Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Low Back Pain di Wilayah Kerja Puskesmas Wamlana Kabupaten Buru Lameky, Vernando Yanry; Tasijawa, Oci; Goha, Maria Magdalena
MOLUCCAS HEALTH JOURNAL Vol 5, No 2 (2023): Agustus
Publisher : Lembaga Penerbitan Fakultas Kesehatan Universitas Kristen Indonesia Maluku

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54639/mhj.v5i1.691

Abstract

Nyeri punggung bawah merupakan gejala yang ditandai dengan nyeri pada daerah punggung bawah dan dapat menyebar ke daerah sekitarnya. Faktor penyebabnya antara lain usia, masa kerja, posisi duduk, lama kerja, bertambahnya usia, fungsi tubuh akan menurun, lama kerja pada posisi duduk yang salah dapat menyebabkan nyeri pada daerah punggung bawah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan nyeri punggung bawah di wilayah kerja Puskesmas Wamlana Kabupaten Buru. Metode penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan desain cross sectional. Teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling sebanyak 34 responden. Hasil Fisher Exact Test menunjukkan bahwa ada hubungan antara usia dengan nyeri pinggang (p value = 0,048), ada hubungan antara masa kerja dengan nyeri punggung bawah (p value = 0,029), ada hubungan antara posisi duduk dengan nyeri pinggang (p value = 0,015), dan ada hubungan antara lama kerja dengan nyeri punggung bawah (p value = 0,006). Saran bagi pasien adalah pemeriksaan kesehatan secara berkala dan bagi instansi kesehatan untuk tetap melakukan tindakan pengobatan melalui asuhan keperawatan dan promosi kesehatan yang komprehensif.Kata kunci : Lama kerja; Nyeri punggung bawah; Masa kerja; posisi duduk; Usia
Perbedaan Motorik Halus dan Motorik Kasar Balita Berdasarkan Status Stunting di Desa Passo Goha, Maria Magdalena; Tiwery, Indah Benita; Tomasoa, Valensya Yeslin
Journal Sport Science, Health and Tourism of Mandalika (Jontak) e-ISSN 2722-3116 Vol. 6 No. 1 (2025)
Publisher : Institut Penelitian Dan Pengambangan Mandalika Indonesia (IP2MI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/jontak.v6i1.4339

Abstract

Stunting is a global public health issue that impacts fine and gross motor development in children. The prevalence of stunting remains high in Indonesia, particularly in areas like Passo Village, Ambon City. This study aims to analyze differences in fine and gross motor development among stunted and non-stunted children. A comparative study with a cross-sectional design was conducted on 40 toddlers (20 stunted, 20 non-stunted) selected via purposive sampling. Motor development was assessed using the Denver Developmental Screening Test II, and height was measured with a microtoise. Data were analyzed using the chi-square test at a significance level of p < 0.05. Among stunted children, 80% were classified as suspect in fine motor skills, compared to 20% in the non-stunted group (p = 0.000). For gross motor skills, 75% of stunted children were classified as suspect, compared to 25% in the non-stunted group (p = 0.000). Stunting significantly affects fine and gross motor development. Early interventions integrating nutritional programs and physical stimulation are essential to mitigate the long-term impact of stunting. Community-based programs focusing on nutrition, parental education, and physical stimulation are recommended to improve motor development in stunted children.
Pemberdayaan Kader Posyandu sebagai Support Health Group Stunting di Kelurahan Kudamati Nusaniwe Kota Ambon Maelissa, Sinthia Rosanti; Goha, Maria Magdalena
Panrannuangku Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 1 (2024)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengembangan Teknologi dan Rekayasa, Yayasan Ahmar Cendekia Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35877/panrannuangku2471

Abstract

Masalah Balita dengan stunting tentunya tidak hanya menjadi perhatian pemerintah pusat namun juga pada tingkat puskesmas dan kelurahan. Melalui Kader Balita sebagai mitra dapat diberdayakan sebagai perpanjangan tangan pemerintah untuk membantu menurunkan angka kejadian stunting mulai dari deteksi dini sampai dengan pendampingan keluarga. Beberapa permasalahan yang dialami mitra terkait dengan penanggulangan stunting antara lain: 1) Belum pernah dilakukan penyuluhan terkait stunting dan pencegahannya serta pemanfaatan fasilitas pelayanan kesehatan bagi Kader. Sehingga dapat dilakukan metode FGD untuk meningkatkan pengetahuan kader. Mitra juga berharap dapat memberikan buku panduan sebagai pegangan kader dalam meningkatkan pengetahuan; 2) Belum pernah dilakukannya pelatihan untuk deteksi dini stunting dan sistem pelaporan bagi kader. Mitra mengharapkan dapat dilakukan pendampingan untuk mengajarkan cara melakukan deteksi dini stunting dengan menggunakan KIT Antropometri; 3) Belum pernah dilakukan edukasi dan praktik terkait menu gizi seimbang dan pengolahan makanan tambahan balita dengan berbahan dasar pangan lokal bagi kader. Mitra mengharapkan dapat diberikan pengetahuan tambahan terkait menu seimbang dan olahan bahan makanan berbahan dasar pangan lokal untuk dijadikan sebagai makanan tambahan balita agar tidak bosan ketika harus menkonsumsi bubur setiap harinya. Berdasarkan masalah dan rencana solusi yang telah didiskusikan sebelumnya dengan mitra, maka iptek yang telah diimplementasikan pada mitra antara lain: 1) Penyuluhan tentang stunting dan pencegahannya dengan metode FGD dan membuat buku pedoman stunting; 2) Pelatihan deteksi dini stunting dengan menggunakan KIT Antropometri; 3) Penyuluhan dan simulasi terkait menu gizi seimbang dan pengolahan bahan makanan berbahan dasar pangan lokal untuk dijadikan sebagai makanan tambahan balita agar tidak bosan ketika harus menkonsumsi bubur setiap harinya. Luaran kegiatan ini adalah telah dipublikasi pada media massa elektronik N25News (https://n25news.id/cegah-stunting-pkm- ukim-latih-kader-pos-yandu-kelurahan-kudamati/) video kegiatan telah di upload pada chanel YouTube (https://youtu.be/WJSSET_vB4Q)
Pemberdayaan Kader Talita Dalam Deteksi Dini Gizi Buruk Goha, Maria Magdalena; Tiwery, Indah Benita
Karya Kesehatan Siwalima Vol 4, No 1 (2025): Maret
Publisher : Lembaga Penerbitan Fakultas Kesehatan, Universitas Kristen Indonesia Maluku

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54639/kks.v4i1.1145

Abstract

Permasalahan Gizi adalah hal yang menjadi prioritas Pembangunan Berkelanjuran yang merupakan tujuan dari Sustainable Development Goals (SDG”s). Kelompok yang paling rentan mengalami gizi buruk adalah balita, tetapi orangtua kurang menyadarinya. Kader posyandu yang adalah pemangku kepetingan yang bisa membangun kepercayaan dalam masyarakat perlu dibekali dengan penegtahuan dan ketrampilan dalam membantu mendeteksi dini dalam upaya pencegahan dan pengendalian gizi buruk.  Negeri Passo merupakan salah satu negeri di Kecamatan Baguala, Kota Ambon dan dipilih sebagai mitra sasaran. Aktivitas pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan kemapuan dan ktrampilan kader agar dapat berpatisipasi dalam penunrunan gizi buruk.  Metode yang digunakan adalah sosialisasi dan pelatihan ketrampilan pengukuran gizi pada balita dengan menggunakan pita LILA pada tanggal 26 Juni  2023 yang diikuti oleh 25 kader posyandu. Hasil kegiatan ini diharapakankader mampu melaksanakan pengukuran gizi dengan menggunakan pita LILA sebagai deteksi dini gizi buruk pada balita. 
Faktor-Faktor Risiko yang Mempengaruhi Kejadian Hepatitis B: Analisis Pengetahuan, Sejarah Keluarga, dan Transfusi Darah Walalayo, George Glen; Goha, Maria Magdalena; Wakanno, Grace Jean; Tahapary, Westy
KAMBOTI: Jurnal Sosial dan Humaniora Vol. 5 No. 2 (2025): KAMBOTI: Jurnal Sosial dan Humaniora
Publisher : Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah XII

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51135/kambotivol5issue2page83-91

Abstract

Hepatitis B is a clinical or pathological condition that can be acute or chronic, lasting at least six months without recovery, and is characterized by varying degrees of liver inflammation and necrosis. Several factors contribute to the onset of hepatitis B, including family history, transmission through blood or bodily fluids, and the use of contaminated tools. The more individuals understand hepatitis B, the more proactive they are in preventing it, while a lack of understanding increases the likelihood of contracting the disease. A history of blood transfusions is another risk factor, particularly when blood products or equipment used in transfusions are contaminated with HBV. This study aims to identify variables associated with the prevalence of hepatitis B using a cross-sectional design, with a sample size of 56 individuals. Univariate and bivariate analyses were conducted to examine the relationship between family history, knowledge, and blood transfusions with the incidence of hepatitis B. The results revealed significant relationships between family history, knowledge, and blood transfusions with the occurrence of hepatitis B. These findings emphasize the importance of enhancing awareness to reduce the risk of hepatitis B and provide valuable references for future research in this field.