The process of developing times makes the development of technology and the internet also become more sophisticated. This is in line with the many conveniences offered for everyday life, such as the growing development of communication tools such as Smartphones. But even so, the existing developments also have more or less negative impacts. One of the negative impacts is the emergence of phubbing behavior in the community. This study describes the background behind the emergence of phubbing behavior in adolescence, especially in family relationships. This study uses a qualitative approach with data collection techniques using semi-structured interviews and participant observation as a whole. The study results show that the cause of phubbing behavior in adolescents during family events is due to an obsession with smartphones and FoMO (Fear of Missing Out). The obsession with smartphones found in the participants indicated that they felt left behind in all forms of information when not using smartphones, which was done because the participants had been used to playing smartphones since childhood and were not involved in conversations when gathering with family. AbstrakProses berkembangnya zaman membuat perkembangan teknologi dan internet juga menjadi semakin canggih. Hal ini sejalan dengan banyaknya kemudahan yang ditawarkan untuk kehidupan sehari-hari, seperti semakin berkembangnya alat komunikasi seperti smartphone. Namun meskipun begitu, perkembangan yang ada juga sedikit banyak memiliki dampak negatif. Salah satu dampak negatif tersebut adalah munculnya perilaku phubbing pada masyarakat. Penelitian ini mendeskripsikan latar belakang di balik munculnya perilaku phubbing pada masa remaja, terutama dalam hubungan keluarga. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan data menggunakan wawancara semi-terstruktur dan observasi partisipan secara menyeluruh. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyebab perilaku phubbing yang terjadi pada remaja saat acara keluarga adalah karena obsesi terhadap smartphone dan FoMO (Fear of Missing Out). Obsesi terhadap smartphone yang ditemukan dalam partisipan menunjukkan bahwa mereka merasa tertinggal akan segala bentuk informasi bila tidak menggunakan smartphone, yang mana hal tersebut dilakukan karena partisipan sudah dibiasakan bermain smartphone sejak kecil dan tidak dilibatkan dalam obrolan saat berkumpul dengan keluarga.