Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Peran Wali Kelas Dalam Mengatasi Kenakalan Remaja Peserta Didik Kelas X.6 SMAN 7 Bone Fatwa, Magfirah Eka; Mansur, Nuraeni; Arham, Mutmainnah; Fadia, Nur; Ahmad, Muhammad Ridwan Said
EDU SOCIATA ( JURNAL PENDIDIKAN SOSIOLOGI ) Vol 7 No 1 (2024): Edu Sociata : Jurnal Pendidikan Sosiologi
Publisher : EDU SOCIATA ( JURNAL PENDIDIKAN SOSIOLOGI )

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33627/es.v7i1.2073

Abstract

Kenakalan dikalangan remaja adalah hal yang cukup memprihatinkan kenakalan ini mencakup semua perilaku remaja yang melanggar norma. Perilaku kenakalan pada remaja ini akan sangat merugikan kepada para remaja, keluarga, masyarakat dan lingkungan disekitarnya. Berdasarkan data yang dperoleh dari narasumber yakni wali kelas X.6 SMAN 7 Bone, Kabupaten Bone menunjukan bahwa pelanggaran yang dilakukan siswa adalah rambut panjang, pakaian yang tidak rapih, sering membolos ketika jam pelajaran, sering terlembat masuk ke sekolah, serta menggunakan HP saat jam pelajaran berlangsung. Semua perbuatan pelanggaran tersebut ketika tidak segera ditagani oleh pihak sekolah maka akan menghambat dan mengganggu proses kegiatan pembelajaran yang mengakibatkan munculnya kenakalan siswa akan meningkat. Wali Kelas adalah guru yang membantu Kepala Sekolah untuk membimbing siswa dalam mewujudkan disiplin kelas, sebagai manajer dan motivator untuk membangkitkan gairah /minat siswa untuk beprestasi di kelas. Wali kelas merupakan salah satu pemilik peran penting dalam hubungan antara sekolah, siswa dan orang tua. Setiap guru kelas atau wali kelas sebagai pimpinan menengah (middle manager) atau administrator kelas, menempati posisi dan peran yang penting, karena memikul tanggung jawab mengembangkan dan memajukan kelas masing-masing yang berpengaruh pada perkembangan dan kemajuan sekolah secara keseluruhan.
Analysis of Obstacles in Problem-Based Learning on the Development of Students Critical Thinking Skills at SMA Negeri 7 Bone Mansur, Nuraeni; Torro, Supriadi; Octamaya Tenri Awaru, A.; Najamuddin, Najamuddin
International Journal of Science and Environment (IJSE) Vol. 5 No. 2 (2025): May 2025
Publisher : CV. Inara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51601/ijse.v5i2.129

Abstract

This study examines the obstacles in implementing the Problem Based Learning (PBL) model to improve students’ critical thinking skills at SMA Negeri 7 Bone. The main challenges identified are limited learning resources, low student literacy, and high levels of student demotivation. Data were collected through interviews with teachers and analyzed using qualitative methods. The findings reveal that insufficient textbooks, weak internet access, and a lack of digital media hinder students' independent exploration and active participation. Low literacy skills reduce students' ability to analyze and understand information, while demotivation limits their engagement in learning activities. These factors collectively obstruct the development of critical thinking as intended by the PBL model. Addressing these issues requires a holistic approach involving improved learning resources, literacy programs, and motivational support to create an effective and active learning environment.