1 detik sedangkan untuk PHH Mustofa, Pahlawan Selatan dan Pahlawan Utara selama 4,8 detik, 0,3 detik, dan 23,3 detik.
Dampak Beban Sumbu Kendaraan Berlebih (Over Dimension Over Loading) Terhadap Penurunan Umur Layan Perkerasan Jalan Dan Peningkatan Kebutuhan Biaya Pemeliharaan Jalan Tol Fitrianingsih, Ligar; Kurnia, Ranna
Jurnal Teknik Sipil Vol 32 No 2 (2025): Jurnal Teknik Sipil - Edisi Agustus
Publisher : Institut Teknologi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5614/jts.2025.32.2.10

Abstract

Abstrak Kebijakan Zero ODOL telah dideklarasikan tahun 2023 namun faktanya masih banyak pelanggaran ODOL khususnya di ruas jalan tol. Dampak dari pelanggaran ODOL ini adalah penurunan umur layan perkerasan jalan dan meningkatnya biaya pemeliharaan jalan yang harus di alokasikan oleh Pengelola Jalan Tol. Kajian ini dilakukan untuk mengukur seberapa besar dampak yang terjadi. Analisis data dilakukan dengan membandingkan umur layan perkerasan dan biaya pemeliharaan jalan yang dihasilkan beban faktual dari data Weight in Motion (WIM) dan beban normal kendaraan berdasarkan beban ijin yang ditetapkan oleh Kementerian Perhubungan. Hasil analisis menunjukkan penurunan umur layan yang lebih cepat daripada umur layan yang direncanakan akibat kendaraan ODOL pada ruas jalan tol Jakarta – Bogor – Ciawi, tol JORR E dan tol Padalarang – Cileunyi. Dampak dari penurunan umur layan yang lebih cepat ini adalah kenaikan biaya pemeliharaan jalan sebesar 17.38% untuk ruas tol Jakarta – Bogor – Ciawi, tol JORR E naik 13.59% dan tol Padalarang – Cileunyi naik 10.89% dari biaya normal pemeliharaan jalan. Kata-kata kunci: ODOL, umur layan perkerasan jalan, biaya pemeliharaan jalan tol Abstract The Zero ODOL policy has been declared in 2023, but in fact there are still many ODOL violations, particularly on toll road sections. The impact of these ODOL violations is the reduction in the service life of the road pavement and the increase in maintenance costs that must be allocated by the Toll Road Operators. This study is conducted to measure the extent of the impact. Data analysis was perfomed by comparing the service life of the pavement and road maintance costs generated by actual load data from Weight in Motion (WIM) and the normal vehicle load based on the weight limits set by the Ministy of Transportation. The analysis results show a faset reduction in the service life compared to the planned service life due to ODOL vehicles on the toll roads of Jakarta – Bogor – Ciawi, JORR E, and Padalarang – Cileunyi. The impact of this faster reduction in service life is an increase in Toll Road maintenance costs by 17.38% for the Jakarta – Bogor – Ciawi, 13.59% for the JORR E, and 10.89% for the Padalarang – Cileunyi, compared to the normal Toll Road maintenance costs. Keywords: ODOL, remaining service life of pavement, toll road maintenance costs