Abdarah, Abdarah
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENGARUH EKSTRAK BAWANG PUTIH (allium sativum L.) TERHADAP MORTALITAS LARVA SPODOPTERA FRUGIPERDA PADA TANAMAN JAGUNG. Abdarah, Abdarah
JURNAL PERTANIAN CEMARA Vol 22 No 1 (2025): JURNAL PERTANIAN CEMARA (CENDEKIAWAN MADURA)
Publisher : Fakultas Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24929/fp.v22i1.4269

Abstract

Bahasa Indonesia: Sebagai tanaman pangan strategis, jagung (Zea mays L.) menyediakan karbohidrat, pakan ternak, dan membantu memastikan pasokan pangan nasional. Hama seperti Spodoptera frugiperda, yang lebih dikenal sebagai ulat tentara jagung, menimbulkan ancaman serius bagi ladang jagung dan dapat menurunkan hasil panen secara drastis. Pestisida kimia umumnya digunakan oleh petani untuk mengendalikan hama ini, tetapi penggunaannya yang berlebihan dapat membahayakan manusia dan lingkungan. Memeriksa efek ekstrak bawang putih, pestisida botani, pada perilaku makan dan tingkat kematian larva S. frugiperda adalah tujuan utama dari penelitian ini. Dari Januari hingga April 2024, para peneliti di Laboratorium Hama dan Penyakit Tanaman Pusat Perlindungan Tanaman Pangan NTB memantau tanaman yang diteliti. Dengan lima perlakuan dan tiga kali ulangan, penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Rentang Varians digunakan untuk mengevaluasi data pada tingkat 5%. Pengujian selanjutnya dilakukan dengan menggunakan BNT (Smallest Real Difference) pada tingkat signifikansi 5% apabila terlihat perbedaan perlakuan yang signifikan. Dengan tingkat kematian maksimum sebesar 53,33 persen pada dosis 80 g/100 ml, hasil menunjukkan bahwa ekstrak bawang putih efektif meningkatkan kematian larva. Ekstrak juga berpengaruh terhadap penghambatan makan; perlakuan dengan konsentrasi tertinggi menghasilkan aktivitas makan paling sedikit dan penghambatan paling besar.
RESPON PERTUMBUHAN DAN HASIL MENTIMUN TERHADAP PEMBERIAN POC LIMBAH CAIR TAHU DAN DOSIS PUPUK PETROGANIK Marsinah, Marsinah; Abdarah, Abdarah
Agros Journal of Agriculture Science Vol 26, No 1 (2024): Edisi APRIL
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37159/jpa.v26i1.4266

Abstract

Cucumber (Cucumis sativus L.) is a type of fruit vegetable that has many benefits, so demand for cucumber commodities is very rapid. One way to increase cucumber production is through fertilization. This research aims to determine the effect of giving OLC (Organic Liquid Compost) liquid tofu waste and doses of petroganic fertilizer on the growth and yield of cucumber plants. The experimental design used was a factorial randomized block design (RBD) with two factors. The first factor, namely the dose of petroganic fertilizer, consists of 3 treatment levels, namely: P1: 1 ton/ha (2.5 g/plant); P2: 2 tons/ha (5 g/plant); P3: 3 tonnes/ha (7.5 g/plant). The second factor, namely the interval for administering OLC for tofu liquid waste, consists of 3 levels of treatment, namely: I1: OLC for tofu liquid waste fertilization at intervals of 7 days; I2: POC liquid waste tofu fertilization interval 9 days; I3: POC liquid waste knows to fertilize every 12 days. Observation variables include plant height, plant height growth rate, number of leaves, growth rate of leaf number, number of fruit, fruit weight and fruit length. The results showed that the treatment dose of petroganic fertilizer was not significantly different from all observed variables. Meanwhile, the treatment interval for administering OLC for tofu liquid waste was significantly different for all observation variables. And there was no interaction between the two treatments. Keywords: cucumber, petroganik; tofu liquid waste olc INTISARI Mentimun (Cucumis sativus L.) merupakan jenis sayuran buah yang memiliki  banyak manfaat, sehingga permintaan terhadap komoditi mentimun sangat pesat. Salah satu cara untuk meningkatkan produksi mentimun, yaitu melalui pemupukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian POC limbah cair tahu dan dosis pupuk petroganik terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman mentimun. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial dengan dua faktor. Faktor pertama yaitu dosis pupuk petroganik terdiri atas 3 aras perlakuan, yaitu: P1 : 1 ton/ha (2,5 g/pertanaman); P2: 2 ton/ha (5 g/per tanaman); P3: 3 ton/ha (7,5 g/per tanaman). Faktor kedua yaitu interval pemberian POC limbah cair tahu terdiri atas 3 aras perlakuan, yaitu: I1: POC limbah cair tahu pemupukan selang 7 hari; I2: POC limbah cair tahu pemupukan selang 9 hari; I3: POC limbah cair tahu pemupukan selang 12 hari. Variabel pengamatan meliputi tinggi tanaman, laju pertumbuhan tinggi tanaman, jumlah daun, laju pertumbuhan jumlah daun, jumlah buah, bobot buah dan panjang buah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan dosis pupuk petroganik tidak berbeda nyata terhadap semua variabel pengamatan. Sedangkan perlakuan interval pemberian POC limbah cair tahu berbeda nyata terhadap semua variabel pengamatan.  Dan tidak terjadi interaksi diantara kedua perlakuan. Kata kunci: mentimun; petroganik; poc limbah cair tahu