<![CDATA[Tingkat gotong royong kelas VIII D cukup rendah terlihat dari siswa yang masih belajaran kelompok namun masih memilih temannya untuk berkelompok tidak menerima jika berkelompok dengan teman yang tidak disukai. Mendefinisikan bagaimana pendekatan pembelajaran Jigsaw telah membantu siswa kelas VIII D mengembangkan rasa gotong royong yang lebih kuat ialah tujuan penelitian ini. Populasi penelitian ini terdiri dari semua 32 siswa di kelas VIII D. Data untuk penyelidikan ini dikumpulkan melalui penggunaan metode observasi, wawancara, sertra dokumentasi. Lembar observasi yang mengukur kapasitas untuk mengambil semangat kooperatif adalah alat yang digunakan. Mengurangi data, menyajikan data, dan menarik kesimpulan semuanya termasuk dalam analisis data. Rumus persentase untuk setiap aspek digunakan untuk menentukan data, yang kemudian dikategorikan tergantung pada persentasenya. Hasil observasi tingkat gotong royong siswa membaik setelah menggunakan model jigsaw yaitu, aspek menghargai sesama meningkat dari 44% menjadi 81%, aspek kerja sama 53% menjadi 84%, aspek empati 47% menjadi 69%, aspek musyawarah 53% menjadi 91%, aspek anti deskriminasi 50% menjadi 72%, Oleh karena itu, implementasi model jigsaw menunjukkan hasil baik karena dapat meningkatkan sikap gotong royong siswa pada pembelajaran pjok materi pencak silat. Jika tidak diberi upaya maka akan berdampak pada rendahnya solidaritas dan rasa kepedulian siswa yang berdampak juga tercapainya tujuan pembelajaran.]]>
