Zulkhulaifah, Jasmina Atria
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Penerapan Six Sigma dan Metode Define, Measure, Analyze, Improve, Control (DMAIC) untuk Analisis Green Tyre Shortage di PT Merpati Putih Zulkhulaifah, Jasmina Atria; Apriliani, Fany
Factory Jurnal Industri, Manajemen dan Rekayasa Sistem Industri Vol. 2 No. 3 (2024): Edisi April
Publisher : Ilmu Bersama Center

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56211/factory.v2i3.495

Abstract

Pengawasan kualitas pada ban (tyre) penting untuk mempertahankan standar kinerja dan keamanan kendaraan. Penelitian ini menganalisis penemuan cacat dan aplikasi continuous improvement melalui penerapan siklus PDSA (Plan-Do-Study-Act) untuk meningkatkan kualitas ban, melibatkan proses identifikasi defect dan implementasi perbaikan berkelanjutan. Siklus PDSA digunakan sebagai pendekatan yang membantu perencanaan, pelaksanaan, analisis, dan tindakan dalam perbaikan kualitas. Selain itu, metodologi Six Sigma diterapkan untuk meningkatkan kontrol kualitas. Data produksi dianalisis melalui fase Define, Measure, Analyze, Improve, dan Control (DMAIC) untuk mengidentifikasi penyebab defect dan menerapkan perbaikan berbasis data. Siklus PDSA dan metode Six Sigma yang terintegrasi diharapkan dapat menghasilkan peningkatan kualitas pada ban, meningkatkan efektivitas produksi, dan menurunkan tingkat kegagalan, sehingga memberikan dampak positif terhadap keandalan dan keselamatan kendaraan. Penelitian selanjutnya, disarankan untuk melakukan studi mengenai penerapan metode Six Sigma di industri ban melalui survei dan wawancara dengan karyawan di beberapa tingkatan untuk jangkauan persepsi yang lebih luas, kemudian sebaiknya dilakukan penerapan metode analisis yang dapat mengidentifikasi pola–pola terkait masalah kualitas serta melakukan pengukuran dampak perbaikan yang diimplementasikan.
Analisis Potensi Bahaya dan Penilaian Risiko Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) pada Bengkel Motor di Kota Bogor Apriliani, Fany; Zulkhulaifah, Jasmina Atria; Aisara, Dhea Laita; Habibie, Fakhri Refno; Iqbal, Muhammad; Sonjaya, Salva Arya
Factory Jurnal Industri, Manajemen dan Rekayasa Sistem Industri Vol. 2 No. 2 (2023): Edisi Desember
Publisher : Ilmu Bersama Center

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56211/factory.v2i2.420

Abstract

Bengkel motor termasuk jenis usaha di bidang otomotif yang banyak diminati oleh para pelaku bisnis. Setiap tahapan pekerjaan di bengkel motor memiliki potensi bahaya dan tingkat risiko tertentu terkait dengan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). Sebagian besar bengkel, terutama bengkel non-resmi belum menganggap praktik K3 sebagai prioritas penting, kesadaran pekerja dalam penerapan K3 masih rendah, dan praktik K3 dirasakan menjadi beban biaya tambahan. Bengkel “Danne Motor” tidak terlepas dari potensi bahaya Penyakit Akibat Kerja (PAK) dan Kecelakaan Akibat Kerja (KAK). Bengkel tersebut belum melakukan identifikasi bahaya dan penilaian risiko K3 pada bisnis prosesnya, dan belum mendokumentasikannya secara sistematis. Tujuan penelitian adalah mengidentifikasi potensi bahaya, menilai risiko dan menentukan tindakan pengendalian di bengkel motor. Metode yang digunakan adalah Hazard Identification Risk Assessment and Determine Control (HIRADC). Hasil penelitian menunjukan terdapat 35 potensi bahaya pada pekerjaan maintenance dan repair, dengan 17,1% potensi bahaya berisiko tinggi berasal dari penggunaan martil/palu, arus listrik (konsleting), mesin motor panas, cipratan oli panas, dan sumber panas dari pergerakan piston. Berdasarkan hierarki tindakan pengendalian K3 yang telah dilakukan yaitu tindakan eliminasi 5,7%, rekayasa engineering 14,3%; administrative control 65,7%; dan penggunaan APD 14,3%. Saran dalam penelitian selanjutnya adalah form HIRADC dapat dilengkapi dengan kode bahaya, applicable regulation, residual risk, dan keterangan lainnya yang relevan. Metode HIRADC dapat dintegrasikan dengan tools root cause analysis sesuai dengan tujuan penelitian. Rencana penelitian selanjutnya adalah menganalisis implementasi HIRADC pada pekerjaan modifikasi motor, menggunakan root cause analysis pada permasalahan kritis di bengkel motor, dan penganggaran biaya implementasi K3 yang optimal pada usaha bengkel motor.