Redhalia Hanafi
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Citraan dalam Kumpulan Puisi Balada Orang-Orang Senja Karya Sobirin Zaini Sri Rahayu; Anggraini, Regina; Reni Ambarwati; Redhalia Hanafi; Willy Dwika Afriani; Wulandari, Wulandari; Zahra Putri Maharani
Jurnal Onoma: Pendidikan, Bahasa, dan Sastra Vol. 10 No. 3 (2024)
Publisher : Universitas Cokroaminoto Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30605/onoma.v10i3.3842

Abstract

Penelitian ini di latar belakangi oleh pentingnya citraan dalam mengekspresikan imajinasi secara jelas dalam sebuah puisi karena tanpa pemahaman terhadap imajinasi, akan sulit untuk memahami makna yang terkandung dalam puisi. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan, menganalisis dan menginterpretasikan kumpulan puisi Balada Orang-Orang Senja Karya Sobirin Zaini dengan menggunakan teori dari Rachmat Djoko Pradopo. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu dengan menggunakan teknik Hermeneutik. Dengan langkah-langkah analisis data sebagai berikut, 1). Mengklasifikasikan data sesuai masalah penelitian, 2). Menganalisis data berdasarkan teori Rachmat Djoko Pradopo (2009). Setelah di lakukan analisis data ditemukan hasil penelitian tentang Citraan dalam kumpulan puisi Balada Orang-Orang Senja. Bahwa di dalam kumpulan puisi tersebut penggunaan citraan yang menciptakan suasana khusus, membangkitkan berbagai emosi pembaca serta dapat merasakan dan mengaitkan makna puisi dengan konteks hidup mereka sendiri. Citraan puisi yang dominan digunakan yaitu rabaan. Citraan paling sedikit digunakan yaitu citraan rasaan. Terdapat 32 kutipan puisi yang memiliki dua citraan, 6 kutipan yang memiliki tiga citraan, dan 4 kutipan yang memiliki empat citraan. Hal ini menunjukkan kecenderungan penyair dalam menggunakan citraan yang berkaitan dengan sentuhan fisik atau perlakuan secara langsung, serta keberagaman penggunaan citraan dalam karya puisi tersebut