Suwandani, Anggita
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

IJSW Vol. 4 No. 2, February 2022 Suwandani, Anggita; Heryana, Wawan; Nurjanah, Nurjanah
Indonesian Journal of Social Work Vol 7 No 1 (2023): August 2023
Publisher : Politeknik Kesejahteraan Sosial Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31595/ijsw.v7i1.473

Abstract

Indonesia is currently home to nearly 14.000 refugees and asylum seekers. However, Indonesia is not a signatory to the 1951 Refugee Convention and 1967 Refugee Protocol. Hence, the refugee population in Indonesia is dealing with many difficulties and barriers. The biopsychosocial condition is a vital aspect for every human living. Refugee women are no exception. This research intends to take a snapshot of refugee women in Kalideres, West Jakarta, biologically, psychologically, and socially, and how the forced migrant women live in their prolonged state of limbo. This research adopted a qualitative method and used purposive sampling to select the informants. This research consisted of two primary informants and three supporting informants with specific objectives. Data collection techniques used are in-depth interviews, observation, and literature reviews. This research revealed that the biopsychosocial conditions of refugee women in Kalideres are not appropriately met and by-rights, thus affecting their social function in Kalideres, West Jakarta.
PENGEMBANGAN COMMUNITY-BASED CO-SPONSORSHIP SCHEME (C2S2) DALAM MENDORONG INTEGRASI KOMUNITAS TUAN RUMAH DAN KOMUNITAS PENGUNGSI LUAR NEGERI DI KALIDERES JAKARTA BARAT Suwandani, Anggita
Peksos: Jurnal Ilmiah Pekerjaan Sosial Vol 22 No 2 (2023): PEKSOS
Publisher : Politeknik Kesejahteraan Sosial Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31595/peksos.v22i2.1139

Abstract

Pengungsi seringkali kehilangan dukungan sosial dan ikatan komunitas yang mereka miliki sebelumnya di negara asal. Pengungsi harus membangun kembali jaringan sosial dan sistem pendukung di negara baru tempat mereka berada untuk mencapai kehidupan yang berarti. Lebih dari 12.000 pengungsi di Indonesia menghadapi tantangan integrasi komunitas yang sebenarnya merupakan solusi sementara atas masa transit yang berkepanjangan. Kebutuhan akan adanya teknologi khusus untuk membantu terjadinya integrasi antara dua komunitas yang berbeda menjadi penting untuk dapat menjawab tantangan penanganan krisis pengungsi di Indonesia. Community-based Co-Sponsorhsip Scheme (C2S2) dikembangkan untuk menjawab tantangan yang ada. C2S2 adalah skema sponsorship berbasis komunitas untuk mendorong integrasi dari dua sisi, yaitu komunitas pengungsi dan komunitas tuan rumah. Penelitian ini menggunakan pendekatan Participatory Action Research (PAR) dengan metode kualitatif. Informan terdiri dari representatif dari kedua komunitas dengan Kalideres sebagai lokus penelitian. Tahapan penelitian dimulai dari mengidentifikasi kondisi desain awal, mengembangkan desain awal, implementasi desain, melakukan refleksi, dan penyempurnaan desain. Hasil menunjukkan bahwa desain awal C2S2 perlu untuk 1) menambahkan kelembagaan sebagai pihak yang bertanggungjawab; 2) mengganti istilah sponsor menjadi community;3) menambahkan dua cara memperoleh sponsor; dan 4) megubah bentuk layanan sponsorship menjadi beragam. Selanjutnya, implementasi desain dilakukan untuk melihat apakah C2S2 mampu mendorong integrasi antara komunitas tuan rumah dan komunitas pengungsi di Kalideres. Berdasarkan hasil implementasi desain, C2S2 mempengaruhi peningkatan integrasi antara kedua komunitas, baik secara sosial, fisiki, dan psikologis.