Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

SYSTEMATIC LITERATURE REVIEW DAMPAK TERAPI STEM CELL PADA LANSKAP SOSIAL, ETIKA, DAN KEBIJAKAN KESEHATAN MASYARAKAT Suherman, Juwita Ninda; Farizi, Taufiq Al
Seroja Husada: Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol. 1 No. 5 (2024): Seroja Husada: Jurnal Kesehatan Masyarakat
Publisher : Seroja Husada: Jurnal Kesehatan Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Terapi stem cell telah muncul sebagai pendekatan revolusioner dalam dunia kedokteran regeneratif, menawarkan potensi menjanjikan dalam pengobatan penyakit dan cedera. Tinjauan literatur ini menceritakan seputar dampak terapi stem cell pada lanskap sosial, etika, dan kebijakan kesehatan masyarakat. Melalui analisis kritis terhadap berbagai studi terkini, kami mengeksplorasi potensi terapi stem cell dalam meningkatkan hasil klinis, serta membahas tantangan dan pertimbangan etis yang terkait dengan penerapannya. Stem cell memiliki kapasitas unik untuk berdiferensiasi menjadi berbagai jenis sel, menjadikannya alat yang menjanjikan untuk regenerasi jaringan dan organ. Studi-studi yang ditinjau menunjukkan keberhasilan awal dalam aplikasi klinis terapi stem cell untuk kondisi seperti penyakit jantung, diabetes, dan gangguan neurodegeneratif. Namun, tinjauan ini juga menggarisbawahi perlunya penyelidikan dan analisis untuk mengetahui mekanisme proses stem cell serta mengoptimalkan protokol terapi. Dari perspektif sosial dan etika, tinjauan ini mengungkap adanya dilema etis yang kompleks seputar penggunaan stem cell, khususnya yang melibatkan stem cell embrionik. Isu-isu seperti status moral embrio, persetujuan donor, dan akses yang adil ke terapi menjadi perhatian utama. Selain itu, potensi penyalahgunaan teknologi stem cell, seperti untuk tujuan peningkatan kinerja atau seleksi genetik, menimbulkan kekhawatiran etis yang signifikan. Dalam konteks kebijakan kesehatan masyarakat, tinjauan ini menekankan perlunya kerangka kerja peraturan yang komprehensif untuk memandu penelitian dan penerapan klinis terapi stem cell. Kebijakan tersebut harus memprioritaskan keselamatan pasien, menjamin praktik etis, dan mendorong inovasi yang bertanggung jawab. Kolaborasi antara para ilmuwan, pembuat kebijakan, dan masyarakat diperlukan untuk menavigasi lanskap etika yang kompleks ini dan memaksimalkan manfaat terapi stem cell bagi kesehatan masyarakat.
Perubahan Molekular Obesitas Dalam Kehamilan : Literatur Review Suherman, Juwita Ninda; Farizi, Taufiq Al
Nursing News : Jurnal Ilmiah Keperawatan Vol 8, No 3 (2024)
Publisher : Tribhuwana Tunggadewi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33366/nn.v8i3.3103

Abstract

Obesitas pada kehamilan memiliki prevalensi yang semakin meningkat, dengan data global dari Royal College of Obstetricians and Gynecologists menunjukkan prevalensi 16-19%. Kondisi ini berdampak negatif pada ibu dan janin, meningkatkan risiko diabetes gestasional, preeklamsia, persalinan dengan bantuan, serta komplikasi neonatal. Ibu hamil dengan obesitas berisiko tinggi mengalami komplikasi yang membahayakan nyawa ibu dan janin. Berbagai intervensi dilakukan untuk mengatasi obesitas pada kehamilan, antara lain modifikasi asupan makanan dan pengontrolan berat badan berbasis gaya hidup. Tinjauan pustaka ini membahas epidemiologi, klasifikasi, faktor risiko, dampak, serta strategi pencegahan dan penanganan obesitas pada kehamilan. Pencarian literatur dilakukan menggunakan database PubMed, Science Direct, dan Google Scholar. Klasifikasi obesitas pada kehamilan berdasarkan Indeks Massa Tubuh (IMT) sebelum kehamilan, yaitu obesitas kelas I (IMT 30-34,9 kg/m²), kelas II (IMT 35-39,9 kg/m²), dan kelas III (IMT ≥ 40 kg/m²). Faktor risiko meliputi usia maternal lanjut, riwayat obesitas sebelum kehamilan, kenaikan berat badan berlebihan, dan gaya hidup sedentari. Selain itu, peran Nitric Oxide (NO) dalam proses inflamasi, termasuk interaksi dengan sitokin pro-inflamasi dan regulasi epigenetik melalui Small Nuclear Ribonucleoproteins (snRNP), yang mempengaruhi respons imun pada kehamilan obesitas.
SCID (Severe Combine Imunofeficiency): Tinjauan Literatur Suherman, Juwita Ninda; Farizi, Taufiq Al
Seroja Husada: Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol. 1 No. 3 (2024): Seroja Husada: Jurnal Kesehatan Masyarakat
Publisher : Seroja Husada: Jurnal Kesehatan Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.572349/serojahusada.v1i3.2261

Abstract

Severe Combined Immunodeficiency (SCID) is a group of rare genetic disorders that affect the development and function of the immune system. This literature review aims to summarize the current understanding of SCID, including pathophysiology, clinical manifestations, diagnostic approaches, and therapeutic strategies. A PubMed database search was performed using the search terms “Severe Combined Immunodeficiency” and “SCID”. Relevant articles, including original research, case reports, and reviews, were selected for inclusion. SCID is characterized by severe deficiencies in the number and function of T cells, B cells, and sometimes Natural Killer (NK) cells. This disorder is caused by mutations in one or more genes involved in the maturation of immune cells, which are inherited in an autosomal recessive or X-linked pattern. As a result, affected infants are highly susceptible to life-threatening opportunistic infections. Clinical symptoms of SCID usually appear within the first few months of life, with recurrent infections as the main manifestation. Diagnostic approaches include newborn screening, complete blood count, measurement of immunoglobulin levels, and T cell function tests. Hematopoietic stem cell transplantation (HSCT) remains the therapy of choice, with gene therapy a promising approach. Although SCID treatment has made significant progress, challenges remain in terms of early diagnosis, availability of suitable donors, and post-transplant complications. Further research is needed to optimize therapeutic strategies and improve long-term outcomes for SCID patients.