Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Analisis Kelayakan Usahatani Monokultur (Kakao) Ke Tumpang Sari (Jagung Dan Bayam) Pada Masa Pandemi Covid-19 Pagala, Muhamad Arman Yamin; Nurdiyah, Nurdiyah; D, Nurul Iqraini; Aliyah, St Nur; Nurdin, Muh Fahruddin
AGROVITAL : Jurnal Ilmu Pertanian Vol 9, No 1 (2024): AGROVITAL VOLUME 9, NOMOR 1, MEI 2024
Publisher : Universitas Al Asyariah Mandar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35329/agrovital.v9i1.5061

Abstract

Kakao merupakan komoditi ekspor yang banyak dibudidayakan para petani di Polewali Mandar, pada masa pandemi Covid-19 pola distribusi kakao terhambat yang mempengaruhi produksi dan harga kakao menurun. Menjadi faktor petani beralih ke pola tanamn tumpang sari jagung dan bayam. Tujuan penelitian untuk melihat pendapatan dan efisiensi ushatani pola tanam tumpang sari dan monokultur. Metode: Penentuan lokasi dilakukan secara sengaja (purposive), jumlah responden yang melakukan pola usahatani atau alih dari kakao ke jagung dan bayam di Kecamatan Binuang, yang dijadikan sampel sebanyak 36 petani. Teknik pengumpulan data, observasi langsung, wawancara dan penyebaran kuesioner penelitian. Hasil: Analisis data yang digunakan adalah analisis pendapatan dan R/C ratio, di dapatkan pendapatan komoditi kakao pada masa pandemi Rp. 4.550.933,- per satu kali musim panen setiap 3-4 bulan sekali, ketika petani beralih ke tumpang sari komoditi jagung Rp. 11.880.000,-. per satu kali musim setiap tiga bulan sekali, dengan nilai tambah komoditi sela bayam Rp. 671.810,- satu kali musim panen setiap 4-6 minggu. Dengan nilai R/C ratio untuk komoditi kakao 1,4, jagung 1,9 dan bayam 3,2. Kesimpulan: (1) Terjadi peningkatan pendapatan ketika petani merubah pola tanaman tumpang sari sebesar Rp. 8.000.877 per/ha dari pola tanamn monokultur, (2) Nilai R/C Ratio meningkat sebesar untuk tanaman jagung 0.5, dan nilai R/C Ratio tanaman bayam sebesar 1,8, menunjukan petani lebih layak ketika beralih ke pola tanam tumpang sari pada transisi pandemi C-19.  
Improving Net Energy of Cumene Hydroperoxide Production using Cumene Oxidation Process Through Removing Cooler on the Recycle System to Achieve Energy Efficiency and Reduce Production Cost Marpaung, Benaya Matius; Setyanto, Henricus Jovan; Aliyah, St Nur; Haryono, Lim Christoval Evandy
Journal of Chemical Engineering Research Progress 2024: JCERP, Volume 1 Issue 2 Year 2024 (December 2024)
Publisher : UPT Laboratorium Terpadu, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.9767/jcerp.20276

Abstract

This study investigates a modification to the cumene hydroperoxide (CHP) production process by removing the cooler between the reactor and separator, aiming to improve energy efficiency. The simulation results show that the modified process requires 245,259,223.09 kJ/h, compared to 265,992,099.05 kJ/h for the basic process, representing a significant energy reduction of 20,732,875.95 kJ/h. The removal of the cooler also leads to lower capital and operating costs, with annual savings of $111,900 in operating costs and $103,580 in utilities. This modification enhances the overall energy efficiency and cost-effectiveness of the CHP production process while maintaining product selectivity and operational performance. Copyright © 2024 by Authors, Published by Universitas Diponegoro and BCREC Publishing Group. This is an open access article under the CC BY-SA License (https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0).