Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

EKSPLORASI DAN PROYEKSI PENGEMBANGAN STRATEGIS WANA WISATA WINONG DI KABUPATEN MALANG Irwandi, Putra -; Izzati, Erwinda Mufidah
MAHATANI: Jurnal Agribisnis (Agribusiness and Agricultural Economics Journal) Vol 7, No 1 (2024): Mahatani : Jurnal Agribisnis (Agribusiness and Agricultural Economics Journal)
Publisher : Universitas Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52434/mja.v7i1.3210

Abstract

Pengembangan potensi pariwisata sangat penting dilakukan dan harus menjadi fokus perhatian berbagai stakeholder, termasuk di Wana Wisata Winong, Kabupaten Malang. Wana Wisata Winong memberikan dampak multiplier effect bagi masyarakat lokal, pengelola, dan kaitannya kolaborasi bersama pemerintah desa setempat. Peningkatan kesejahteraan masyarakat, promosi wisata, peningkatan jumlah pengunjung, peningkatan dan pengembangan sarana dan prasarana pariwisata sangat penting dilakukan. Penelitian ini berfokus pada dua tujuan yakni melakukan eksplorasi pengembangan dengan pendekatan SWOT, dan memproyeksikan pengembangan investasi di Wana Wisata Winong selama 20 tahun kedepan dengan pendekatan kelayakan finansial meliputi NPV, IRR, B/C Rasio, dan payback periode. Penelitian ini dilakukan di secara bertahap dimulai dari tahun April 2022. Pengumpulan data dilakukan secara purposive sesuai dengan tujuan peneliti yakni melalui kepala desa, pengelola wisata winong, dan pelaku umkm yang ada di sekitar kawasan wisata winong. Berdasarkan hasil yang didapat menunjukkan bahwa kekuatan dan peluang yang dimiliki Wana Wisata Winong dapat mengembangkan wisata secara strategis, sedangkan kelemahan dan ancaman dapat diantisipasi. Secara finansial, Wana Wisata Winong termasuk kategori layak untuk dikembangkan. Nilai NPV yang diperoleh sebesar Rp528.301.197, nilai BC/Rasio sebesar 1,82 dimana lebih besar dari 1, nilai IRR sebesar 23% lebih besar dari suku bungan 3,5%, dan payback period sebesar 3,2 yang berarti bahwa Kawasan Wisata Winong akan balik modal pada 3 tahun 2 bulan. Sehingga secara finansial, Wana Wisata Winong menguntungkan dan layak untuk dikembangkan.
PENDAMPINGAN PENYUSUNAN MODEL BISNIS CANVAS PADA USAHA MINUMAN HERBAL SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATKAN KEUNGGULAN KOMPETITIF DI BIDANG KULINER Novi Haryati; Muhamad Nur Wavi; Putra Irwandi; Rahmat Yoga Pratama; Nur Aini Irbah; Hayyu Nurabida Putri; Hilmi Dzakwan Syarif; Daffa Sandi Lasitya; Muhamad Zahran Nurirozak; Ans Rif’aa; Aulia Sabilatul Fajariyah
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 8, No 2 (2024): April
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v8i2.21917

Abstract

Abstrak: Era digitalisasi memunculkan persaingan usaha dan tidak dapat dipungkiri bahwa UMKM harus dapat menerapkan manajemen strategi yang baik. Keunggulan kompetitif menjadi penting bagi UMKM Jamu di Kabupaten Mojokerto. Indentifikasi potensi menunjukkan UMKM jamu tersebut memiliki berbagai varian dengan harga terjangkau yang ditawarkan, namun mereka belum dapat memanfaatkan secara maksimal nilai-nilai bisnis yang ada karena tidak adanya kegiatan identifikasi nilai bisnis oleh pemilik UMKM. Pengabdian masyarakat dilakukan bertujuan untuk mengidentifikasi dan meningkatkan soft skill melalui penguatan identitas dan nilai bisnis. Pelatihan dilakukan di bulan Juli 2023 tentang pembuatan Model Bisnis Canvas (BMC) kepada para pemilik UMKM setempat. Metode yang digunakan adalah business coaching yang melibatkan mitra, yaitu pemilik UMKM sebanyak 10 orang secara aktif dalam proses pembelajaran. Dengan dilakukannya program ini, terdapat peningkatan softskill dari 30% menjadi 80%. Pemahaman BMC telah membantu meningkatkan pemahaman dan potensi bisnis UMKM Jamu Di Kabupaten Mojokerto. Saran keberlanjutan kegiatan adalah adanya pelatihan pembuatan konten video untuk digital branding.Abstract: Digitalization era has increased business competition and forced SMEs to implement effective strategic management. Competitive advantage is important for herbal medicine SMEs in Mojokerto Regency. Potential identification shows that herbal medicine SMEs have various variants at affordable prices, but they had not been able to make maximum use of existing business values because there were no business value identification by SMEs owners. Community service aims to identify and enhance business values through strengthening business identity and worth. Training was held in July 2023 on creating a Business Model Canvas for MSME owners. The method utilized included both socialization and practical engagement with the SME owners, actively involving them in the learning process. Through this program, there was enhancement in softskill from 30% to 80%. Community service activities have helped increase understanding and business potential of herbal medicine SMEs in Mojokerto. A recommendation for the sustainability of this activity is the implementation of training in video content creation for digital branding. 
PENDAMPINGAN PEMANFAATAN APLIKASI TEMAN TANI PINTAR SEBAGAI MEDIA PERCEPATAN KOMUNIKASI PADA PENYULUHAN PETANI DI ERA TRANSFORMASI DIGITAL Novi Haryati; Putra Irwandi; Muhamad Zahran Nurirrozak; Muhammad Nur Wavi; Hanifah Muslimah Az-Zahra
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 8, No 1 (2024): Februari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v8i1.20640

Abstract

Abstrak: Transformasi Digital di sektor pertanian menjadi fokus dalam menghadapi Revolusi Industri 4.0. Universitas Brawijaya memperkenalkan Aplikasi Teman Tani Pintar untuk mempercepat pertukaran informasi di bidang pertanian melalui program penyuluhan pertanian. Sasaran melibatkan 20 petani hortikultura di Desa Landungsari, Kabupaten Malang. Pengabdian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja aplikasi tani pintar yang diinisiasi oleh BPP Ketindan Malang dan Fakultas Ilmu Komputer Universitas Brawijaya. Evaluasi kegiatan dilakukan dengan memberikan kuisioner evaluasi pelaksanaan. Kegiatan telah mencapai indikator keberhasilan dengan merampungkan 4 tahapan, yaitu tahap perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, serta evaluasi dan monitoring. Pada setiap tahap pengabdian, kegiatan telah mencapai indikator keberhasilan dengan menuntaskan rangkaian kegiatan 100%. Pengabdian ini telah memperoleh hasil positif karena berdasarkan hasil evaluasi menunjukkan bahwa aplikasi dapat berperan dalam mengubah perilaku petani menjadi lebih sadar terhadap informasi digital (Mean = 3,657) serta membantu mereka dalam meningkatkan kinerja pemasaran (Mean = 3,736). Maka dari itu, aplikasi ini dianggap memberikan nilai tambah usahatani dan diharapkan dapat dikembangkan menjadi terobosan teknologi informasi di bidang pertanian.Abstract: The focus on Digital Transformation in the agricultural sector is crucial in facing the challenges of Industry 4.0. Universitas Brawijaya introduces the Aplikasi Teman Tani Pintar as a solution to expedite information exchange in agriculture through agricultural extension programs. 20 horticultural farmers in Landungsari Village, Malang Regency involved with the aims to measure the performance of the application. Activities’ evaluation use evaluation questionnaire. Each stage of activities achieved indicators of success by completing the whole activities 100% (planning, organizing, implementing, and also evaluating and monitoring.). This service obtained positive results based on the evaluation results. It shows that the application can have advantage in changing farmers' behavior to become more aware of digital information (Mean = 3.657) and help them improve marketing performance (Mean = 3.736). Therefore, this application is considered to provide added value to farming and is anticipated to evolve as a groundbreaking information technology innovation in the agricultural field.
ANALISIS SEKTOR EKONOMI UNGGULAN KABUPATEN PASAMAN SUMATERA BARAT Irwandi, Putra -
Jurnal Ekonomi dan Bisnis (EK dan BI) Vol 7 No 2 (2024)
Publisher : Politeknik Bisnis Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37600/ekbi.v7i2.1611

Abstract

A region will develop through the capabilities of its superior sectors and encourage other sectors to develop. Thus, regional specificities, human resource potential, institutions and institutions, local physical resources are the main supporting factors for regional development. The existence of a superior sector provides an indication for the regional economy that the presence of a superior sector will have great potential to grow faster than other sectors in a region. This research was carried out with a quantitative descriptive approach using secondary data from BPS 2014-2022 to analyze 18 economic sectors that form GRDP using Typology Klassen, Location Question, Shift Share , DLQ analysis. Based on the results of the analysis, it is known that the average class typology analysis of sectors in Pasaman Regency is in Quadrant 3. Location question analysis which shows that these sectors are able to meet their own needs and allow for exports outside the region (LQ>1) is agriculture , forestry and fisheries, Government Administration, Defense and Social Security sectors, Water Supply, Waste Management, Waste and Recycling. The economy of Pasaman Regency as a result of Shift Share received very positive results regarding the total value of performance in the 2014-2022 period amounting to Rp. 620,447.01 and the entire sector is a priority in the future according to the DLQ analysis.
ANALISIS BIBLIOMETRIK PADA SIKAP KONSUMEN PRODUK AGRIBISNIS Irwandi, Putra -; Nofianingsih, Meyga Putri; Raji'ah, Ni'matur -
Jurnal Agristan Vol 6, No 2 (2024): Jurnal Agristan
Publisher : Jurusan Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37058/agristan.v6i2.11037

Abstract

Perkembangan bisnis yang terjadi saat ini mengalami persaingan yang sangat ketat. Banyak konsekuensi yang harus diterima oleh perusahaan sehingga dituntut untuk meningkatkan daya saing yang berkelanjutan dan kompetitif mempengaruhi preferensi mereka dan kecenderungan untuk terlibat dalam perilaku tertentu. Maka didasarkan atas hal tersebut, penelitian ini memiliki tujuan untuk memberikan gambaran secara detail terkait dengan definisi dan ruang lingkup sikap konsumen. Tidak hanya itu, tulisan ini akan membahas lebih lanjut terkait dengan studi kasus dan riset terbaru yang relevan dengan sikap konsumen. Berdasarkan hasil analisis, diperoleh informasi bahwa sikap konsumen menggambarkan evaluasi, perasaan, dan kecenderungan seseorang yang secara relative konsisten terhadap suatu objek atau gagasan. Sikap menentukan orang pada suatu kerangka berpikir tentang menyukai atau tidak menyukai sesuatu, bergerak mendekat atau menjauh dari hal itu. Sikap (attitudes) konsumen juga berarti faktor penting yang akan mempengaruhi keputusan konsumen. Konsep sikap sangat terkait dengan konsep kepercayaan (belief) dan perilaku (behavior). Sedangkan metode yang sering digunakan dalam pembahasan tentang perilaku konsumen adalah Multi Attribute Atitude Model (Fishbein) dan angka ideal. Trend penelitian saat ini didapatkan bahwa jumlah artikel yang menggunakan kata kunci sikap konsumen selama tahun 2019-2023 berjumlah 1143 dengan penyedia jurnal terbanyak adalah British Food Journal dan afiliasi terbanyak adalah Sejong University.
PENDAMPINGAN PEMBUATAN LABEL PRODUK SEBAGAI STRATEGI DALAM PENINGKATAN DAYA SAING DAN BRANDING UMKM KERIPIK Putra Irwandi; Muh. Kadri S; Aulia Adetya; Bunga Wirda; Cep Abdul Baasith Wahpiyudin
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 8, No 6 (2024): Desember
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v8i6.27436

Abstract

Abstrak: Kegiatan pendampingan ini dilakukan dilakukan untuk meningkatkan pemahaman mitra UMKM terhadap perbaikan kualitas label dan desain logo. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan daya saing produk dan branding UMKM. Metode pelaksanaan mencakup Focus Group Discussion (FGD), diskusi, dan pendampingan praktis pembuatan label logo kemasan. Pertemuan pertama diawali dengan FGD untuk mengidentifikasi kebutuhan dan tantangan UMKM. Tiga pertemuan berikutnya difokuskan pada aspek teknis dan kreatif pembuatan label dan logo, termasuk pengenalan desain dan prinsip-prinsip branding. Pertemuan terakhir berfokus untuk evaluasi hasil dan perencanaan implementasi. Mitra kegiatan pengabdian ini adalah UMKM keripik pisang dan singkong di Desa Benteng berjumlah dua UMKM. Hasil pengabdian menunjukkan visualisasi dan informatif label produk, serta peningkatan pemahaman pelaku UMKM tentang pentingnya branding. Monitoring dan evaluasi dilakukan dengan observasi langsung, wawancara berkala, dan adanya pretest dan posttest dari kegiatan yang dilakukan. Dari hasil evaluasi didapatkan hasil peningkatan pemahaman terkait dengan label kemasan dari 75 persen menjadi 85 persen, tingkat kehadiran mitra selama kegiatan sebesar 100 persen, dan kepuasan mitra dalam kegiatan ini mencapai 100 persen. Mitra UMKM juga meyakinkan bahwa hasil penjualan meningkat dan disukai oleh konsumen, khususnya ibu rumah tangga dan anak-anak di Desa Benteng. Model pemberdayaan ini berpotensi untuk direplikasi di daerah lain guna mendukung pertumbuhan ekonomi lokal yang berkelanjutan.Abstract: This activity was carried out to increase the understanding of MSME partners on improving the quality of labels and logo designs. This is done to improve product competitiveness and branding of MSMEs. The implementation method includes Focus Group Discussion (FGD), discussion, and practical assistance in making packaging logo labels. The first meeting began with an FGD to identify the needs and challenges of MSMEs. The next three meetings focused on the technical and creative aspects of making labels and logos, including an introduction to design and branding principles. The last meeting focused on evaluating the results and implementation planning. The partners of this service activity are banana and cassava chips MSMEs in Benteng Village, totalling two MSMEs. The results of the service show the visualisation and informativeness of product labels, as well as an increased understanding of MSME players about the importance of branding. Monitoring and evaluation are carried out by direct observation, periodic interviews, and the pretest and posttest of the activities carried out. From the evaluation results, it was found that the increase in understanding related to packaging labels from 75 per cent to 85 per cent, the partner attendance rate during the activity was 100 per cent, and partner satisfaction in this activity reached 100 per cent. MSME partners also assured that sales results increased and were favoured by consumers, especially housewives and children in Benteng Village. This empowerment model has the potential to be replicated in other areas to support sustainable local economic growth. 
A VALUE ADDED ANALYSIS AND DEVELOPMENT STRATEGY OF CHOCOLATE TEMPE COMPANY IN MALANG CITY IRWANDI, PUTRA -
Inspirasi Ekonomi : Jurnal Ekonomi Manajemen Vol. 4 No. 1 (2022): Inspirasi Ekonomi : Jurnal Ekonomi Manajemen
Publisher : Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Timor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32938/ie.v4i1.2261

Abstract

Business development strategy is very important in supporting the sustainability of existing businesses. One of the application development strategies carried out in the chocolate tempe business in Malang City. This study uses a quantitative approach with analytical techniques, namely the IFE matrix, EFE, SWOT matrix and QSPM. The research took place at the De Tempe Chocolate Company, Malang City. The results obtained by the strategy that can be carried out by the Tempe De Konco Chocolate Company are as follows. The SO strategy at the Tempe De Konco Chocolate Company can be done by adding machines to be able to utilize tempe as a high selling power. In the WO strategy, the Tempe De Konco Chocolate Company can do promotions or marketing through social media so that more visitors will visit the Tempe De Konco Chocolate Company. As for the ST strategy, the Tempe De Konco Chocolate Company can do it by adding product differentiation to make it more varied. For the WT strategy, it can be done by adding cooperation partners.
EKSPLORASI DAN PROYEKSI PENGEMBANGAN STRATEGIS WANA WISATA WINONG DI KABUPATEN MALANG Irwandi, Putra -; Izzati, Erwinda Mufidah
MAHATANI: Jurnal Agribisnis (Agribusiness and Agricultural Economics Journal) Vol 7 No 1 (2024): Mahatani : Jurnal Agribisnis (Agribusiness and Agricultural Economics Journal)
Publisher : Universitas Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52434/mja.v7i1.3210

Abstract

Pengembangan potensi pariwisata sangat penting dilakukan dan harus menjadi fokus perhatian berbagai stakeholder, termasuk di Wana Wisata Winong, Kabupaten Malang. Wana Wisata Winong memberikan dampak multiplier effect bagi masyarakat lokal, pengelola, dan kaitannya kolaborasi bersama pemerintah desa setempat. Peningkatan kesejahteraan masyarakat, promosi wisata, peningkatan jumlah pengunjung, peningkatan dan pengembangan sarana dan prasarana pariwisata sangat penting dilakukan. Penelitian ini berfokus pada dua tujuan yakni melakukan eksplorasi pengembangan dengan pendekatan SWOT, dan memproyeksikan pengembangan investasi di Wana Wisata Winong selama 20 tahun kedepan dengan pendekatan kelayakan finansial meliputi NPV, IRR, B/C Rasio, dan payback periode. Penelitian ini dilakukan di secara bertahap dimulai dari tahun April 2022. Pengumpulan data dilakukan secara purposive sesuai dengan tujuan peneliti yakni melalui kepala desa, pengelola wisata winong, dan pelaku umkm yang ada di sekitar kawasan wisata winong. Berdasarkan hasil yang didapat menunjukkan bahwa kekuatan dan peluang yang dimiliki Wana Wisata Winong dapat mengembangkan wisata secara strategis, sedangkan kelemahan dan ancaman dapat diantisipasi. Secara finansial, Wana Wisata Winong termasuk kategori layak untuk dikembangkan. Nilai NPV yang diperoleh sebesar Rp528.301.197, nilai BC/Rasio sebesar 1,82 dimana lebih besar dari 1, nilai IRR sebesar 23% lebih besar dari suku bungan 3,5%, dan payback period sebesar 3,2 yang berarti bahwa Kawasan Wisata Winong akan balik modal pada 3 tahun 2 bulan. Sehingga secara finansial, Wana Wisata Winong menguntungkan dan layak untuk dikembangkan.
Strategi Pengembangan Produk Pertanian Pada Cv XYZ Di Kota Malang Irwandi, Putra -; Novita, Ninda -; Izzati, Erwinda Mufidah
Jurnal Agristan Vol 7, No 2 (2025): Jurnal Agristan
Publisher : Jurusan Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37058/agristan.v7i2.14794

Abstract

Manajemen Strategis usaha dalam pengembangan produk sangat penting dilakukan dalam keberlanjutan usaha bisnis, khususnya pada sektor pertanian. Salah satu agroindustri yang bergerak di bidang pertanian yakni pupuk cair adalah CV XYZ di Kabupaten Malang. Penelitian ini berfokus dalam mengindentifikasi manajemen strategis pengembangana produk melalui analisis 7P dan STP. Tidak hanya itu, analisis ini juga dilakukan dengan pendekatan SWOT dan nilai tambah usaha. Dasar penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya persaingan usaha yang kompetitif dan kompleksitas permasalahan bisnis lainnya. Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan CV XYZ memiliki stategi pemasaran 7P yang terdiri price, people, product, process, place, physical evidence, and promotion dan STP. Analisis SWOT yang terdiri faktor internal dan eksternal. Faktor internal tersebut diantaranya memiliki memiliki fasilitas yang cukup untuk mengembangkan usaha,memiliki mutu dan kualitas produk yang terjamin, dan lainnya. Namun masih terdapat kelemahan dari setiap kekuatan yang dimiliki perusahaan CV XYZ tersebut. Pada faktor eksternal perusahaan dilihat dari segi peluang dan ancaman yang dihadapi perusahaan. Diantaranya teknologi yang digunakan oleh CV XYZ ialah menunjukkan secara langsung mengenai kualitas produk dengan metode demo plot. Sedangkan dari hasil analisis nilai tambah didapatkan nilai Rp6.000.000 yang didistribusikan pada berbagai proses bisnis antara lain bahan baku, tenaga kerja, dan keuntungan.
PELATIHAN PEMBUATAN KONTEN KOMUNIKASI VISUAL UNTUK MENGEMBANGKAN DIGITAL BRANDING PADA USAHA MINUMAN TRADISIONAL Novi Haryati; Putra Irwandi; Ramadhan Hokian Wibowo; Muhammad Nur Wavi; Hilmi Dzakwan Syarif; Muhamad Zahran Nurirozak; Daffa Sandi Lasitya; Bernica Intan Ifanida
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 8, No 2 (2024): April
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v8i2.21913

Abstract

Abstrak: UMKM "Jamu Tradisional Di Mojokerto" berkomitmen untuk meningkatkan penjualan dan menjaga kelangsungan bisnis mereka sambil menarik minat konsumen. Dalam rangka mendukung upaya ini, tim pengabdian masyarakat dari Laboratorium Manajemen Produksi Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya memberikan bimbingan dalam pembuatan konten visual, seperti foto dan video produk, sesuai dengan kebutuhan UMKM tersebut. Tujuan utama dari pengabdian ini adalah membantu UMKM mengambangkan softskill seperti keterampilan, kreativitas, kemampuan pemecahan masalah dalam memahami perkembangan era digital, branding yang efektif dengan menciptakan konten yang berkualitas dan mencerminkan identitas merek mereka. Pelatihan dan pendampingan dilakukan untuk 10 umkm Jamu di Mojokerto. Evaluasi dilakukan dengan cara pretest dan posttest. Hasil pelatihan menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan UMKM dapat menggunakan dan mengoptimalkan konten visual ini secara strategis dalam media sosial dan platform e-commerce, 20% menjadi 90%.Abstract: The MSMEs of "Traditional Jamu Di Mojokerto" are committed to increasing sales and maintaining their business continuity while attracting consumer interest. In order to support this effort, the community service team from the Production Management Laboratory of the Faculty of Agriculture, Universitas Brawijaya provided guidance in creating visual content, such as product photos and videos, according to the needs of these MSMEs. The main objective of this service is to help MSMEs develop soft skills such as skills, creativity, problem-solving ability in understanding the development of the digital era, effective branding by creating quality content and reflecting their brand identity. Training and mentoring were conducted for 10 Jamu MSMEs in Mojokerto. Evaluation was carried out by means of pretest and posttest. The training results showed an increase in knowledge of MSMEs can use and optimize this visual content strategically in social media and e-commerce platforms, 20% to 90%.