Bengkalis sejahtera adalah bantuan modal usaha yang diberikan kepada fakir miskin untuk melaksanakan usaha produktif, maupun bantuan bersifat kosumtif. Usaha produktif seperti: bertani, berkebun, berternak, berjualan, kerajinan rumah tangga, dan lain-lain. Namun dari banyak dana zakat yang disalurkan melalui program Bengkalis sejahtera usaha produktif, seperti pada tahun 2019 dengan jumlah 100 orang penerima program Bengkalis sejahtera, hanya beberapa orang yang usahanya terus tumbuh dan berkembang, selebihnya tidak berkembang, bahkan tutup dan gulung tikar. Sehingga apa yang diharapkan dari program ini yang ingin menjadikan mustahik menjadi muzakki tidak tecapai dan terpenuhi. Penelitian ini bertujuan untuk melihat faktor-faktor dan solusi permasalahan diatas. Penelitian ini adalah penelitian lapangan, dengan sumber data primer wawancara dan sumber skunder berupa buku (kitab), catatan, transkrip, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, legger, agenda dan sebagainya. Data dianalisis dengan metode diskripsi, setelah itu dengan metode conten analisis. Hasil penelitian ditemukan bahwa faktor-faktor penerima zakat produktif (mustahiq) dalam program Bengkalis Sejahtera Badan Amil Zakat Nasional Kabupatn Bengkalis pada tahun 2019 banyak yang tidak berhasil memajukan usahnya atau gulung tikar diantara penyebabnya adalah minimna skill yang dimiliki mustahiq, kecilnya bantuan usaha, kurangnya rasa tanggungjawab dan sikap wirausaha. Sementara untuk solusinya adalah dilakukan pengawasan atau monitoring, diberi pelatihan atau pendampingan dan menanamkan nilai-nilai keislaman dalam berusaha.