<![CDATA[Pendidikan anak usia dini saat ini menghadapi tantangan untuk memastikan inklusi anak berkebutuhan khusus, termasuk mereka yang menderita Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD). Pada Kelompok Bermain Tazkiyah Malang, yang merupakan bagian dari KB-RA-Terapi Tazkiyah, upaya inklusi dilakukan dengan memberikan kesempatan belajar yang setara bagi semua siswa, termasuk anak-anak dengan kebutuhan khusus. Dalam rangka mendukung proses pembelajaran, pengabdian masyarakat dilakukan untuk memberikan pelatihan kepada guru pengajar dalam pembuatan media pembelajaran berbasis Augmented Reality (AR). Metode pelatihan melibatkan ceramah, pelatihan keterampilan, dan pendampingan, dengan tujuan untuk meningkatkan pemahaman guru tentang kreativitas dalam pembuatan media pembelajaran. Media AR diharapkan dapat menjadi alat yang efektif dalam mengajar siswa dengan perbedaan usia dan kondisi, termasuk siswa normal dan siswa berkebutuhan khusus yang berada dalam satu kelas. Dengan pelatihan ini, diharapkan guru dapat lebih mudah menyampaikan informasi dan memotivasi siswa melalui pengenalan karakter yang menarik. Hasil dari kegiatan ini mencakup peningkatan pengetahuan guru tentang kreativitas dan keterampilan dalam menggunakan berbagai media pembelajaran dengan bantuan aplikasi, serta kemampuan untuk mengaplikasikannya dalam pengajaran dengan pendekatan yang menarik menggunakan AR. Dengan demikian, pemanfaatan media AR diharapkan dapat meningkatkan kualitas pembelajaran bagi semua siswa, menciptakan lingkungan inklusif yang mendukung pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini.]]>
