Arianti, Natalia Deassy
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Penilaian Tingkat Kerentanan Intrinsik Air Tanah terhadap Pencemaran dengan Menggunakan Metode SINTACS di Kecamatan Ngoro Kabupaten Jombang Arianti, Natalia Deassy; Siswoyo, Hari; Bisri, Mohammad
Jurnal Sains dan Edukasi Sains Vol. 7 No. 2 (2024): Jurnal Sains dan Edukasi Sains
Publisher : Faculty of Science and Mathematics, Universitas Kristen Satya Wacana, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24246/juses.v7i2p81-89

Abstract

Air tanah merupakan semua air yang menempati rongga-rongga di dalam batuan dalam kondisi jenuh dengan pergerakan yang lambat dan waktu tinggal yang lama sehingga akan lama untuk pulih jika sudah tercemar. Kerentanan intrinsik air tanah terhadap pencemaran sangat berkaitan dengan kondisi fisik batuan, tanah, dan hidrogeologinya yang secara alami dapat menjadi pelindung bagi air tanah terhadap pencemaran. Sebagian besar penduduk di wilayah Kecamatan Ngoro Kabupaten Jombang masih menggunakan air tanah untuk memenuhi kebutuhan domestik. Aktivitas domestik maupun pertanian di wilayah setempat berpotensi mencemari air tanah. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menilai tingkat kerentanan intrinsik air tanah terhadap pencemaran, untuk selanjutnya dilakukan penyusunan peta zonasinya. Sejumlah 23 contoh sumur gali milik penduduk diamati, diukur, dan dianalisis dengan mempertimbangkan aspek spasial dan temporal selama 5 bulan mulai bulan Juli 2023 hingga bulan November 2023. Penilaian tingkat kerentanan air tanah dilakukan dengan menggunakan Metode SINTACS berdasarkan tujuh parameter yaitu kedalaman muka air tanah (S), infiltrasi (I), zona aerasi (N), tekstur tanah (T), media akuifer (A), konduktivitas batuan (C), dan kemiringan lereng (S). Berdasarkan hasil penelitian dapat disusun peta zonasi kerentanan intrinsik air tanah terhadap pencemaran, dimana untuk peta bulan Juli 2023 hingga bulan September 2023 lokasi penelitian terbagi menjadi 4 zona kerentanan (sedang, agak tinggi, tinggi, sangat tinggi), sedangkan untuk bulan Oktober 2023 dan November 2023 terbagi menjadi 3 zona kerentanan (sedang, agak tinggi, dan tinggi). Peta zonasi tingkat kerentanan dapat digunakan oleh pemerintah sebagai acuan dalam pembuatan keputusan terkait kebijakan pengelolaan sumber daya air tanah untuk mencegah pencemaran air tanah.