Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengetahui penerapan nekafmese ma ansaofmese dalam membangun kehidupan Kristen yang inlusif bagi atoen pah meto. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif lapangan dengan jenis deskriptif. Untuk mendapatkan informasi dalam penelitian ini dilakukan dengan wawancara kepada pimpinan gereja dan ketua adat sebagai penentuan informan dalam penelitian ini. Hasil penelitian ini menunjukkan penerapan istilah Nekafmese ma Ansaofmese dapat dilihat dari beberapa hal: (a) atoen pah meto selalu gotong royong atau kerja sama dalam kehidupan sehari-sehari seperti bertani, pesta adat dan kegiatan gereja. (b) membangun kerja sama dalam kehidupan sehari-hari di antara orang tua dengan anak, adik-kakak, dengan orang yang beda agama, budaya dan suku (c) kegiatan yang dilakukan untuk saling membantu bagi atoen pah meto dalam kehidupan sehari-hari. (d) Penerapan Panat Lais Manekat bagi atoen pah meto sebagai bentuk mapanat es nok es, mapanat olif tataf, feto mone, amaf anah, atoen amaf. (e) Penerapan nek lasi bagi atoen pah meto adalah membawa berita sukacita, dukacita, adat, dan injil. (f) penerapan fenekat bagi atoen pah meto adalah mnasi palen lia ana, ameput klei palen to slani, ma ana plenat palen to. (g) Penerapan mapanat esnok es bagi atoen pah meto adalah mapanat olif tataf, feto mone, bae feto bae mone, manapat tok hit aok bian. Artinya saling menjaga anatara adik-kakak, saudara-saudari berbeda suku, agama dan budaya. (h) penerapan plenat nim bagi atoen pah meto adalah tam tausan mnasi, tat nin mnasi in plenan, ma tanaoba mnasi in fenekat. (i) penerapan nabaubon bagi atoen pah meto adalah na baubon neu Mnasi, na baubon neu atoen amaf, na baubon neu aof, na baubon neu smanaf.