Pendidikan tidak hanya bertujuan untuk mentransfer pengetahuan formal, tetapi juga mencakup pembentukan karakter dan nilai-nilai moral yang esensial bagi perkembangan individu. Salah satu elemen penting dalam pendidikan adalah hidden curriculum, yang mencakup nilai-nilai, sikap, dan norma yang tidak diajarkan secara eksplisit, tetapi diperoleh melalui pengalaman, interaksi sosial, dan lingkungan belajar. Elemen ini melengkapi kurikulum formal dengan fokus pada pengembangan sikap, keterampilan, dan karakter siswa secara holistik. Penelitian ini menggunakan metode kajian pustaka untuk menganalisis peran dan implementasi hidden curriculum dalam pendidikan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hidden curriculum berperan strategis dalam menyampaikan nilai-nilai seperti kedisiplinan, toleransi, tanggung jawab, dan kepemimpinan. Nilai-nilai ini ditanamkan melalui pola tindakan, interaksi sosial, dan keteladanan guru serta pengasuh, yang secara alami memengaruhi pembentukan kepribadian siswa. Pelaksanaannya terjadi dalam proses pembelajaran sehari-hari, baik di dalam maupun di luar kelas. Meskipun demikian, terdapat hambatan dalam penerapan hidden curriculum, terutama kurangnya perhatian terhadap aspek afektif siswa akibat dominasi fokus pada aspek kognitif. Hal ini menyebabkan potensi hidden curriculum tidak dimanfaatkan secara optimal. Oleh karena itu, diperlukan kesadaran dan langkah konkret untuk mengintegrasikan hidden curriculum secara efektif dalam proses pendidikan. Dengan menyeimbangkan perhatian pada aspek kognitif dan afektif, hidden curriculum dapat menjadi elemen kunci dalam menciptakan pendidikan yang holistik, bermakna, dan berbasis nilai, yang mendukung pembentukan karakter siswa yang berintegritas.