Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pembuatan Fermentasi Tempe Kacang Tanah (Arachis hypogaea L.) Widiastuti, Anisa; Kinanti, Kinanti; Karisma, Tini; Aini, Kurratul
BEST Journal (Biology Education, Sains and Technology) Vol 7, No 1 (2024): Juni 2024
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30743/best.v7i1.9586

Abstract

Fermentasi tempe dari kacang tanah merupakan proses bioteknologi yang memanfaatkan mikroorganisme, khususnya Rhizopus oligosporus, untuk mengubah kacang tanah menjadi produk makanan yang kaya nutrisi dan mudah dicerna. Proses ini melibatkan beberapa tahap utama: pemilihan dan persiapan bahan baku kacang tanah, inokulasi dengan starter mikroba, dan fermentasi di kondisi yang terkontrol. Penelitian menunjukkan bahwa fermentasi tempe kacang tanah dapat meningkatkan kandungan protein, mengurangi faktor antinutrisi seperti inhibitor tripsin, dan meningkatkan ketersediaan nutrisi. Produk akhir tempe kacang tanah memiliki potensi sebagai alternatif sumber protein nabati yang sehat dan dapat diterima oleh masyarakat luas karena tekstur dan cita rasanya yang mirip dengan tempe kedelai. Studi lebih lanjut diperlukan untuk mengoptimalkan kondisi fermentasi dan meningkatkan skala produksi agar lebih efisien dan ekonomis
Pembuatan Fermentasi Tempe Kacang Tanah (Arachis hypogaea L.) Widiastuti, Anisa; Kinanti, Kinanti; Karisma, Tini; Aini, Kurratul
BEST Journal (Biology Education, Sains and Technology) Vol 7, No 1 (2024): Juni 2024
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30743/best.v7i1.9586

Abstract

Fermentasi tempe dari kacang tanah merupakan proses bioteknologi yang memanfaatkan mikroorganisme, khususnya Rhizopus oligosporus, untuk mengubah kacang tanah menjadi produk makanan yang kaya nutrisi dan mudah dicerna. Proses ini melibatkan beberapa tahap utama: pemilihan dan persiapan bahan baku kacang tanah, inokulasi dengan starter mikroba, dan fermentasi di kondisi yang terkontrol. Penelitian menunjukkan bahwa fermentasi tempe kacang tanah dapat meningkatkan kandungan protein, mengurangi faktor antinutrisi seperti inhibitor tripsin, dan meningkatkan ketersediaan nutrisi. Produk akhir tempe kacang tanah memiliki potensi sebagai alternatif sumber protein nabati yang sehat dan dapat diterima oleh masyarakat luas karena tekstur dan cita rasanya yang mirip dengan tempe kedelai. Studi lebih lanjut diperlukan untuk mengoptimalkan kondisi fermentasi dan meningkatkan skala produksi agar lebih efisien dan ekonomis