Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

CERPEN “ALUMM ASSUWISRIYYAH ALQATILAH” KARYA NAWAL AS- SA’DAWI DALAM STRUKTURALISME GENETIK GOLDMANN Nasrul Latifi, Yulia
The Sociology of Islam Vol. 2 No. 1 (2012): June
Publisher : Prodi Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, UIN Sunan Ampel Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15642/jsi.2012.2.1.%p

Abstract

Objek material tulisan ini adalah cerpen “alUmm asSuwisriyyah alQatilah” karya Nawal as- Sa’dawi, objek formalnya adalah strukturalisme genetik. Sebagai sebuah ragam dari teori sosiologi sastra, strukturalisme genetik memiliki sejumlah kategori teoritis, yaitu: fakta kemanusiaan, subjek kolektif, pandangan dunia, struktur karya sastra dan dialektika. Hasil analisis tulisan adalah ditemukannya struktur cerpen yang mendua dan penuh ambiguitas yang homolog dengan struktur sosio-kultural yang juga ambiguitas dimana cerpen tersebut ditulis. Gagasan yang paradoksal ini mencerminkan pandangan dunia tragik cerpen yang mencoba mencari nilai yang telah terdegradasi. Tokoh ibu dari Swiss sang pembunuh adalah hero yang problematik yang mencoba mencari nilai-nilai otentik atas degradasi kemanusiaan perempuan. Pandangan dunia pengarang adalah pemikiran ‘ekonomi sosialis’ sebagai solusi bagi pembebasan perempuan. Cerpen menyuarakan subjek kolektif pengarang, yaitu ‘kelompok intelektual kontemporer Mesir kritis’ yang berseberangan dengan kelompok penguasa tiranik dan kelompok agama (Islam) fundamentalis. Kata kunci: Feminisme, Strukturalisme Genetik, Pandangan Dunia, Kelompok Sosial
KONFLIK ARAB-ISRAEL PASCA-NAKBAH (1948-1968): KAJIAN NEW HISTORICSM PADA NOVEL 'AAIED ILA HAYFA KARYA GHASSAN KANAFANY Bin Saiful Hafni, Izharulhak; Nasrul Latifi, Yulia; Mustari
Paramasastra : Jurnal Ilmiah Bahasa Sastra dan Pembelajarannya Vol. 12 No. 1 (2025): Paramasastra: Jurnal Ilmiah Bahasa Sastra dan Pembelajarannya
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/paramasastra.v12n1.p82-100

Abstract

This research aims to describe the representations of history, political and social identity in the novel 'Aaeid Ila Hayfa' by Ghassan Kanafany. Using the New Historicism approach of Stephen Greenblatt's New Historicism, this analysis focuses on the interaction between literary texts and the historical-political contexts that surround it. The novel tells the story of the return of Said and Safiyya's return to Haifa after the Nakba of 1948, which is also a representation of resistance to colonialism. Representation of resistance to colonialism, identity crisis and loss of property rights experienced by the Palestinian people loss of property rights experienced by the Palestinian people. This analysis will be carried out by comparing the novel's narrative with relevant historical documents. The findings of this research shows that 'Aaeid Ila Hayfa' is not only a fictional narrative, but also as a medium to represent the collective trauma of the Palestinian people and their trauma and their struggle to maintain their national identity.
Meretas Jalan Kesetaraan: Praktik Baik Dan Refleksi Program Sekolah Gender Di Perguruan Tinggi Nasrul Latifi, Yulia; Elly Triantini, Zusiana
Musãwa Jurnal Studi Gender dan Islam Vol. 23 No. 2 (2024)
Publisher : Sunan Kalijaga State Islamic University & The Asia Foundation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14421/musawa.2024.232.253-270

Abstract

Abstrak Artikel ini akan menjelaskan tentang praktik baik pengarusutamaan gender di salah satu perguruan tinggi Islam di Indonesia. Dengan menggunakan pendekatan peran dan jaringan aktor (actor network theory/ANT) dan metode penelitian kualitatif, artikel ini menjelaskan temuan penelitian terkait dengan bagaimana upaya program pengausutamaan gender di lingkungan perguruan tinggi di tengah derasnya arus tehnologi informasi yang terus bergerak dinamis, sementara persoalan gender belum bergerak dan masih seringkali muncul berupa persoalan klasik dan berulang. Berangkat dari metode analisis yang digunakan dan didasarkan pada pencarian makna yang secara ontologik bergerak antara empiris, logis, dan etik dengan corak berfikir reflektif dan verstehen, temuan penelitian ini menunjukkan kuatnya peran, kontribusi, dan tantangan Sekolah Gender dalam penguatan paradigma kesetaraan gender dan penguatan kampus inklusi. Analisis atas temuan data menghadirkan refleksi dan rekomendasi bagi penguatan pengausutamaan gender seperti yang terlihat dalam program Sekolah Gender terutama terkait: bentuk dan substansi, kurikulum dan materi, pendekatan pembelajaran, strategi publikasi, dan pengembangan jejaring internal dan eksternal dan merekomendasikan forum atau program serupa di berbagai perguruan tinggi di Indonesia.    Kata Kunci: Pengarusutamaan, Gender, Peran, Tantangan, Perguruan Tinggi  [This article will discuss the best practices of gender mainstreaming at one of the Islamic universities in Indonesia. Using an actor-network theory (ANT) and qualitative methods, this article presents interesting findings on how gender mainstreaming programs survive and are implemented in the higher education environment amidst the dynamic flow of information technology, while gender issues remain stagnant and often present as recurring, classical problems. Based on the analytical methods used and the search for meaning that ontologically navigates between empirical, logical, and ethical dimensions with a reflective and verstehen way of thinking, the research findings highlight the significant role, contributions, and challenges faced by the Gender School in strengthening the paradigm of gender equality and fostering an inclusive campus. The analysis of the data findings provides reflections and recommendations for strengthening gender mainstreaming, as seen in the Gender School program particularly related to: the form and substance, curriculum and materials, learning approaches, publication strategies, and the development of internal and external networks. It also recommends similar forums or programs in various universities across Indonesia.] Keywords: Mainstreaming, Gender, Role, Challenges, University