Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

An Bambang Widarsono; Fakhriyadi Saptono; Heru Atmoko
Scientific Contributions Oil and Gas Vol. 26 No. 1 (2003): SCOG
Publisher : Testing Center for Oil and Gas LEMIGAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29017/scog.26.1.176

Abstract

Rock true resistivity (Rt) is known as more sensitive than compressional-wave velocity (Vp), the principal output of a seismic survey, to variation in water saturation. Therefore, it would be of a great value if there were a way to predict resistivity distribution from seismic signals. This study is essentially an effort to see the possibility of predicting Rt from Vp through a pattern recognition approach. For the purpose, a series of laboratory tests were performed on some Central Sumatran clay-free sandstone samples of various porosity values and at various water saturation levels. For studying the pattern of relationship, artificial neural networks (ANNs) were applied. From the ‘training’ (i.e.pattern recognition) activity performed using the ANNs, it has been show between Vp and Rt in the following ‘blind test’, it has also been shown that the trained relationship can be used to estimate Rt reliably using other data as input. Comparisons between estimated and observed Rt data have indicated good agreement implying the success of the approach taken in the study. This has laid the foundation and justification for further application of the approach on seismic and well-log data.
Apakah Estimasi Porositas dari Log Akustik Cukup Akurat untuk Batuan yang Tersaturasi Secara Parsial – Sebuah Alternatif Sederhana untuk Mengurangi Heru Atmoko; Rosidelly Rosidelly; Bambang Widarsono; Fakhriyadi Saptono
Lembaran Publikasi Minyak dan Gas Bumi Vol. 38 No. 1 (2004): LPMGB
Publisher : BBPMGB LEMIGAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dalam memperkirakan harga besaran porositas dapat digunakan bermacam-macam metode, antara lain dengan merambatkan gelombang akustik pada media berpori dengan memberikan interpretasi kecepatan gelombang tersebut. Pada tahun 1956 Wyllie dkk mengajukan persamaan waktu rata-rata (time average), yang merupakan hubungan linier antara waktu dan porositas berdasarkan hasil penelitian terhadap batuan pasir (sandstone) di laboratorium. Persamaan Wyllie di atas sebenarnya hanya berlaku pada kondisi dimana batuan yang diukur porositasnya mengandung hanya air saja, dengan porositas yang seragam, bersih dari lempung, dan kompak. Contoh yang dapat dianggap paling relevan adalah daerah di sekitar lubang bor. Fakta di sekitar lubang bor tersebut diperkirakan dapat menyebabkan bias dalam memperkirakan harga besaran porositas batuan karena asumsi yang lazim dalam menggunakan persamaan Wyllie adalah batuan tersaturasi secara penuh oleh satu jedis fluida saja. Beragamnya saturasi fluida di formasi ternyata dapat mempengaruhi akurasi perhitungan porositas yang dihasilkan dari log akustik. Untuk mendapatkan besaran porositas yang akurat diperlukan pemilihan waktu transit matriks batuan dan waktu transit fluida yang cukup mewakili. Suatu bentuk koreksi atas perhiitungan porositas akustik pada kondisi saturasi air kurang dari 100% telah dibangun beserta penerapan di laboratorium. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut terhadap litologi lainnya seperti pada formasi karbonat untuk mengetahui sejauh mana validasinya atas bentuk koreksian yang telah dibangun
Kajian Singkat atas Syarat Kenonkonduktifan Matriks Batuan dalam Model Saturasi Air Archie Heru Atmoko; Bambang Widarsono; Rosidelly
Lembaran Publikasi Minyak dan Gas Bumi Vol. 36 No. 2 (2002): LPMGB
Publisher : BBPMGB LEMIGAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Seperti diketahui secara umum model estimasi saturasi air Archie dibangun dengan anggapan dasar hahwa model tersehut hanva valid pada batupasir yang bebas dari mineral konduktif apa pun. Ketidakpastian dalam pemilihan model saturasi air yang tepat menjadikan bahwa anggapan tersebut harus dikaji kembali dengan pengujian langsung di laboratorium. Tulisan ini menyajikan hasil dari pengukuran sifat kelistrikan dari dua buah percontoh batupasir sintetik berkandungan lempung kaolinit 10%, dan 25% dari volume matriks. Penerapan model Archie dan Waxman & Smits memperlihatkan adanva korelasi yang baik antara saturasi air terestimasi dan data saturasi air yang teramati langsung. Bukti ini memperlihatkan hahwa syarat kenonkonduktifan matriks bagi model Archie tidak perlu diterapkan secara ketat. Dengan demikian telah dibuktikan hahwa model Archie dapat diterapkan untuk batupasir berkandungan mineral konduktif/semi-konduktif sampai pada tingkat yang dapat diterima.