Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PERANCANGAN SISTEM KERJA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA SEBAGAI SUMBER DAYA UNTUK SISTEM TANAMAN AEROPONIK BERBASI INTERNET OF THINGS Shaffa; Wijanarko, Yudi; Annisa; Nur Faizi, Muhammad
JURNAL TELISKA Vol 17 No II: Teliska Juli 2024
Publisher : Teknik Elektro Polsri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/zenodo.13119022

Abstract

Pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) adalah jenis pembangkit listrik yang menghasilkan listrik dari energi surya. Panel surya menghasilkan listrik langsung dari cahaya. Aeroponik adalah teknik pertanian tanpa tanah di mana larutan nutrisi disemprotkan ke akar tanaman melalui semprotan nutrisi yang halus di udara. Sistem aeroponik beroperasi menggunakan energi yang dihasilkan oleh panel surya. Baterai menyimpan energi yang tidak langsung, sehingga dapat digunakan pada malam hari atau pada hari yang kurang terang. Proses pertama yang dilakukan pada penelitian ini adalah merancang sistem monitoring lingkungan aeroponik berbasis IoT dimana komunikasi data nya melalui blynk untuk mengirimkan hasil monitoring kepada pengguna. Berdasarkan analisis dan hasil perhitungan yang telah dilakukan, untuk mendukung sistem monitoring lingkungan aeroponik berbasis IoT dengan beban total 73,284 watt, diperlukan 1666 panel surya dengan kapasitas 100 WP tanpa beban dan 1669 panel surya dengan beban serta kapasitas baterai sekitar 1055.3 kWh, dengan asumsi efisiensi sistem 75% dan penyinaran matahari 5 jam per hari.
Analisis Morfologi Reduplikasi dalam cerpen “Wadon” Karya Dinda Pranata: Tinjauan Bentuk dan Makna shaffa
Jurnal Cahaya Edukasi Vol 2 No 4 (2025): Jurnal Cahaya Edukasi: Oktober
Publisher : Cahaya Smart Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63863/jce.v2i4.246

Abstract

Makalah ini membahas fenomena morfologis reduplikasi dalam cerita pendek "Wadon" karya Dinda Pranata dengan mengkaji bentuk dan makna. Reduplikasi merupakan proses pengulangan kata atau morfem ini dianalisis menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif metode studi pustaka. Hasil itu menunjukan bahwa bentuk reduplikasi yang dominan adalah reduplikasi penuh, dari segi makna reduplikasi tidak hanya berfungsi sebagai penanda  jamak, tetapi juga ekstensi makna semantik, seperti menggambarkan sikap (malu-malu), menyatakan perbuatan (mencorat-coret), atau menekankan intensitas (mentah-mentah). temuan ini menegaskan bahwa reduplikasi dalam cerpen penting untuk membentuk variasi bahasa, memperkuat penggambaran karakter, suasana, dan peristiwa, serta menambah dimensi artistik dan emosional dalam karya sastra cerita pendek.