Pelabuhan Patimban juga merupakan pelabuhannya yang sedang dibangun Kabupaten Subang, Jawa barat. Pelabuhan Patimban rencananya akan dibangun berkapasitas 2,74 juta TEU di atas lahan seluas 300 hektar. Pelabuhan Patimban juga berpotensi menjadi penting dalam rencana pengembangan kawasan Bekasi- Karawang-Purwakarta (Bekapur) sebagai Kawasan Strategis Nasional (KSN) yang sangat penting karena kontribusi perekonomiannya yang tinggi yaitu sekitar 15% industri nasional. Secara umum pembangunan nasional di negara berkembang menitik beratkan pada pembangunan di bidang perekonomian melalui upaya pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi sendiri berkaitan dengan peningkatan produksi barang dan jasa yang dapat diukur melalui PDB (Produk Domestik Bruto) di tingkat nasional, sedangkan PDRB (Produk Domestik Regional Bruto) di tingkat daerah, baik provinsi maupun kabupaten/kota. Metodologi penelitian yang digunakan adalah data kuantitatif. Sedangkan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu data yang diperoleh dari instansi atau dinas terkait seperti Badan Pusat Statistik Jawa Barat dan menggunakan alat analisis Location Quotient (LQ). Hasil penelitian berupa beberapa sektor basis unggulan pendukung pelabuhan Patimban mulai dari Kabupaten Subang, Kabupaten Majalengka, Kabupaten Cirebon, Kota Cirebon, Kabupaten Indramayu, Kabupaten Kuningan, Kabupaten Sumedang adalah sektor Pertanian, Kehutanan dan Perikanan, Pertambangan dan Penggalian, Industri Pengolahan, Perdagangan Besar dan Eceran. Strategi peningkatan komoditas unggulan yang dapat dilakukan untuk mendukung Pelabuhan Patimban adalah dengan meningkatkan produksi otomotif. Pelabuhan Patimban menjadi salah satu pelabuhan yang melayani pasar otomotif pada tahap awal beroperasinya. Oleh karena itu, peningkatan produksi otomotif di Jawa Barat bisa menjadi strategi untuk mendukung Pelabuhan Patimban.