This article aims to find out personality with cross-cultural views and its various implications for human life. The process of compiling this article uses a qualitative approach in the form of a literature review. The results obtained are that cross-cultural personality has at least implications for changes in personality, maturity, religiosity, culture shock, motivation and cognition, enjoyment of entertainment, cultural intelligence, bullying behavior, subjective well-being, and self-representation. In addition, intercultural personality differences were also obtained on the continents of Asia vs. Europe, Asia vs. America, and Europe vs. America. Based on the implications, there are three levels of implications, namely cultural differences in personality affect these implications differently, such as changes in personality; cultural differences in personality affect these implications in the same way, such as enjoying entertainment; and cultural differences in personality do not greatly affect these implications such as bullying behavior. Meanwhile, by region, Asia tends to be collectivist, so it has a closer personality than Europe and America. America tends to be individual, so it is more open than Asia and Europe, and Europe can be both collectivist and individualist depending on who the comparison is. AbstrakArtikel ini bertujuan untuk mengetahui kepribadian dengan tinjauan lintas budaya dalam berbagai implikasinya terhadap kehidupan manusia. Proses penyusunan artikel ini menggunakan pendekatan kualitatif berjenis literature review. Adapun hasil yang diperoleh yakni kepribadian secara lintas budaya berimplikasi setidaknya terhadap perubahan kepribadian, kedewasaan, religiusitas, culture shock, motivasi dan kognitif, menikmati hiburan, kecerdasan budaya, perilaku bullying, subjective well-being, dan representasi diri. Selain itu, diperoleh juga perbedaan kepribadian antarbudaya secara benua Asia vs Eropa, Asia vs Amerika, dan Eropa vs Amerika. Berdasarkan implikasi, terdapat tiga tingkat implikasi yakni perbedaan kepribadian secara budaya mempengaruhi implikasi tersebut secara berbeda pula seperti perubahan kepribadian, perbedaan kepribadian secara budaya mempengaruhi implikasi tersebut secara sama seperti menikmati hiburan, dan perbedaan kepribadian secara budaya tidak terlalu mempengaruhi implikasi tersebut seperti perilaku bullying. Sedangkan berdasarkan wilayah, Asia cenderung kolektivis sehingga berkepribadian tertutup daripada Eropa dan Amerika, Amerika cenderung individual sehingga lebih terbuka daripada Asia dan Eropa, dan Eropa dapat bersifat kolektivis dan individualis bergantung pada siapa pembandingnya.