This Author published in this journals
All Journal Jurnal Pharmacopoeia
Dari, Dea Wulan
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Gambaran Praktik Swamedikasi Masyarakat Kota Bengkulu Pada Penggunaan Obat Analgetik Antipiretik Dari, Dea Wulan; Iqoranny Susilo, Avrilya
Jurnal Pharmacopoeia Vol 1 No 2 (2022): September 2022
Publisher : Poltekkes Kemenkes Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (164.744 KB) | DOI: 10.33088/jp.v1i2.303

Abstract

Swamedikasi merupakan pengobatan mandiri yang sering dilakukan masyarakat untuk mengatasi gejala penyakit atau penyakit ringan seperti demam, nyeri, batuk, pusing, sakit maag, diare, penyakit kulit, cacingan, dan influenza. Swamedikasi ini memberikan keuntungan efisiensi waktu dan biaya dalam pengobatan karena tidak dilakukan konsultasi terlebih dahulu ke dokter untuk menentukan diagnosa dari penyakit yang dialami oleh masyarakat. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui gambaran praktik swamedikasi masyarakat Kota Bengkulu pada penggunaan obat analgetik antipiretik. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif dengan menggunakan lembar kuesioner yang sudah dilakukan validasi terlebih dahulu. Responden pada penelitian ini adalah masyarakat yang datang ke Apotek untuk melakukan swamedikasi. Dari hasil penghitungan rumus Slovin diperoleh jumlah sampel sebanyak 100 responden. Hasil dari penelitian ini diperoleh seluruh responden sudah pernah melakukan swamedikasi sebelumnya, paracetamol lebih banyak dipilih responden untuk mengatasi keluhan nyeri/demam (77%), keluhan penyakit yang dialami responden yaitu demam (72%), alasan melakukan swamedikasi paling banyak karena penyakit kategori ringan (39%), tempat pembelian obat swamedikasi lebih dominan di apotek (57%), efek setelah konsumsi obat merasakan sembuh (52%). Bila rasa nyeri/demam tidak berkurang setelah mengkomsumsi obat mayoritas responden akan pergi konsultasi ke dokter (72%), efek samping setelah minum obat tidak merasakan efek samping apapun (64%).Tingginya  praktik swamedikasi di masyarakat membutuhkan pendampingan dari farmasis agar swamedikasi oleh masyarakat dilakukan dengan tepat dan benar.