Kualitas lingkungan hunian di berbagai wilayah di Indonesia sedang mengalami penurunan, termasuk di permukiman perkotaan maupun pedesaan. Meskipun begitu, permasalahan kawasan permukiman yang tidak layak huni masih tetap relevan. Dalam konteks ini, hasil pengamatan menunjukkan bahwa selain kendala terkait kondisi fisik bangunan tempat tinggal, juga ditemukan permasalahan terkait ketersediaan fasilitas dan infrastruktur. Ketidaksempurnaan dalam pemanfaatan sarana tersebut juga menjadi penyebab menurunnya kualitas hunian di Kelurahan Lekobalo. Sehingga diperlukan analisis perencanaan infrastruktur kawasan kumuh di Kelurahan Lekobalo. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perencanaan infrastruktur kawasan perkumuhan serta merumuskan analisis hitungan rencana anggaran biaya dalam penanganan kawasan kumuh Kelurahan Lekobalo. Jenis penelitian ini merupakan penelitian yang menggabungkan kuantitatif dan kualitatif. Teknik pengumpulan data observasi lapangan dan wawancara. Hasil penelitian menunjukan bangunan hunian / rumah memiliki karakteristik yang hampir sama tergolong buruk, kondisi prasarana dan sarana utilitas yaitu kondisi jalan lingkungan sebagian lokasi tidak terlayani dengan jalan lingkungan yang sesuai dengan ketentuan teknis, kondisi penyediaan air minum tidak tercukupinya air minum, kondisi drainase jaringan drainase lingkungan tidak mampu mengalirkan limpasan air, kondisi pengelolaan air limbah tidak ada pngelolaan air limbah rumah tangga, dan kondisi pengelolaan persampahan tidak adanya fasilitas pengumpulan sampah. Perhitungan rencana anggaran biaya, perencanaan jalan hot mix, menghasilkan Rp. 3,380,002,558.71 (Tiga Milyar Tiga Ratus Delapan Puluh Juta Dua Ribu Lima Ratus Lima Puluh Delapan Koma Tujuh Puluh Ribu Tujuh Ratus Lima Puluh Satu). Solusi penanganan kawasan kumuh yaitu meningkatkan kualitas lingkungan permukiman dengan pemugaran dan permukiman kembali yang difokuskan pada perbaikan bangunan hunian, prasarana dan sarana utilitas.