Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

Perspective of Justice among Advocates of Rape Victims Mutia Husna Avezahra; Koentjoro Koentjoro
Jurnal Psikologi Vol 49, No 2 (2022)
Publisher : Faculty of Psychology, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (311.788 KB) | DOI: 10.22146/jpsi.69451

Abstract

Rape cases involve various factors and perspectives. This study explored factors in constructing the perspective of justice among advocates of rape victims in Malang, East Java. This study adopted the qualitative phenomenology approach with semi-structured in-depth interview for data collection, and thematic analysis as the data analysis technique. The participants of this study were six advocates from two different women support groups and two experts, one was a Law lecturer and an investigator in the Woman and Children Service Unit (Unit Pelayanan Perempuan dan Anak) (UPPA) at Malang Police Department. The result revealed that justice perspectives of advocates were mainly rooted in the feminist concept at their ideological level; and therefore, the perceived meaning of justice tend to be idealistic and participants were rather dissatisfied with the existing legal system. Participants further expressed their self-interest to advocate based on the shared gender identity as women with the rape victims. As such, findings of this study might inform the evaluation of prevailing procedure and the substances of law enforcement leading to accommodating the needs of rape victims.
Penyesuaian Diri Mahasiswa Rantau dari Luar Pulau Jawa di Kota Malang Fauziah Lingga Murti; Haniza Safira Apriliantika; Lien Ramadhani Alfi Hidayah; Mutia Husna Avezahra
Jurnal Penelitian Kualitatif Ilmu Perilaku Vol 4 No 1 (2023)
Publisher : Fakultas Psikologi Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengalaman penyesuaian diri mahasiswa rantau dari luar Pulau Jawa di Kota Malang. Partisipan penelitian ini adalah empat orang mahasiswa yang berasal dari luar Pulau Jawa angkatan tahun 2020–2022, tinggal di kos, dan berkuliah di Kota Malang. Penelitian ini dilakukan menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Data dalam penelitian diperoleh melalui wawancara semi-terstruktur dan observasi. Data yang telah didapatkan akan diolah menggunakan metode Miles dan Huberman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hambatan faktor perbedaan bahasa, budaya, dan suasana. Hambatan tersebut mengakibatkan permasalahan, yaitu kesulitan mencari teman, kesulitan dalam beradaptasi, dan kesulitan berkomunikasi dengan orang lain. Hal yang dilakukan adalah dengan menyelesaikan permasalahan tersebut apabila sudah berat, memberanikan diri dalam mencari teman, dan meminta bantuan kepada orang lain apabila mengalami kesulitan
Psikoedukasi Fathering untuk Meningkatkan Keterlibatan dan Kompetensi Ayah dalam Pengasuhan Anak Mochammad Sa'id; Rakhmaditya Dewi Noorrizki; Mutia Husna Avezahra
I-Com: Indonesian Community Journal Vol 4 No 1 (2024): I-Com: Indonesian Community Journal (Maret 2024)
Publisher : Fakultas Sains Dan Teknologi, Universitas Raden Rahmat Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33379/icom.v4i1.3558

Abstract

Parenting is one of the main factors affecting the child's future psychological development. Nevertheless, many people still overestimate the role of the mother and ignore the importance of the father's role in parenting. Therefore, this community service activity is carried out with the aim of raising the knowledge, awareness, and skills of parenting of the fathers. This activity is packed in the form of psycho-education of fathering for the fathers in the neighborhood of RT 05 Perum Graha Gilang Purnama, Kedungrejo Village, Pakis Sub-District, Malang District. There are three main subjects given in this activity: Concept of Parenting and Its Types, Father's Role in Parenting, and Simulation of Parenting Practice. Based on reflection and evaluation of the activities carried out, it can be concluded that the psycho-education of fathering has successfully improved the knowledge, awareness, and skills of fathers in terms of fathering. The participants realized that their role parenting was very important, and they increasingly understood how to do fathering to their children.
Regulasi Belajar Mahasiswa Rantau Jurusan Psikologi Semester 5 Universitas Negeri Malang yang Bekerja Ardha Reza Anabillah; Azzahra Fancika Putri Kurniawan; Mutia Husna Avezahra
Flourishing Journal Vol. 3 No. 3 (2023)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um070v3i32023p90-103

Abstract

Working while in college or studying while working is not a new thing to be found in the world of lectures. There are many reasons for students. The challenge for students who also work is the division of time between study and work. One of the main competencies for successfully living life as a worker and a student is self-regulation learning. The purpose of this research is to find out how self-regulation learning is aimed at students at State University of Malang majoring in Psychology in semester 5 who live a life of migrating and working in terms of students' ability to regulate and monitor their thoughts, feelings, and behavior in carrying out their assignments. as a student who has responsibility as an academic scientist on campus and as a working person. This study uses a qualitative approach method. This study uses 5 people as informants. Using a phenomenological research type, research data were obtained by conducting participant observation, document analysis, in-depth interviews, and Focus Group Discussion (FGD). The results of the study show that the motivation behind them is studying while working because they want to live independently. AbstrakBekerja sambil kuliah atau kuliah sambil bekerja bukanlah hal baru ditemui dalam dunia perkuliahan. Ada banyak hal yang menjadi alasan bagi mahasiswa. Tantangan bagi mahasiswa yang juga bekerja adalah pembagian waktu antara kuliah dan bekerja. Salah satu kompetensi utama untuk sukses manjalani kehidupan sebagai seorang pekerja dan seorang mahasiswa ialah self-regulation learning. Tujuan dari diadakannya penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana self-regulation learning yang ditujukan kepada mahasiswa Universitas Negeri Malang jurusan Psikologi pada semester 5 yang menjalani kehidupan merantau dan bekerja dalam kaitannya dalam hal kemampuan mahasiswa ketika mengatur dan memonitor pikiran, perasaan, dan perilakunya dalam menjalankan tugas sebagai mahasiswa yang mempunyai tanggung jawab sebagai ilmuwan akademik dikampus dan sebagai orang yang bekerja. Penelitian ini menggunakan metode pendekatan kualitatif. Penelitian ini menggunakan 5 orang sebagai narasumber. Menggunakan tipe penelitian fenomenologi, data penelitian didapat dengan melakukan observasi partisipan, analisis dokumen, wawancara mendalam, dan Focus Group Discussion (FGD). Hasil penelitian menunjukkan bahwa motivasi yang melatarbelakangi mereka berkuliah sambil bekerja karena ingin hidup secara mandiri
Perilaku Phubbing pada Remaja dalam Hubungan Keluarga Faizah Rizqika Sugma Putri; Edwin Rochmad Mendiota; Fiola Rosa Anggela; Mutia Husna Avezahra
Flourishing Journal Vol. 3 No. 4 (2023)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um070v3i42023p120-124

Abstract

The process of developing times makes the development of technology and the internet also become more sophisticated. This is in line with the many conveniences offered for everyday life, such as the growing development of communication tools such as Smartphones. But even so, the existing developments also have more or less negative impacts. One of the negative impacts is the emergence of phubbing behavior in the community. This study describes the background behind the emergence of phubbing behavior in adolescence, especially in family relationships. This study uses a qualitative approach with data collection techniques using semi-structured interviews and participant observation as a whole. The study results show that the cause of phubbing behavior in adolescents during family events is due to an obsession with smartphones and FoMO (Fear of Missing Out). The obsession with smartphones found in the participants indicated that they felt left behind in all forms of information when not using smartphones, which was done because the participants had been used to playing smartphones since childhood and were not involved in conversations when gathering with family. AbstrakProses berkembangnya zaman membuat perkembangan teknologi dan internet juga menjadi semakin canggih. Hal ini sejalan dengan banyaknya kemudahan yang ditawarkan untuk kehidupan sehari-hari, seperti semakin berkembangnya alat komunikasi seperti smartphone. Namun meskipun begitu, perkembangan yang ada juga sedikit banyak memiliki dampak negatif. Salah satu dampak negatif tersebut adalah munculnya perilaku phubbing pada masyarakat. Penelitian ini mendeskripsikan latar belakang di balik munculnya perilaku phubbing pada masa remaja, terutama dalam hubungan keluarga. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan data menggunakan wawancara semi-terstruktur dan observasi partisipan secara menyeluruh. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyebab perilaku phubbing yang terjadi pada remaja saat acara keluarga adalah karena obsesi terhadap smartphone dan FoMO (Fear of Missing Out). Obsesi terhadap smartphone yang ditemukan dalam partisipan menunjukkan bahwa mereka merasa tertinggal akan segala bentuk informasi bila tidak menggunakan smartphone, yang mana hal tersebut dilakukan karena partisipan sudah dibiasakan bermain smartphone sejak kecil dan tidak dilibatkan dalam obrolan saat berkumpul dengan keluarga.
Reviu Gambaran Perbedaan Perilaku dalam Latar Belakang Multikultural Lintas Budaya Qanita Audrey Apsarini; Mutia Husna Avezahra
Flourishing Journal Vol. 3 No. 5 (2023)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um070v3i52023p188-194

Abstract

The behavior of children and adolescents can vary from the background of the social, cultural, and economic environment where the child is raised. This literature review raises the topic of the behavior of people within different cultural backgrounds and several other aspects, such as socio-economics, from all over the world. This literature review aims to find out about the description of differences in children's backgrounds that can have impacts on certain aspects of children during their development periods that might affect their adult selves. This literature review was compiled by collecting a number of related and relevant articles regarding the differences shown in the development of children from various backgrounds around the world over the past 15 years that have been posted previously through several online journal database pages that the author can freely access. The author categorizes the results of this literature review into three parts, namely differences between cultures in Western countries (America and Europe), in Western versus non-Western countries (Africa versus Africa/America/Europe), and only in between Asian countries (Indonesia, Singapore, and Israel). AbstrakPerilaku anak-anak dan remaja dapat bervariasi dari bagaimana gambaran latar belakang lingkungan sosial, budaya, dan ekonomi dimana anak dibesarkan. Kajian literatur ini mengangkat topik mengenai perilaku manusia dengan latar belakang budaya, dan beberapa aspek lainnya seperti sosioekonomi, dari seluruh penjuru dunia. Kajian literatur ini bertujuan untuk mencari tahu mengenai bagaimana gambaran perbedaan latar belakang anak dapat berdampak pada aspek-aspek tertentu dalam diri anak pada masa perkembangannya sehingga berpengaruh pada diri dewasanya. Kajian literatur ini disusun dengan mengumpulkan sejumlah artikel yang berkaitan dan relevan mengenai perbedaan yang ditunjukkan dalam perkembangan anak dari berbagai latar belakang di penjuru dunia selama 15 tahun terakhir yang telah diunggah sebelumnya lewat beberapa laman online journals database yang dapat secara bebas diakses penulis. Penulis dapat mengkategorikan hasil kajian literatur yang diperoleh menjadi tiga bagian yaitu perbedaan antarkultur dalam negara di Barat (Amerika dan Eropa), dalam negara di Barat versus non-Barat (Afrika/Amerika/Eropa versus Asia), dan hanya dalam antarnegara di Asia saja (Indonesia, Singapura, dan Israel).
Pengaruh Budaya terhadap Remaja Wirantika Sucipto; Mutia Husna Avezahra
Flourishing Journal Vol. 3 No. 5 (2023)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um070v3i52023p205-210

Abstract

Culture has an important role in shaping the behavior and attitudes of adolescents. Cultural influences on adolescents can come from various sources, such as family, peers, media, and society. This literature review describes the impact of culture on adolescent development, including their beliefs, values, and lifestyle choices. The paper also examines how cultural norms and practices influence adolescent mental health, education, and social interactions. The results of the research show the influence of culture on adolescents. The literature review used in this article was taken through an online journal database with a span of the last ten years (2011-2020). Several articles and results from reviews were obtained which showed that cross-cultural parenting research in Indonesia, namely (1) through a comprehensive literature analysis, this study concluded that cultural influences can have positive and negative effects on adolescents, (2) it is important to create awareness and understanding of cultural diversity and (3) promoting acceptance and tolerance among youth to minimize negative effects and increase the positive impact of culture on their lives. AbstrakBudaya memiliki peran penting dalam membentuk perilaku dan sikap remaja. Pengaruh budaya terhadap remaja dapat berasal dari berbagai sumber seperti keluarga, teman sebaya, media, dan masyarakat. Kajian literatur ini menjelaskan dampak budaya terhadap perkembangan remaja, termasuk kepercayaan, nilai, dan pilihan gaya hidup mereka. Makalah juga menelaah bagaimana norma dan praktik budaya mempengaruhi kesehatan mental, pendidikan, dan interaksi sosial remaja. Hasil penelitian menunjukkan bahwa budaya memiliki pengaruh terhadap remaja. Kajian literatur yang digunakan pada artikel ini diambil melalui database jurnal online dengan rentang sepuluh tahun terakhir (2011-2020). Didapatkan beberapa artikel dan hasil dari reviu yang menunjukkan jika penelitian pola asuh lintas budaya di Indonesia yakni (1) melalui analisis literatur yang komprehensif, penelitian ini menyimpulkan bahwa pengaruh budaya dapat memiliki efek positif dan negatif pada remaja, (2) penting untuk menciptakan kesadaran dan pemahaman tentang keragaman budaya dan (3) mempromosikan penerimaan dan toleransi di kalangan remaja untuk meminimalkan efek negatif dan meningkatkan dampak positif budaya pada kehidupan mereka.
Literature Review: Perbedaan Budaya Negara Individualis dan Kolektivis Antesenden Manajemen Privasi di Jejaring Sosial (SNS) Sonia Bella Prastika; Mutia Husna Avezahra
Flourishing Journal Vol. 3 No. 6 (2023)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um070v3i62023p211-222

Abstract

In this Literature Review, we examine the psychological antecedents of privacy management strategies on social networking (SNS) sites and expand our understanding of collective privacy management by using articles that review various individualistic and collectivistic countries. In these countries, there are differences regarding privacy management in social networks (SNS). Articles were collected using the systematic review method through a search process on Google Scholar to sort articles according to the topic of privacy management in individualistic and collectivistic countries. The results of the articles are based on predetermined categories, namely based on point results (Dutch America), (German America), (Korean Chinese America), and (Singaporean American Korean). So, in this case, it is proven that America, as an individualistic country, holds the highest privacy management power compared to collectivistic countries such as China, Korea, the Netherlands, Germany, and Singapore. In addition, the authors found that, in general, users' privacy attitudes, social norms, and self- or collective control beliefs substantially predicted the adoption of privacy management strategies. These findings contribute to explaining the adoption of behavioral privacy management strategies by users. We conclude with global and country-specific recommendations regarding future privacy designs for privacy management. AbstrakTujuan penulisan artikel ini adalah pemeriksaan anteseden psikologis dari strategi manajemen privasi di situs jejaring sosial (SNS) dan memperluas pemahaman untuk manajemen privasi kolektif. Menggunakan artikel yang mengulas Negara individualistik dan kolektivistik. Terlihat adanya perbedaan pada Negara tersebut mengenai manajemen privasi di jejaring sosial (SNS). Artikel dikumpulkan menggunakan metode systematic review melalui proses pencarian pada google scholar dan memilah artikel yang sesuai dengan topik manajemen privasi di Negara individualistik dan kolektivistik. Hasil artikel berdasarkan kategori yang telah ditentukan yaitu berdasarkan point result (Amerika Belanda), (Amerika Jerman), (Amerika Cina Korea) (Amerika Singapura Korea). Sehingga dalam hal ini terbukti bahwa Amerika sebagai Negara individualistik memegang kekuasaan manajemen privasi tertinggi dibandingkan dengan Negara koletivistik seperti cina, korea, belanda, jerman dan singapura. Selain itu, penulis menemukan bahwa secara umum sikap privasi pengguna, norma sosial, dan keyakinan kontrol diri atau kolektif secara substansial memprediksi penerapan strategi manajemen privasi. Temuan ini berkontribusi pada penjelasan penerapan strategi manajemen privasi perilaku oleh pengguna.
Literature Review Perilaku Prososial: Faktor Pengaruh, Manfaat, dan Penelitian Perilaku Prososial di Indonesia Zanjabila Ubaida; Mutia Husna Avezahra
Flourishing Journal Vol. 3 No. 6 (2023)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um070v3i62023p227-234

Abstract

Prosocial behavior is one of the most important behaviors in social life. In practice, there are a variety of influencing factors that can lead to variations in the level of prosocial behavior in different cultures or countries. This study aims to review the influence factors of prosocial behavior, the impacts, and benefits of prosocial behavior, and to review research related to prosocial behavior in Indonesia. This study reviews and systematically reviews ten articles on the theme of prosocial behavior using different methodologies and approaches. From the literature review that has been conducted, there are several factors that influence the level of individual prosocial behavior, namely parental expectations, empathy, target power, and parenting patterns in the individual's early development phase. Then, prosocial behavior has an impact or benefit, namely it can increase the level of happiness in individuals to be one factor that can be a predictor in the formation of close and warm relationships between mothers and children. In addition, research related to prosocial behavior conducted in Indonesia shows that there are no significant differences in the level of prosocial behavior in Indonesian society, even though Indonesia is a country with a variety of values and cultures. AbstrakPerilaku prososial merupakan salah satu perilaku yang penting ada di dalam kehidupan bermasyarakat. Dalam praktiknya, terdapat berbagai macam faktor pengaruh yang dapat menyebabkan variasi pada tingkat perilaku prososial di budaya atau negara yang berbeda. Penelitian ini bertujuan untuk mengulas terkait faktor pengaruh dari perilaku prososial, manfaat dari perilaku prososial, serta mengulas terkait penelitian perilaku prososial di Indonesia. Penelitian ini meninjau serta mengulas secara sistematik sepuluh artikel dengan tema perilaku prososial yang menggunakan metodologi serta pendekatan yang berbeda. Dari literatur review yang telah dilakukan, terdapat beberapa faktor yang memengaruhi tingkat perilaku prososial individu, yaitu parental expectations, empati, target’s power, dan pola pengasuhan di fase perkembangan awal individu. Kemudian, perilaku prososial memiliki manfaat yaitu dapat meningkatkan tingkat kebahagiaan pada individu menjadi salah satu faktor yang dapat menjadi pemrediksi dalam terbentuknya hubungan yang akrab dan hangat antara ibu anaknya. Selain itu, penelitian terkait perilaku prososial yang dilakukan di Indonesia menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada tingkat perilaku prososial pada masyarakat Indonesia meskipun Indonesia merupakan salah satu negara dengan variasi nilai serta kebudayaan.
Are We Different?, Tinjauan Kepribadian secara Lintas Budaya dalam Implikasinya terhadap Kehidupan Manusia Rayza Ilfie Azkya Ashgarie; Mutia Husna Avezahra
Flourishing Journal Vol. 3 No. 6 (2023)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um070v3i62023p243-260

Abstract

This article aims to find out personality with cross-cultural views and its various implications for human life. The process of compiling this article uses a qualitative approach in the form of a literature review. The results obtained are that cross-cultural personality has at least implications for changes in personality, maturity, religiosity, culture shock, motivation and cognition, enjoyment of entertainment, cultural intelligence, bullying behavior, subjective well-being, and self-representation. In addition, intercultural personality differences were also obtained on the continents of Asia vs. Europe, Asia vs. America, and Europe vs. America. Based on the implications, there are three levels of implications, namely cultural differences in personality affect these implications differently, such as changes in personality; cultural differences in personality affect these implications in the same way, such as enjoying entertainment; and cultural differences in personality do not greatly affect these implications such as bullying behavior. Meanwhile, by region, Asia tends to be collectivist, so it has a closer personality than Europe and America. America tends to be individual, so it is more open than Asia and Europe, and Europe can be both collectivist and individualist depending on who the comparison is. AbstrakArtikel ini bertujuan untuk mengetahui kepribadian dengan tinjauan lintas budaya dalam berbagai implikasinya terhadap kehidupan manusia. Proses penyusunan artikel ini menggunakan pendekatan kualitatif berjenis literature review. Adapun hasil yang diperoleh yakni kepribadian secara lintas budaya berimplikasi setidaknya terhadap perubahan kepribadian, kedewasaan, religiusitas, culture shock, motivasi dan kognitif, menikmati hiburan, kecerdasan budaya, perilaku bullying, subjective well-being, dan representasi diri. Selain itu, diperoleh juga perbedaan kepribadian antarbudaya secara benua Asia vs Eropa, Asia vs Amerika, dan Eropa vs Amerika. Berdasarkan implikasi, terdapat tiga tingkat implikasi yakni perbedaan kepribadian secara budaya mempengaruhi implikasi tersebut secara berbeda pula seperti perubahan kepribadian, perbedaan kepribadian secara budaya mempengaruhi implikasi tersebut secara sama seperti menikmati hiburan, dan perbedaan kepribadian secara budaya tidak terlalu mempengaruhi implikasi tersebut seperti perilaku bullying. Sedangkan berdasarkan wilayah, Asia cenderung kolektivis sehingga berkepribadian tertutup daripada Eropa dan Amerika, Amerika cenderung individual sehingga lebih terbuka daripada Asia dan Eropa, dan Eropa dapat bersifat kolektivis dan individualis bergantung pada siapa pembandingnya.