Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pengaruh Infusa Daun Suruhan (Peperomia pellucida) Terhadap Daya Tetas Telur Ikan Gurami (Osphronemus goramy) Gunawan, Heru; Puspitasari, Dian; Mahary, Azizah; Lubis, Abdul Malik Kamarullah; Simanjuntak, Al Imran; Lesmana, Tri Andika
BEST Journal (Biology Education, Sains and Technology) Vol 7, No 1 (2024): Juni 2024
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30743/best.v7i1.8676

Abstract

Ikan gurami memiliki kandungan gizi, protein serta nilai ekonomis yang lebih baik dibandingkan ikan lele, ikan nila maupun ikan mas. Oleh karena itu, masyarakat banyak yang membudidayakan ikan gurami. Salah satu tantangan dalam membudidayakan ikan gurami adalah rendahnya daya tetas, kelulushidupan larva dan serangan jamur. Berbagai upaya dilakukan untuk mencari solusi terbaik dan aman untuk lingkungan, diantaranya menggunakan bahan herbal seperti menggunakan daun suruhan. Daun suruhan diketahui memiliki kandungan  alkaloid, flavonoid, glikosida, steroid, saponin, dan tanin. Bahan aktif tersebut memiliki banyak potensi seperti antibakteri, antijamur, imunostimulator, zat antiinflamasi, antialergi dan antioksidan. Tujuan dari dilakukannya penelitian ini yaitu untuk memaksimalkan daya tetas dari telur ikan gurami, kelulushidupan larva dan meminimalkan adanya mikroorganisme pengganggu seperti jamur.. Penelitian ini bersifat eksperimental laboratoris dengan 4 perlakuan dan 3 kali ulangan. Daun suruhan dibuat menjadi infusa dengan dosis 7,5%. Dari dosis tersebut diambil 7,5 mL untuk 1 L air. Telur ikan gurami direndam dengan dosis 7,5 mL selama 5 menit (perlakuan A), 10 menit (perlakuan B) dan 15 menit (perlakuan C). Hasil penelitian ini diperoleh data tahapan perkembangan embrio telur, daya tetas telur, kelulushidupan larva, dan kualitas air. Tahapan perkembangan embrio untuk semua perlakuan adalah sama. Perlakuan kontrol menunjukkan bahwa daya tetas telur memiliki nilai tertinggi, dan kelulushidupan tertinggi pada perlakuan A dengan lama perendaman selama 5 menit. Pemberian infusa daun suruhan kurang efektif mencegah munculnya jamur pada telur. 
Pengaruh Infusa Daun Suruhan (Peperomia pellucida) Terhadap Daya Tetas Telur Ikan Gurami (Osphronemus goramy) Gunawan, Heru; Puspitasari, Dian; Mahary, Azizah; Lubis, Abdul Malik Kamarullah; Simanjuntak, Al Imran; Lesmana, Tri Andika
BEST Journal (Biology Education, Sains and Technology) Vol 7, No 1 (2024): Juni 2024
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30743/best.v7i1.8676

Abstract

Ikan gurami memiliki kandungan gizi, protein serta nilai ekonomis yang lebih baik dibandingkan ikan lele, ikan nila maupun ikan mas. Oleh karena itu, masyarakat banyak yang membudidayakan ikan gurami. Salah satu tantangan dalam membudidayakan ikan gurami adalah rendahnya daya tetas, kelulushidupan larva dan serangan jamur. Berbagai upaya dilakukan untuk mencari solusi terbaik dan aman untuk lingkungan, diantaranya menggunakan bahan herbal seperti menggunakan daun suruhan. Daun suruhan diketahui memiliki kandungan  alkaloid, flavonoid, glikosida, steroid, saponin, dan tanin. Bahan aktif tersebut memiliki banyak potensi seperti antibakteri, antijamur, imunostimulator, zat antiinflamasi, antialergi dan antioksidan. Tujuan dari dilakukannya penelitian ini yaitu untuk memaksimalkan daya tetas dari telur ikan gurami, kelulushidupan larva dan meminimalkan adanya mikroorganisme pengganggu seperti jamur.. Penelitian ini bersifat eksperimental laboratoris dengan 4 perlakuan dan 3 kali ulangan. Daun suruhan dibuat menjadi infusa dengan dosis 7,5%. Dari dosis tersebut diambil 7,5 mL untuk 1 L air. Telur ikan gurami direndam dengan dosis 7,5 mL selama 5 menit (perlakuan A), 10 menit (perlakuan B) dan 15 menit (perlakuan C). Hasil penelitian ini diperoleh data tahapan perkembangan embrio telur, daya tetas telur, kelulushidupan larva, dan kualitas air. Tahapan perkembangan embrio untuk semua perlakuan adalah sama. Perlakuan kontrol menunjukkan bahwa daya tetas telur memiliki nilai tertinggi, dan kelulushidupan tertinggi pada perlakuan A dengan lama perendaman selama 5 menit. Pemberian infusa daun suruhan kurang efektif mencegah munculnya jamur pada telur. 
IDENTIFIKASI MANGROVE DI WILAYAH PESISIR DESA BAGAN DALAM KABUPATEN BATU BARA Puspitasari, Dian; Fajri, Surya; Satria, Indra; Hariyani, Riska; Lubis, Abdul Malik Kamarullah; Rumiati; Alfaresa, Aisyah; Mustofa, Nauval; Simanjuntak, Al Imran
JURNAL BIOSENSE Vol 7 No 01 (2024): Edisi Juni 2024
Publisher : Program Studi Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas PGRI Banyuwangi, Jalan Ikan Tongkol No 01, Telp (0333) 421593, 428592 Banyuwangi 68416

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36526/biosense.v7i01.3418

Abstract

Mangroves are an ecosystem environment located in tidal areas, where significant interactions occur between seawater, brackish water, rivers, and land. This interaction causes high diversity in the form of marine, freshwater, and terrestrial plants and animals in mangrove areas. Mangroves have many benefits, both ecologically and economically. The distribution of mangroves in Indonesia is very wide, including in the area of Batu Bara Regency, and information on mangrove identification in Batu Bara Regency, one of which is for Bagan Dalam village, is still minimal. The purpose of this study was to record the types of mangroves in Bagan Dalam village. The method used is an exploratory method, which records all types of mangroves in the research area. Mangroves in Bagan Dalam village consist of Acanthus ilicifolius species, Acrostichum speciosum, Avicennia marina, Clerodendrum inerme, Excoecaria agallocha, Morinda citrifolia, Nypa fruticans, Pluchea indica, Rhizophora apiculata, Sonneratia alba, Sonneratia ovata, Spinifex sp., Terminalia catappa, and Wedelia biflora. Water quality consists of temperature, pH, and salinity. The temperature value is 29.20C, the pH value is 7, and the salinity value is 18.2‰.