Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

Perbandingan Tingkat Stres Berorganisasi Internal Remaja Berdasarkan Tipe Kepribadian Di PPM MBS Putri Yogyakarta Wisda Via Nurfallah; Novia Fetri Aliza
Islamic Counseling : Jurnal Bimbingan dan Konseling Islam Vol 6, No 1 (2022)
Publisher : Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Curup

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29240/jbk.v6i1.3964

Abstract

This study aims to compare the level of stress in an organization among high school adolescents based on the personality types of Introvert and Extrovert at PPM Muhammadiyah Boarding School Putri Sleman Yogyakarta. Adolescents who are involved in organizations get more stressors than adolescents who are not involved in organizations. Stress itself is a condition of a person where there is a mismatch between the demands obtained and the abilities possessed. One of the factors that can affect stress is personality. This study used the purposive sampling technique as many as 140 respondents who met the research criteria. The research design used was quantitative using a comparative descriptive method. The data were collected using a personality type questionnaire and a stress level questionnaire. The hypothesis testing data used the Independent Sample T-Test. The results of the Independent Sample T-Test study obtain the value of Sig. (2- talied) of 0.001, which means the value of Sig. (2-tailed) is less than (<) 0.05. The conclusion in this study is that there are differences in the level of stress in an organization among high school adolescents based on the personality types of Introvert and Extrovert at PPM Muhammadiyah Boarding School Putri Sleman Yogyakarta. Adolescents with extroverted personality types are more susceptible to stress than adolescents with introverted personality types.
PENGARUH KECERDASAN EMOSI TERHADAP EFIKASI DIRI DAN ADVERSITY QUOTIENT REMAJA Novia Fetri Aliza; Lia Oktafiani
Ristekdik : Jurnal Bimbingan dan Konseling Vol 6, No 1 (2021): Ristekdik : Jurnal Bimbingan dan Konseling - Januari-Juni 2021
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/ristekdik.2021.v6i1.87-95

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kontribusi kecerdasan emosi terhadap efikasi diri dan adversity quotient remaja. Desain penelitian ini menggunakan rancangan causal relationship study. Subjek dalam penelitian ini merupakan remaja yang duduk di bangku SMP yang berjumlah 60 subjek. Data dikumpulkan dengan cara menyebarkan skala skala kecerdasan emosi, skala efikasi diri dan skala adversity quotient yang telah dilakukan uji validitas dan uji reliabilitasnya terlebih dahulu. Selanjutnya data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan teknik analisis regresi linear berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kecerdasan emosi memiliki kontribusi terhadap perkembangan efikasi diri dan adversity quotient  remaja dengan melihat nilai R square menunjukkan angka sebesar 0,636 yang artinya sebesar 63,6% kecerdasan emosi memberikan pengaruh terhadap perkembangan efikasi diri dan adversity quotien remaja sedangkan 36,6 % lainnya dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak dibahas dalam penelitian ini.
Pemberdayaan Ibu-Ibu PKK Melalui Pelatihan Produksi Keranjang Salak Anisa Dwi Makrufi; Novia Fetri Aliza
Berdikari: Jurnal Inovasi dan Penerapan Ipteks Vol 6, No 1 (2018): February
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18196/bdr.6136

Abstract

Kronggahan Hamlet Village Polengan District Srumbung Magelang is one of the producers of salak pondoh. How- ever, the problem in mobilizing the economic potential in the local village is the limited number of basket craftsmen to pack the salak harvest. The purpose of this activity is the guidance and assistance of basket making of salak among PKK Mothers with target area of  Kronggahan Hamlet. Methods of this activity include 1) conducting FGDs with local officials; 2) conducting counseling and short demonstration of bamboo shoot baskets; 3) training and mentoring; 4) equipment facilitation; and 5) monitoring and evaluation. The result of the activity is to provide knowledge and training of basket making; informing local officials that people in Srumbung, especially Kronggahan Hamlet need a tool or machine irat (bamboo). Problems in the implementation of basket making activities such as mentoring time is too short; the aid of tools is still limited to manual machines; and the community has not understood the making of baskets until the finishing level. Therefore, the local government needs to prioritize the bottom-up principle of all kinds of assistance as well as programs and continuous mentoring related to the making of baskets massively and intensively to the community. Keywords: PKK group, basket of salak.
Religiosity Among Criminals With Death Pinalty: A Study Of Nusakambangan Prison Novia Fetri Aliza; Putri Krisdiana; Yusri Hamzani
Jurnal Dialog Vol 43 No 2 (2020): Dialog
Publisher : Sekretariat Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47655/dialog.v43i2.370

Abstract

This article discusses religiosity among criminals who pleaded guilty with death penalty at Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Permisan Nusakambangan. This focuses on two major issues; religiosity among the criminals and factors that contribute to the level of religiosity. The author carries out a field research by conducting interview and documentation. Subjects of the research are limited to three main categories; Muslim males in Indonesia, punished with capital punishment, and waiting for execution for more than ten years. The data obtained are analyzed using a theory of religiosity that is developed in religious study and psychology. The result of the study shows that the religiosity of the criminals who are punished with capital punishment are very good based on aspects of religiosity, such as; belief, Islamic law, and behavior of the criminals. Moreover, this religiosity is affected by internal and external factors. Internal factors relate to their confession of the past sins and the fear of death, while the external factors relate to the roles of their parents, children, and wife. Artikel ini membahas tentang religiusitas narapidana vonis hukuman mati di Lembaga Pemasyarakatan Permisan Nusakambangan. Terdapat dua pembahasan utama yang dikaji dalam artikel ini: kondisi religiusitas narapidana vonis hukuman mati yang saat ini mendekam di lapas Permisan dan faktor-faktor yang membentuk sikap religius mereka. Untuk mendapatkan data seputar dua pembahasan utama tersebut, penulis menggunakan jenis penelitian lapangan dengan metode wawancara dan dokumentasi. Subjek dalam pembahasan ini juga dibatasi pada tiga kategori, yaitu orang Indonesia yang beragama Islam, mendapatkan vonis hukuman mati, sedang dalam masa menunggu eksekusi mati lebih dari sepuluh tahun dan berjenis kelamin laki-laki. Pada tahap selanjutnya, informasi yang didapatkan pada subjek penelitian tersebut dianalisis menggunakan teori religiusitas yang terdiri dari tiga dimensi utama, yaitu akidah, syariah, dan akhlak. Berdasarkan beberapa data yang didapatkan, kondisi religiusitas narapidana vonis hukuman mati di lapas Permisan sangat baik, hal ini terlihat dari pelaksanaan tiga dimensi utama religiusitas itu sendiri. Pada sisi kedua, religiusitas narapidana dipengaruhi oleh faktor internal berupa kesadaran atas dosa masa lalu dan ketakutan akan kematian. Sedangkan motivasi eksternal didapatkan dari orang tua, anak dan istri.
Terapi Doa Dalam Pelayanan Pembinaan Spiritual Islam Untuk Mengurangi Tingkat Kecemasan Pasien Persalinan di Rumah Sakit Silma Mumtahanah; Novia Fetri Aliza
Al-Ittizaan: Jurnal Bimbingan Konseling Islam Vol 5, No 2 (2022): Al-Ittizaan: Jurnal Bimbingan Konseling Islam
Publisher : Fakultas Dakwah dan Komunikasi Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/ittizaan.v5i2.15943

Abstract

The process of childbirth is a condition that is awaited by a husband and wife to be able to meet the baby. However, a feeling of anxiety often comes to every couple, especially pregnant women who are going through the labor process so that this can interfere with the mental health of pregnant women. This study aims to describe the process, effectiveness, importance of the application of prayer therapy as well as the supporting and inhibiting factors of the application of prayer therapy in Islamic Spiritual Development services, in reducing the anxiety level of delivery patients at the hospital. The research was conducted using qualitative methods. This type of research is field research (field research). There were six subjects in this study, namely three Islamic Ruhani Bina officers and three labor patients. Data were analyzed through editing, data coding and data interpretation. The results showed that the application of prayer therapy was carried out by meeting the patient, conducting an assessment to determine the level of anxiety with an interpersonal communication approach and then intervening by looking at the level of anxiety felt by the patient. In addition, this study also proved that spiritual assistance is given in the form of prayer, namely by reminding patients to make more istighfar, reading prayers or short surahs in the Qur'an which the patient memorizes and reads repeatedly because specifically there is no prayer for giving birth. Based on qualitative analysis, the application of prayer therapy can reduce the anxiety level of labor patients. It can be seen by the expression that the patient is calmer and feels better than before.
PARENTAL LECTURING: PSYCHOEDUCATION AS A PREVENTIVE ACTION FOR BULLYING BEHAVIOR IN SCHOOL-AGED CHILDREN Novia Fetri Aliza
DedikasiMU : Journal of Community Service Vol 4 No 4 (2022): Desember
Publisher : Universitas Muhammadiyah Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30587/dedikasimu.v4i4.4574

Abstract

Metode pembelajaran jarak jauh yang dilaksanakan oleh sekolah karena efek pandemi covid-19 menjadikan anak-anak usia sekolah di Dusun Jogorejo lebih banyak menghabiskan waktunya dengan gadget dibandingkan berinteraksi secara sosial. Hal ini menyebabkan anak-anak mengalami kesulitan untuk adaptif dalam berinteraksi sosial. Mereka lebih mudah terpancing secara emosi, sehingg berkata kasar bahkan menyakiti teman secara fisik. Kondisi ini menjadi salah satu permasalahan baru yang mengharuskan pemerintah setempat untuk ikut terlibat menyelesaikannya, supaya tindakan menyakiti atau bullying tidak meluas di tengah masyarakat Jogorejo. Tujuan dari program pendampingan ini adalah meningkatkan keterampilan seluruh warga masyarakat dalam mengelola dan manangani permasalahan bullying pada anak-anak usia sekolah. Kelompok sasaran dalam program ini adalah orangtua yang memiliki anak usia sekolah dan tokoh masyarakat yang ada di Dusun Jogorejo. Metode yang digunakan dalam program pendampingan ini adalah dengan memberikan psikoedukasi melalui penyuluhan untuk memberikan pengetahuan dan pemahaman kepada seluruh anggota masyarakat. Harapannya, masyarakat mampu memahami bahaya bullying dan tata cara mengatasi dengan pendekatan pemberdayaan komunitas. Hasil yang diperoleh dari program pendampingan ini berdasarkan hasil uji wilcoxon dengan menggunakan SPSS adalan Asymp.sig. (2-tailed) 0.000. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa 0.000 lebih kecil dari 0,05, sehingga parenting lecturing dapat digunakan sebagai medote untuk meningkatkan pengrtahuan dan pemahaman masyarakat dalam upaya tindakan pencegahan perilaku bullying. Hasil yang diperoleh dari makna kualitatif dari program pengabdian masyarakat ini diperoleh pemahaman yang lebih komprehensif serta perubahan mindset pada warga masyarakat tentang bahaya dan pencegahan perilaku bullying.
Pembuatan Kelompok Swadaya untuk Meningkatkan Keterampilan Sosial Pecandu Narkoba di Panti Rehabilitasi Pondok Tetirah Dzikir Novia Fetri Aliza; Siti Urbayatun
Prosiding Seminar Nasional Program Pengabdian Masyarakat 2022: 1. Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Publik
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18196/ppm.51.994

Abstract

Pecandu NARKOBA di Panti Rehabilitasi Pondok Tetirah Dzikir menghabiskan waktunya untuk rehabilitasi selama tiga hingga empat tahun, kemudian mereka dikembalikan kepada keluarga dan masyarakat. Akan tetapi selama menjalani isolasi rehabilitasi di pondok ini, santri binaan mengalami permasalahan krisis rasa percaya diri dan rendahnya keterampilan sosial. Hal ini terjadi karena berbagai faktor, beberapa diantaranya adalah efek samping penggunaan narkoba dalam waktu lama yang menyebabkan santri binaan mengalami disfungsi sosial. Selain itu, selama menjalankan kehidupan di panti rehabilitasi warga binaan hanya diberikan treatment penyembuhan dengan berzikir sepanjang hari, tanpa adanya sarana untuk mengekspresikan emosi ataupun pembekalan keterampilan sosial. Situasi ini menjadi salah satu faktor penghambat warga binaan untuk dapat kembali menjalankan fungsi sebagai anggota masyarakat. Tujuan dari program pendampingan ini adalah membantu santri untuk kembali memiliki keterampilan sosial. Metode yang digunakan dalam pendampingan ini adalah dengan membentuk self help group yang terdiri dari sesama warga binaan untuk dapat terhubung dengan sesama santri dan relawan. Program pendampingan juga dirancang untuk melatih santri binaan supaya saling memberikan bantuan dan dukungan kepada sesama pecandu narkoba. Warga binaan diberikan kesempatan untuk menyampaikan pikiran, perasaan, dan keinginan serta konflik-konflik yang selama ini dipendam seorang diri kepada anggota kelompok yang telah dibentuk. Selanjutnya anggota kelompok lain yang mendengarkan diminta untuk memberikan dukungan secara bergantian. Dukungan yang diberikan berupa dukungan sosial dan dukungan emosinal. Hasil yang diperoleh dari proses pendampingan ini menunjukan perubahan yang cukup baik yaitu dapat dilihat dari nilai sig. (2-tailed) 0,014 pada uji Wilcoxon perbedaan skor pretest dan posttest. Hal ini berarti pembentukan self help group memberikan perbedaan skor keterampilan sosial santri bina di Pondok Tetirah Dzikir. Selian itu, santri binaan juga merasakan mendapat keterampilan baru dalam mengendalikan diri dan cara menolak ajakan orang lain untuk kembali mengkonsumsi narkoba
Group Counseling to Increase Happiness for Elderly in Dukuh Jetis Depok, Sendangsari, Minggir, Sleman Novia Fetri Aliza
Prosiding Seminar Nasional Program Pengabdian Masyarakat 2022: 3. Kesehatan Keluarga dan Masyarakat
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18196/ppm.53.1087

Abstract

Dukuh Jetis Depok memiliki jumlah penduduk sekitar 250 jiwa dengan jumlah lansia sekitar 50 orang. Di antara lansia yang ada di Jetis Depok hanya tinggal seorang diri dan hanya sesekali dilihat anaknya yang tinggal kurang lebih sepuluh km dari rumahnya. Kondisi ini membuat lansia mengalami kehampaan dan kesepian di usia senja, terutama mereka yang jauh dari keluarga dan tidak memiliki uang pensiun. Sebagian lansia yang tinggal dengan keluarga dan memiliki kecukupan penghidupan secara materil merasa prihatin dan kasihan terhadap teman lansia lain yang mengalami kesepian dan mengalami kesulitan hidup. Namun, mereka tidak memiliki kemampuan untuk membantu. Tujuan dari program pendampingan ini adalah untuk meningkapkan happines pada lansia. Jumlah lansia yang terlibat dalam program pendampingan ini diikuti oleh 24 orang lansia. Metode pendampingan yang dilakukan adalah dengan memberikan konseling kelompok pada lansia melalui konseling ceria dan pembentukan komunitas lansia yang akan berfungsi sebagai sosial support. Lansia diberikan kesempatan untuk menceritakan pengalaman bermakna sepanjang perajalanan hidupnya. Selanjutnya, mereka juga diberikan kesempatan untuk menceritakan kesedihan dan pengharapannya dalam hidup di masa yang akan datang, sedangkan anggota yang lain mendengarkan dan memberikan dukungan emosional dan dukungan sosial. Hasil dari pendampingan ini diperoleh dari pengukuran perbedaan happines lansia sebelum dan setelah diberikan proram konseling kelompok adalah sig.(2-tailed) 0,000. Hasil yang diperoleh berdasarkan uji Wilcoxon ini di dibandingkan dengan nilai hipotesis 0,05 sehingga diperoleh hasil bahwa happines lansia mengalami peningkatan setelah diberikan pendampingan konseling kelompok dan mendapatkan dukungan sosial dari komunitas lansia
Pengaruh Kecerdasan Emosi dan Kecerdasan Spiritual Terhadap Perilaku Organisasi Sekolah di Pondok Pesantren Muhammadiyah Boarding School Yogyakarta Ezra Najwa Wahyu; Novia Fetri Aliza
Islamic Counseling: Jurnal Bimbingan dan Konseling Islam Vol 7, No 1 (2023)
Publisher : Institut Agama Islam Negeri Curup

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29240/jbk.v7i1.6480

Abstract

The purpose of the study is to figure out whether there is a role between emotional and spiritual intelligence on organizational behavior. Islamic boarding schools are religious institutions that provide education and teaching as well as develop and disseminate Islam. An organization in the boarding school is the spearhead for running all activities at the boarding school since they are the leaders who drive all policies and work programs to nurture the character of other students. Emotional intelligence or also known as “EQ” is a subset of social intelligence that involves monitoring social emotions involving the abilities of others. Meanwhile, spiritual intelligence is the one to face and solve problems of meaning and value, namely intelligence to set behavior and life in a broader and richer context, and intelligence to assess that one’s action or way of life is more meaningful than others. The method in this study was quantitative and the data collection technique was through a questionnaire. Then, the data were analyzed using multiple linear regression analysis. The role of emotional and spiritual intelligence in school organizational behavior at Muhammadiyah Boarding School, Yogyakarta, is equal to 72.4%.
HANDLING STRESS THROUGH TAQARRUB ILALLAH AGAINST DRUG ADDICTS AT PONDOK TETIRAH DZIKIR REHABILITATION CENTER SAHRUL RAMADHAN DARMAWAN; NOVIA FETRI ALIZA
Al-Tazkiah Jurnal Bimbingan dan Konseling Islam Vol. 12 No. 1 (2023): THE ROLE OF RELIGIUSITY IN SUBJECTIVE WELFARE OF CHILDREN AND WOMEN
Publisher : Universitas Islam Negeri Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20414/altazkiah.v12i1.7537

Abstract

This study aims to describe the methods of handling stress through taqarrub ilallah for drug addcict at pondok Tetirah Dzikir Rehabilitation Center. Taqarrub Ilallah is our process as human beings to get closer to Allah including prayer, dhikr, reading the Qur’an, and others. This type of research is qualitative with a case study approach. This research was conducted at Pondok Tetirah Dzikir Rehabilitation Center using case study approach. Data collection was done by observation, in-depth interview, and documentation. The subjects of this study were selected using purposive sampling technique. Which is sampling technique using certain criteria. The criteria for the study subjects were drug addicts, being able to invited to communicate, muslims, adults, and experience, stress at Pondok Tetirah Rehabilitation Center. Data analysis was carried out using Miles and Huberman method by carrying out data reduction, data presentation, and conclusion drawing. The results showed the handling of stress on drug addicts with Islamic approach, namely Taqarrub Ilallah with prayer and dhikr. The prayers performed were fardhu prayer and sunnah prayers. There were two dhikrs used, namely dhikr jahar by using the phrase laa ilaha ilallah and dhikr khofi by mentioning the name of Allah in the heart. Positive change were felt by drug addcits who experienced stress after performing dhikr (dhikr jahar and khofi) and shalat, whis was to get peace of mind. The peacefulness experienced by drug addicts could be interpreted as the reduce stress the experienced early when getting into the Pondok and before intensely performing prayers and dhikr (dhikr jahar and khofi).