Tempat Pengolahan Sampah 3R (TPS3R) merupakan salah satu solusi dalam pengelolaan sampah yang berkelanjutan, namun implementasinya sering kali menghadapi berbagai kendala. Salah satu hambatannya adalah minimnya minat masyarakat dan pengembang kawasan untuk berpartisipasi karena biaya yang dianggap tinggi dan kurangnya pemahaman akan manfaatnya, baik dari segi ekonomi maupun lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi nilai manfaat bersih (net value) serta kelayakan ekonomi (BCR) dari pengelolaan sampah di TPS3R dibandingkan dengan Tempat Pembuangan Sampah Sementara (TPS). Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif deskriptif dengan studi kasus di TPS3R Mutiara Bogor Raya dan TPS di Katulampa. Metode analisis yang digunakan adalah Cost Benefit Analysis (CBA). Hasil penelitian menunjukkan bahwa total biaya pengoperasian TPS3R adalah Rp549.980.813, dengan total manfaat sebesar Rp728.616.000, menghasilkan net value sebesar Rp178.635.187 dan BCR>1 (1,32), menunjukkan kelayakan ekonomi serta manfaat lingkungan, termasuk pengurangan emisi gas rumah kaca dan peningkatan kualitas udara. Sementara itu, TPS memiliki total biaya Rp285.208.500, dengan total manfaat sebesar Rp179.040.000, menghasilkan net value negatif sebesar Rp-106.168.500 dan BCR (0,62), yang menunjukkan ketidaklayakan ekonomi dan dampak negatif terhadap kesehatan lingkungan akibat metode "kumpul angkut buang" yang tidak ramah lingkungan. Kesimpulannya, TPS3R lebih menguntungkan secara ekonomi dan lebih mendukung kesehatan lingkungan dibandingkan dengan TPS.