Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Downstream strategies of liquid smoke products as a preservative and smoke aroma in fishery products: Strategi hilirisasi produk asap cair sebagai pengawet dan aroma asap pada produk perikanan Budiati, Lilin; Swastawati, Fronthea; Syakur, Abdul; Suharto, Slamet; Hasthi, Saputra; Anggo, Apri Dwi
Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol. 27 No. 8 (2024): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 27(8)
Publisher : Department of Aquatic Product Technology IPB University in collaboration with Masyarakat Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia (MPHPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17844/jphpi.v27i8.53690

Abstract

Smoked fish is a fishery product that meets the nutritional needs of the population. The traditional smoking method leads to the production of H2S, which reduces the aroma and is carcinogenic. The liquid smoke technology offers a solution to the challenges associated with the application of traditional smoking methods. However, the use of the liquid smoke method remains limited in smoked fish businesses. This study aimed to evaluate and develop a downstream strategy for producing and distributing liquid smoke to facilitate its implementation by smoked fish businesses based on SWOT analysis. This study employed a quantitative descriptive methodology utilizing the strengths, weaknesses, opportunities, and threats (SWOT) analytical framework. The data were collected through interviews and questionnaires. The obtained data were subjected to weight calculations using the Expert Choice tool. The research findings indicate that the optimal approach for developing downstream liquid smoke products is to create a novel product in the form of liquid smoked fish. Liquid-smoked fish are immersed in or coated with liquid smoke to achieve an extended shelf life and smoky aroma, without traditional smoking methods. In addition, it establishes a strategic alliance between scholars, entrepreneurs, and the government. Strategic relationships can be established by developing a shared agenda focusing on fostering a sustainable blue economy. The blue economy refers to the use of hygienic, healthy, and non-carcinogenic fishing products such as smoked fish to promote sustainable economic growth and enhance community welfare.
Prosedur dalam Penerapan Tertib Pemeliharaan Tanah dan Lingkungan Hidup pada Pertambangan Batu Gamping Semen A di Banyumas 'Afuaniyah, Oktafiah; Budiati, Lilin; Hasthi, Saputra
Jurnal Wilayah dan Lingkungan Vol 13, No 2 (2025): Agustus 2025
Publisher : Department of Urban and Regional Planning, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jwl.13.2.56-81

Abstract

Catur tertib pertanahan pada dasarnya dilaksanakan dengan tujuan mengimplementasikan Undang-Undang Pokok Agraria untuk mengembangkan perlindungan hak-hak atas tanah serta penggunaannya. Hal ini berbanding terbalik dengan kondisi yang ada di tambang batu gamping Semen A, di mana terdapat lubang galian tambang yang berdampak terhadap lingkungan. Penambangan ini menimbulkan permasalahan lingkungan yang signifikan, seperti debu akibat angin kencang, peningkatan suhu udara, kebisingan dari alat berat, serta kekeringan sumber air sejak adanya tambang. Bertolak dari masalah tersebut, penelitian ini bertujuan untuk menyusun prosedur penerapan catur tertib pertanahan keempat, yaitu tertib pemeliharaan tanah dan lingkungan hidup pada pertambangan batu gamping di Tambang Semen A. Metode pada penelitian ini adalah studi kualitatif menggunakan Soft System Methodology (SSM) dengan alat bantu Analytical Hierarchy Process (AHP). Data yang digunakan meliputi data primer berupa hasil observasi, wawancara, kuesioner, dan dokumentasi, serta data sekunder berupa laporan peneliti terdahulu, studi literatur, dan telaah regulasi. Hasil penelitian ini adalah prosedur dalam penerapan catur tertib pertanahan keempat, yaitu tertib pemeliharaan tanah dan lingkungan hidup pada pertambangan batu gamping di Tambang Semen A.