Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Transformasi tanah perdikan sebagai basis pengembangan budaya Islam Jawa (analisa pada tanah perdikan Majan Tulungagung) Awalin, Fatkur Rohman Nur
Jurnal IKADBUDI Vol. 13 No. 1 (2024)
Publisher : Fakultas Bahasa Seni dan Budaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/ikadbudi.v12i1.71274

Abstract

Tanah perdikan sebagai tanah bebas pejak merupakan anugrah dari raja kepada rakyatnya. Pamor tanah perdikan saat ini meredup karena sudah dihapuskan melebur ke NKRI. Namun pada sisi lainnya kearifan-kearifan dalam tanah perdikan masih bisa diidentifikasi sampai saat ini. Sampelnya adalah tanah perdikan Majan Tulungagung Jawa Timur. Secara legal formal tanah perdikan Majan di berikan kepada KHR. Khasan Mimbar oleh Raja Mataram Islam Pakubuwana II tahun 1727 M. Pemberian tanah perdikan merupakan hak penuh KHR. Khasan Mimbar dalam mengelolanya untuk  mendakwahkan Islam di kabupaten Ngrowo sekarang bertransformasi menjadi kabupaten Tulungagung. Dalam pengelolaanya KHR. Khasan Mimbar mendirikan Masjdi Al-Mimbar dan Pondok Pesantren Nggrenjol. Berdasarkan analisanya ditemukan kearifan-kearifan seperti jamasan pusaka kyai golok, nikah Majan dan grebeg Maulud. Kesimpulannya berdasarkan kasu tanah perdikan Majan merupakan kuasa Kyai dalam hal ini dikembangkan untuk mendakwahkan agama Islam yang rahmatan lil alamin. Indikatornya adalah tidak bertentangan budaya setempat dimana Islam itu tumbuh. Sehingga wajah Islam penuh dengan kedamaian yang mampu mengadvokasi budaya masyarakat setempat.
Genealogi Temuan Naskah-Naskah Kuno Keislaman di Gunung Kawi Malang Awalin, Fatkur Rohman Nur
Arnawa Vol 2 No 2 (2024): Edisi 2
Publisher : Javanese Language, Literature, and Culture Study Program, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/arnawa.v2i2.15423

Abstract

Mount Kawi in Malang continues to be recognized as a site imbued with an enduring sense of enchantment. Interestingly, ancient manuscripts linked to Islamic teachings have also been discovered in this region, particularly as part of the private collection of Mr. Anut Ekowiyono. These manuscripts, predominantly inscribed in Pegon Arabic script, serve as a focal point for this study, which investigates their genealogy and historical significance. The manuscripts, according to Mr. Anut Ekowiyono, were inherited from his great-grandfather, who hailed from Bangil (Pasuruan), Ponorogo, and Gunung Kawi itself. This lineage highlights the connection between the manuscripts and the broader historical and cultural networks of Java. The presence of these manuscripts at Gunung Kawi provides valuable evidence of the Islamisation process led by Javanese scholars in this region, suggesting that Gunung Kawi served as an important site for religious and cultural transformation. Culturally, Gunung Kawi has long been significant, functioning as a boundary and a point of cultural continuity. During the ancient Javanese period, it marked the division between the land of Kāḍiri and Tumapel in the 12th century—a time dominated by Hindu-Buddhist kingdoms such as Singosari and Majapahit. In the Islamic colonial era, the site maintained its cultural significance, delineating the boundary between Islamic Mataram and Arek culture. This layered history underscores Gunung Kawi’s role as a dynamic cultural and religious frontier throughout Javanese history. === Gunung Kawi di Malang hingga saat ini masih dikenal dengan citranya sebagai tempat pesugihan. Namun, di sisi lain ditemukan pula naskah-naskah kuno yang berkorelasi dengan ajaran Islam. Temuan naskah-naskah kuno di Gunung Kawi Malang merupakan koleksi pribadi Bapak Anut Ekowiyono. Mayoritas naskah-naskah kuno ditulis menggunakan aksara Arab pegon. Kajian ini mengkaji genealogi temuan naskah-naskah kuno di Gunung Kawi Malang yang dimiliki pribadi oleh Bapak Anut Ekowiyono. Hasilnya naskah-naskah kuno di Gunung Kawi Malang yang dimiliki pribadi oleh Bapak Anut Ekowiyono merupakan warisan turun temuran dari kakek buyutnya. Berdasarkan wawancara dengan Bapak Anut Ekowiyono kakek buyutnya berasal dari Bangil (Pasuruan), Ponorogo dan dari Gunung Kawi Malang sendiri. Keberadaan naskah-naskah kuno di Gunung Kawi Malang bukti sahih bahwa terdapat proses Islamisasi oleh ulama Jawa di Gunung Kawi Malang. Secara kebudayaan pada masa Jawa kuno Gunung Kawi Malang batas kultural dan sebagai kontinuitas budaya antara bumi Kadhiri (kāḍiri) dan bumi Tumapel pada abad ke 12 (masa Hindu-Buddha) terutama Singosari sampai Majapahit. Pada jaman Islam-kolonial menjadi batas kultural antara Mataram Islam dan kebudayaan Arek.
EXAMINING ISLAMIC TEXTS ON THE SLOPE OF MOUNT KAWI, MALANG, EAST JAVA Rohmah, Nurul Baiti; Awalin, Fatkur Rohman Nur; Rejo, Uman
Kontemplasi: Jurnal Ilmu-Ilmu Ushuluddin Vol 11 No 1 (2023): Jurnal Kontemplasi
Publisher : UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21274/kontem.2023.11.1.81-108

Abstract

This research presents the philological study's findings on Islamic manuscripts discovered on the slopes of Kawi Mountain in Malang, East Java. The study employs a manuscript research method focusing on codicological aspects and the diplomatic method to preserve authenticity. Eight Islamic manuscripts were categorized into originals with identifiable titles, manuscripts without titles, and hand-copied versions by Anut Ekowiyono. These manuscripts are written in the new Javanese language, utilizing various krama-ngoko styles and the Arabic Pegon script. Inadequate philological treatment resulted in damage to Anut Ekowiyono's collection. After codicological examination, the texts were accurately identified, showing differences from their previous state. The research suggests the likelihood of more undiscovered Islamic manuscripts in the area. The study sheds light on the linguistic and historical importance of these Islamic texts, emphasizing the need for preservation and further exploration of undiscovered manuscripts in the region.