Manusia merupakan salah satu faktor yang memiliki peran penting dalam sebuah industri. Dengan penerapan ergonomi yang tepat diharapkan akan terjadi proses kerja yang efektif, nyaman, aman, sehat dan efisien (ENASE). Kesehatan dan keselamatan kerja harus dilaksanakan dalam dunia kerja dan dunia usaha oleh semua orang yang berada di tempat kerja. Namun, sering terjadi keluhan pada Kesehatan pekerja. Salah satunya adalah nyeri punggung bawah. Karakteristik individu, dan faktor pekerjaan merupakan faktor risiko keluhan nyeri punggung bawah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan karakteristik individu dan faktor pekerjaan dengan tingkat keluhan nyeri punggung bawah pada pekerja industri Makaroni di Kabupaten Malang. Metodologi yang digunakan adalah kuantitatif dengan teknik cross-sectional. Sampel sebanyak 40 orang dan diambil dengan menggunakan teknik total sampling. Instrumen data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner, lembar observasi, alat tulis dan handphone. Analisis hasil menggunakan uji Chi-Square untuk mengetahui hubungan karakteristik individu dan faktor pekerjaan dengan tingkat keluhan nyeri punggung bawah. Hasil penelitian menunjukan karakteristik individu pada umur dengan nilai sig 0.001, indeks masa tubuh (IMT) dengan nilai sig 0,037, dan pendidikan dengan nilai sig 0,043. Hal ini menunjukkan adanya hubungan signifikan dengan tingkat keluhan nyeri punggung bawah. Untuk faktor pekerjaan, masa kerja dengan nilai sig 0,023. Hal ini menunjukan adanya hubungan signifikan dengan keluhan nyeri punggung bawah, sementara lama kerja dengan nilai sig 0,657 tidak menunjukan adanya hubungan signifikan. Disarankan pekerja mendapatkan tambahan jam istirahat yang cukup serta disediakan tempat duduk yang memiliki sandaran agar keluhan nyeri punggung bawah berkurang.