Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PERBANDINGAN KEPADATAN MARSHALL DAN KEPADATAN MUTLAK (PRD) PADA CAMPURAN BERASPAL Kurnia, Ranna
Potensi : Jurnal Sipil Politeknik Vol 18, No 2 (2016): Potensi : Jurnal Sipil Politeknik
Publisher : Potensi : Jurnal Sipil Politeknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Umumnya campuran beraspal dirancang menggunakan metoda Marshall konvensional di laboratorium dengan pemadatan benda uji sebanyak 2 x 75 tumbukan untuk lalu lintas berat dan batas rongga campuran antara 3% - 5%. Hasil pengendalian mutu menunjukkan bahwa parameter kontrol dilapangan seringkali tidak terpenuhi sehingga metoda Marshall konvensional belum cukup menjamin kinerja campuran beraspal sesuai spesifikasi. Perancangan campuran beraspal dengan metoda kepadatan mutlak (PRD) dilakukan dengan batasan rongga campuran maksimum 3% dengan pemadat getar listrik (vibratory hammer) atau menggunakan pemadat Marshall. Tujuan penelitian ini adalah mengkaji dan membandingkan parameter kepadatan campuran beraspal antara tiga metoda pemadatan yaitu Marshall 2x75 tumbukan, Marshall 2x400 tumbukan, dan vibratory hammer. Berdasarkan hasil penelitian diketahui pada kadar aspal yang tinggi, kurva kepadatan ketiga metoda cenderung berimpit. Hal ini mengindikasikan bahwa campuran Marshall konvensional 2x75 tumbukan dapat mendekati kondisi membal (kepadatan maksimum) tanpa harus menambah jumlah tumbukan jika menggunakan kadar aspal yang tinggi.
PERBANDINGAN KEPADATAN MARSHALL DAN KEPADATAN MUTLAK (PRD) PADA CAMPURAN BERASPAL Kurnia, Ranna
Potensi : Jurnal Sipil Politeknik Vol 18, No 2 (2016): Potensi : Jurnal Sipil Politeknik
Publisher : Potensi : Jurnal Sipil Politeknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Umumnya campuran beraspal dirancang menggunakan metoda Marshall konvensional di laboratorium dengan pemadatan benda uji sebanyak 2 x 75 tumbukan untuk lalu lintas berat dan batas rongga campuran antara 3% - 5%. Hasil pengendalian mutu menunjukkan bahwa parameter kontrol dilapangan seringkali tidak terpenuhi sehingga metoda Marshall konvensional belum cukup menjamin kinerja campuran beraspal sesuai spesifikasi. Perancangan campuran beraspal dengan metoda kepadatan mutlak (PRD) dilakukan dengan batasan rongga campuran maksimum 3% dengan pemadat getar listrik (vibratory hammer) atau menggunakan pemadat Marshall. Tujuan penelitian ini adalah mengkaji dan membandingkan parameter kepadatan campuran beraspal antara tiga metoda pemadatan yaitu Marshall 2x75 tumbukan, Marshall 2x400 tumbukan, dan vibratory hammer. Berdasarkan hasil penelitian diketahui pada kadar aspal yang tinggi, kurva kepadatan ketiga metoda cenderung berimpit. Hal ini mengindikasikan bahwa campuran Marshall konvensional 2x75 tumbukan dapat mendekati kondisi membal (kepadatan maksimum) tanpa harus menambah jumlah tumbukan jika menggunakan kadar aspal yang tinggi.
Kajian Parameter Marshall Campuran Hangat Lataston (HRS-WC) Menggunakan Reclaimed Asphalt Pavement (RAP). (Hal. 120-131) Meilani, Mega; Kurnia, Ranna
RekaRacana: Jurnal Teknil Sipil Vol 5, No 4: Desember 2019
Publisher : Institut Teknologi Nasional, Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (571.131 KB) | DOI: 10.26760/rekaracana.v5i4.120

Abstract

ABSTRAK Pemanasan global di Indonesia semakin meningkat dengan bertambahnya waktu yang diakibatkan oleh banyaknya limbah, dan penggunaan bahan bakar dalam pembuatan jalan. Untuk mengurangi dampak tersebut, maka digunakan pemanfaatan material perkerasan beraspal lama (RAP) dan digunakan metode campuran hangat (Warm Mix) dengan Spesifikasi Umum 2018 Direktorat Jendral Bina Marga. Penelitian bertujuan untuk mengkaji parameter marshall campuran hangat lataston (HRS-WC) dengan menggunakan material Reclaimed Asphalt Pavement (RAP). Tiga campuran disiapkan dalam penelitian ini yang terdiri dari 0% RAP, 20% RAP, dan 30% RAP. Berdasarkan hasil penelitian, besarnya persentase agregat RAP yang digunakan mempengaruhi nilai KAO, hal tersebut akan membuat KAO semakin kecil dikarenakan agregat RAP telah memiliki kandungan aspal. Hasil parameter marshall menunjukan ketiga campuran memenuhi persyaratan. Namun, campuran 20% menunjukan kinerja yang lebih baik dibandingan kedua campuran yang lain dapat dilihat dengan nilai stabilitas yang lebih besar disebabkan oleh kecilnya rongga udara yang dimiliki pada campuran 20% RAP. Kata kunci: Marshall, HRS-WC, Campuran Hangat, Reclaimed Asphalt Pavement (RAP) ABSTRACT Global warming in Indonesia is increasing with increasing time due to a large amount of waste, and the use of fuel in road construction. To reduce this impact, the use of old asphalt pavement material (RAP) is used and the Warm Mix method is used with General Specifications 2018 of the Directorate General of Highways. This research aims to study the parameters of Marshall Warm Mix Hot Rolled Sheet Wearing Course using Reclaimed Asphalt Pavement (RAP). Three mixtures were prepared in this study consisting of 0% RAP, 20% RAP, and 30% RAP. Based on the results of the study, the large percentage of RAP aggregates used affects the value of KAO, this will make KAO smaller because RAP aggregates already have asphalt content. Marshall parameter results show that all three mixtures meet the requirements. However, the 20% mixture showed better performance compared to the other two blends, which can be seen with a greater stability value due to the small air cavity that has on the 20% RAP mixture. Keywords: Marshall, HRS-WC, Warm Mixture, Reclaimed Asphalt Pavement (RAP)
Dampak Beban Sumbu Kendaraan Berlebih (Over Dimension Over Loading) Terhadap Penurunan Umur Layan Perkerasan Jalan Dan Peningkatan Kebutuhan Biaya Pemeliharaan Jalan Tol Fitrianingsih, Ligar; Kurnia, Ranna
Jurnal Teknik Sipil Vol 32 No 2 (2025): Jurnal Teknik Sipil - Edisi Agustus
Publisher : Institut Teknologi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5614/jts.2025.32.2.10

Abstract

Abstrak Kebijakan Zero ODOL telah dideklarasikan tahun 2023 namun faktanya masih banyak pelanggaran ODOL khususnya di ruas jalan tol. Dampak dari pelanggaran ODOL ini adalah penurunan umur layan perkerasan jalan dan meningkatnya biaya pemeliharaan jalan yang harus di alokasikan oleh Pengelola Jalan Tol. Kajian ini dilakukan untuk mengukur seberapa besar dampak yang terjadi. Analisis data dilakukan dengan membandingkan umur layan perkerasan dan biaya pemeliharaan jalan yang dihasilkan beban faktual dari data Weight in Motion (WIM) dan beban normal kendaraan berdasarkan beban ijin yang ditetapkan oleh Kementerian Perhubungan. Hasil analisis menunjukkan penurunan umur layan yang lebih cepat daripada umur layan yang direncanakan akibat kendaraan ODOL pada ruas jalan tol Jakarta – Bogor – Ciawi, tol JORR E dan tol Padalarang – Cileunyi. Dampak dari penurunan umur layan yang lebih cepat ini adalah kenaikan biaya pemeliharaan jalan sebesar 17.38% untuk ruas tol Jakarta – Bogor – Ciawi, tol JORR E naik 13.59% dan tol Padalarang – Cileunyi naik 10.89% dari biaya normal pemeliharaan jalan. Kata-kata kunci: ODOL, umur layan perkerasan jalan, biaya pemeliharaan jalan tol Abstract The Zero ODOL policy has been declared in 2023, but in fact there are still many ODOL violations, particularly on toll road sections. The impact of these ODOL violations is the reduction in the service life of the road pavement and the increase in maintenance costs that must be allocated by the Toll Road Operators. This study is conducted to measure the extent of the impact. Data analysis was perfomed by comparing the service life of the pavement and road maintance costs generated by actual load data from Weight in Motion (WIM) and the normal vehicle load based on the weight limits set by the Ministy of Transportation. The analysis results show a faset reduction in the service life compared to the planned service life due to ODOL vehicles on the toll roads of Jakarta – Bogor – Ciawi, JORR E, and Padalarang – Cileunyi. The impact of this faster reduction in service life is an increase in Toll Road maintenance costs by 17.38% for the Jakarta – Bogor – Ciawi, 13.59% for the JORR E, and 10.89% for the Padalarang – Cileunyi, compared to the normal Toll Road maintenance costs. Keywords: ODOL, remaining service life of pavement, toll road maintenance costs