Murid sekolah merupakan kelompok yang berisiko tinggi terhadap kejadian gawat darurat, karena banyak kemungkinan yang dapat terjadi pada kelompok tersebut. Apalagi sekolah dengan asrama seperti pondok pesantren membuat anak-anak menghabiskan waktu mereka di pesantren, sehingga memiliki risiko yang lebih besar terjadinya cedera. Salah satunya Pondok Pesantren Putra AShHabul Quran yang berada di Nagari Situjuah Gadang merupakan salah satu nagari dari Kecamatan Situjuah Limo Nagari di Kabupaten Lima Puluh Kota, Provinsi Sumatera. Pesantren ini masih memiliki keterbatasan pada masalah kesehatan dengan kondisi gawat darurat. Saat terjadi kondisi gawat darurat di pondok pesantren, tidak ada satu pun warga pondok yang mampu untuk memberikan pertolongan pada kondisi tersebut. Adapun beberapa kondisi kegawat daruratan yang pernah terjadi di pondok pesantren adalah alergi, gigitan ular, sengatan lebah, patah tulang, tertusuk paku, keracunan makanan, demam tinggi, keracunan makanan, tersedak dan pingsan. Dari kondisi tersebut yang bisa dilakukan oleh warga pondok adalah langsung membawa ke fasilitas kesehatan terdekat tanpa dilakukan pertolongan pertama yang tepat. Kemudian jarak yang jauh dan waktu tempuh yang lama untuk menuju ke fasilitas. Pengabdian dengan fokus pemberdayaan Pondok Pesantren untuk peningkatan keteranpilan pertolongan pertama pada kondisi kegawat daruratan melalui first Aid Camp sangat bermanfaat meningkatkan ketrampilan para murid dalam pertolongan pertama pada kecelakaan.