Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Meningkatkan Pelayanan Pelanggan dengan Sistem Informasi Manajemen: Membangun Loyalitas dan Keunggulan Kompetitif Balqis Humaira; Rayyan Firdaus
Jurnal Manajemen Kewirausahaan dan Teknologi Vol. 1 No. 2 (2024): Juni : Jurnal Manajemen Kewirausahaan dan Teknologi
Publisher : Asosiasi Riset Ilmu Manajemen Kewirausahaan dan Bisnis Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61132/jumaket.v1i2.200

Abstract

Management Information System (MIS) is an important tool for companies to manage information and support business processes. However, there are still many companies that have not utilized SIM optimally to improve customer service. This research uses a qualitative case study method to collect data. This research examines the role of Management Information Systems (MIS) in improving customer service quality, building customer loyalty, and achieving competitive advantage in the digital era. The findings show that SIM plays an important role in improving the five dimensions of customer service quality, namely reliability, responsiveness, assurance, empathy, and form. SIM is also proven to help build customer loyalty through increased satisfaction, trust, and commitment. In addition, SIM can help companies achieve a competitive advantage by increasing customer retention, attracting new customers, and improving the company's image.
Keterkaitan antara Akuntansi Syariah dan Zakat dalam Manajemen Keuangan Muammar Khaddafi; Siti Hadisa Fitri; Putri Handayani; Indah Nirwana Sari; Asmimi Basri; Balqis Humaira
Jurnal Nuansa : Publikasi Ilmu Manajemen dan Ekonomi Syariah Vol. 2 No. 4 (2024): Desember : Jurnal Nuansa : Publikasi Ilmu Manajemen dan Ekonomi Syariah
Publisher : Asosiasi Riset Ilmu Manajemen Kewirausahaan dan Bisnis Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61132/nuansa.v2i4.1360

Abstract

The main objective of this research is to analyse the extent of the application of sharia accounting in the management of zakat in zakat institutions. This research uses a qualitative approach with literature study as the main method. The qualitative approach was chosen because it allows to deeply explore abstract concepts such as Islamic accounting, zakat, and financial management, as well as their interconnections. Based on the findings of this study, it can be concluded that Islamic accounting has a crucial relationship and role in the management of zakat. The application of sharia principles such as al-amana, al-adl, and al-khas in zakat accounting not only ensures transparent and accountable fund management, but also increases public trust in zakat institutions. Good accounting practices such as segregation of funds, preparation of transparent financial statements, and independent audits are key in realising effective and efficient zakat management.
Memahami Istihsan: Pengertian dan Penerapannya dalam Hukum Islam Balqis Humaira; Alya Aisya; Alpen Syahputra; Abdi Siregar
Jurnal Cendikia ISNU SU Vol. 1 No. 3 (2024): Vol 1. No 3 Des 2024 : JCISNU
Publisher : ISNU Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70826/jcisnu.v1i3.521

Abstract

Penelitian ini membahas konsep istihsan dalam penerapannya dalam hukum Islam sebagai metode ijtihad yang digunakan untuk menyesuaikan hukum Islam dengan dinamika kehidupan yang terus berubah. Istihsan menjadi instrumen penting dalam merespons persoalan hukum yang tidak memiliki ketentuan eksplisit dalam nash, sehingga latar belakang penelitian ini berfokus pada relevansi dan batasan penggunaannya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana istihsan dapat diterapkan secara tepat dalam menetapkan hukum tanpa bertentangan dengan prinsip-prinsip syariat. Metode yang digunakan adalah penelitian terapan dengan pendekatan kualitatif melalui analisis berbagai jurnal ilmiah dan literatur ushul fiqh. Hasil penelitian menunjukkan bahwa istihsan tidak dapat digunakan sembarangan, melainkan harus tetap berpijak pada sumber utama hukum Islam, yaitu Al-Qur’an dan Sunnah. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa istihsan memiliki kedudukan setara dengan qiyas, tetapi didasarkan pada pertimbangan yang lebih kuat dalam menemukan hukum yang lebih sesuai dengan kemaslahatan.