<![CDATA[Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana kondisi sekolah dilihat dari model 7S Mckinsey, mengidentifikasi hambatan implementasi strategi yang ada pada sekolah, mengemukakan perbaikan yang diperlukan dalam implementasi strategi di sekolah. Metode yang dilakukan dengan pendekatan kualitatif. Hasil dari analisis dengan menggunakan model 7S McKinsey terdapat hambatan dalam mengimplementasikan strategi sekolah seperti; Kurangnya perencanaan dalam penerimaan siswa beasiswa, membuat SMP dan Sekolah Tinggi dan keuangan, Job deskripsi yang perlu diperjelas, banyaknya yang rangkap jabatan, SOP yang masih ada kekurangan dan komplain, Gaya kepemimpinan demokratis sangat bagus dan terbuka, akan tetapi dari segi respect ke pimpinan seperti berkurang, Tenaga profesional yang masih kurang serta kedisiplinan staff, Masih sedikit guru yang sudah tersertifikasi, kurangnya mengikuti pelatihan khusus guru dan walibina untuk pengembangan diri, Visi misi yang berjangka panjang, sehingga waktu selama tiga tahun di SMA tidak cukup untuk merealisasikan secara langsung. Sehingga dari hambatan tersebut, penulis mengemukakan beberapa rekomendasi untuk perbaikan diantaranya: Melakukan upaya untuk mematangkan perencanaan dalam penerimaan siswa beasiswa, pengembangan yayasan dalam membuat SMP atau Sekolah Tinggi, serta keuangan, Memperjelas job deskripsi dan mengoptimalkan kinerja karyawan dengan melihat potensi serta batasan, Melakukan evaluasi berkala terkait SOP yang sudah dilakukan, Meningkatkan inisiatif karyawan dalam model kepemimpinan, Meningkatkan kedisiplinan karyawa serta pemberian pelatihan dan pengembangan yang memadai, Melakukan kerjasama intens dengan para alumni sebagai bentuk penguatan visi misi pasca sekolah.]]>
