Nazara, Lilis Pretty
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Analisis Problematika Guru Matematika dalam Menerapkan Kurikulum Merdeka SMP Sekecamatan Lahewa Timur Nazara, Lilis Pretty; Mendrofa, Ratna Natalia; Harefa, Amin Otoni; Lase, Sadiana
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Indonesia (JPPI) Vol. 4 No. 3 (2024): Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Indonesia (JPPI), 2024 (3)
Publisher : Yayasan Pendidikan Bima Berilmu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53299/jppi.v4i3.710

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan problematika yang dihadapi guru matematika dalam mengimplementasikan Kurikulum Merdeka di tingkat SMP Negeri Kecamatan Lahewa Timur selama tahun pelajaran 2023/2024 dan 2024/2025. Menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif, penelitian ini melibatkan enam guru matematika dengan teknik pemilihan informan yaitu purposive sampling. Data dikumpulkan melalui wawancara dan observasi untuk menggali secara mendalam pengalaman dan persepsi guru terkait implementasi kurikulum baru. Penelitian ini berfokus pada penerapan Kurikulum Merdeka SMP di Kecamatan Lahewa Timur. Analisis data akan dilakukan melalui proses reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa guru matematika masih menghadapi sejumlah kendala dalam menerapkan Kurikulum Merdeka. Sebagian besar guru belum memiliki pengalaman sebelumnya dalam menerapkan kurikulum berbasis kompetensi dan masih beradaptasi dengan pendekatan pembelajaran yang lebih student-centered. Keterbatasan sarana dan prasarana: Fasilitas pembelajaran yang ada, seperti laboratorium matematika dan media pembelajaran, belum sepenuhnya mendukung pelaksanaan Kurikulum Merdeka. Keterbatasan akses internet dan kurangnya referensi yang relevan menjadi kendala dalam pengembangan materi pembelajaran yang inovatif. Guru merasa kesulitan dalam menyusun perencanaan pembelajaran yang memenuhi semua aspek yang dituntut oleh Kurikulum Merdeka, terutama dalam hal penilaian autentik dan proyek berbasis masalah. Oleh karena itu, perlu adanya upaya yang lebih komprehensif untuk mengatasi kendala-kendala yang dihadapi guru, seperti pelatihan yang berkelanjutan, peningkatan sarana dan prasarana, serta penyediaan akses yang lebih luas terhadap sumber belajar.