Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

NEKAFMESE MA ANSAOFMESE (MEMBANGUN KEHIDUPAN ATOEN PAH METO KRISTEN YANG INKLUSIF) Yunus Selan; Daud Anfons Pandie; Gideon Sutrisno
JURNAL EDUCATION AND DEVELOPMENT Vol 12 No 2 (2024): Vol 12 No 2 Mei 2024
Publisher : Institut Pendidikan Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37081/ed.v12i2.5791

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengetahui penerapan nekafmese ma ansaofmese dalam membangun kehidupan Kristen yang inlusif bagi atoen pah meto. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif lapangan dengan jenis deskriptif. Untuk mendapatkan informasi dalam penelitian ini dilakukan dengan wawancara kepada pimpinan gereja dan ketua adat sebagai penentuan informan dalam penelitian ini. Hasil penelitian ini menunjukkan penerapan istilah Nekafmese ma Ansaofmese dapat dilihat dari beberapa hal: (a) atoen pah meto selalu gotong royong atau kerja sama dalam kehidupan sehari-sehari seperti bertani, pesta adat dan kegiatan gereja. (b) membangun kerja sama dalam kehidupan sehari-hari di antara orang tua dengan anak, adik-kakak, dengan orang yang beda agama, budaya dan suku (c) kegiatan yang dilakukan untuk saling membantu bagi atoen pah meto dalam kehidupan sehari-hari. (d) Penerapan Panat Lais Manekat bagi atoen pah meto sebagai bentuk mapanat es nok es, mapanat olif tataf, feto mone, amaf anah, atoen amaf. (e) Penerapan nek lasi bagi atoen pah meto adalah membawa berita sukacita, dukacita, adat, dan injil. (f) penerapan fenekat bagi atoen pah meto adalah mnasi palen lia ana, ameput klei palen to slani, ma ana plenat palen to. (g) Penerapan mapanat esnok es bagi atoen pah meto adalah mapanat olif tataf, feto mone, bae feto bae mone, manapat tok hit aok bian. Artinya saling menjaga anatara adik-kakak, saudara-saudari berbeda suku, agama dan budaya. (h) penerapan plenat nim bagi atoen pah meto adalah tam tausan mnasi, tat nin mnasi in plenan, ma tanaoba mnasi in fenekat. (i) penerapan nabaubon bagi atoen pah meto adalah na baubon neu Mnasi, na baubon neu atoen amaf, na baubon neu aof, na baubon neu smanaf.
Peran Guru Pendidikan Agama Kristen dalam Meningkatkan Hubungan Emosional Orang Tua dan Anak di Sekolah Dasar Hikari Tangerang Selatan Berdasarkan pemikiran Letty Mandeville Russell tentang Partnership Arlin Sepriyanti Ziliwu; Gideon Sutrisno; Youke L Singal
Educatum: Jurnal Dunia Pendidikan Vol. 1 No. 2 (2024): Juni
Publisher : Lembaga Penelitian dan Publikasi Ilmiah (LPPI), Yayasan Yuta Pendidikan Cerdas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62282/je.v1i2.84-101

Abstract

Peran Guru Pendidikan Agama Kristen dalam meningkatkan hubungan emosional antara orangtua dan anak di SD Hikari Tangerang Selatan Berdasarkan pemikiran Letty M. Russell tentang Partnership. Anak adalah karunia Tuhan bagi orang tua. Orangtua perlu memberi perhatian serius terhadap anak. Realitanya masih banyak anak yang mengalami gangguan emosional. Di sekolah dasar Hikari Tangerang Selatan, anak mengalami gangguan emosional yang disebabkan karena hubungan emosional dengan orang tua yang kurang baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran guru PAK dalam meningkatkan hubungan emosional orang tua dan anak berdasarkan pemikiran seorang teolog dan pendidik kristen yaitu Letty M. Russell. Hasil penelitian menunjukkan hubungan emosional orang tua dan anak kurang baik dikarenakan guru PAK sebagai partner belajar orang tua dan anak belum memaksimalkan perannya dengan baik dan benar. Kata kunci: Peran, Guru PAK, Hubungan Emosional Orangtua dan Anak.
Kreativitas Guru Sekolah Minggu, Penggunaan Media Daring dalam Peningkatan Minat Beribadah Anak Usia 6-8 Tahun pada Masa Pandemi Covid-9 di Gereja Bethel Indonesia World Trade Center Serpong Christina Mendrofa; Gideon Sutrisno; Yusak Tanasyah
Jurnal Ilmiah Multidisiplin Vol. 1 No. 1 (2024): Januari
Publisher : Yayasan Yuta Pendidikan Cerdas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62282/juilmu.v1i1.28-45

Abstract

Pentingnya Anak-anak sebagai generasi penerus dalam pandangan Tuhan, bangsa, dan gereja sering terabaikan, terutama dalam pelayanan anak di sekolah miggu selama pandemi Covid-19. Tantangan yang dihadapi melibatkan kurangnya persiapan, pembagian kelas tanpa mempertimbangkan usia anak, dan dukungan finansial minim dari orang tua, yang menghambat kreativitas dan perkembangan sekolah minggu. Sementara itu kehadiran anak-anak mengalami penurunan dengan drastis yang disertai dengan persepsi yang rendah terhadap kualitas sekolah minggu. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif melalaui teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Sehingga ditemukan bahwa GBI WTC Serpong memberikan warna yang berbeda dengan kreativitas guru sekolah minggu yang berhasil meningkatkan minat anak-anak melalui kostum, dekorasi kelas, dan acara ibadah kreatif. Dukungan penuh dari gereja, semangat guru yang terus berkembang, dan penggunaan media, terutama Aplikasi Zoom, berhasil mempertahankan minat anak-anak selama pandemi. Meskipun ada kendala, kesuksesan Sekolah Minggu GBI WTC Serpong, terutama dalam meningkatkan partisipasi anak-anak dengan menjadikannya contoh bagi gereja lain.
Peran Orangtua dalam Menginternalisasi Nilai-Nilai Pendidikan Agama Kristen Bagi Remaja Di Gereja Kristus Teluk Naga Sitompul, Lupmotis Amelia; Maya Malau; Gideon Sutrisno; Manggi, Nelci Oktavianti
Didache: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen Vol. 6 No. 1 (2024): Didache: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen (Vol.6, No.1, December 2024)
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Moriah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55076/didache.v6i1.344

Abstract

This study examines the role of parents in internalizing Christian religious education values ??in adolescents at the Teluk Naga Church of Christ. The main problem in this study is the less than optimal role of parents in internalizing Christian religious education values ??in adolescents, which is caused by time constraints, lack of involvement in spiritual activities, and non-open communication about spiritual issues. The purpose of the study was to describe the role of Christian parents in internalizing Christian Religious Education values, to make parents aware of their role, and to describe the church's task in equipping parents and adolescents. This study was conducted qualitatively using a case study approach. Data were collected through interviews and document analysis. This was done to gain a better understanding of the role of parents and how Christian religious education values ??are internalized. The results of the study showed that parental role models greatly influence the formation of adolescent character values ??and spirituality. Parents who are consistent in implementing Christian values ??are able to shape adolescents' mindsets, characters, and attitudes in their daily lives. However, the lack of parental involvement in spiritual activities in the church and open communication about faith makes it difficult for adolescents to internalize values. Penelitian ini mengkaji peran orangtua di dalam menginternalisasi nilai-nilai pendidikan agama Kristen pada remaja di Gereja Kristus Teluk Naga. Masalah utama dalam kajian  ini adalah kurang optimalnya peran orangtua di dalam menginternalisasi nilai-nilai pendidikan agama Kristen pada remaja, yang disebabkan oleh keterbatasan waktu, kurangnya keterlibatan dalam kegiatan kerohanian, dan komunikasi yang tidak terbuka tentang isu-isu spiritual. Tujuan penelitian untuk mendeskripsikan peran orangtua Kristen dalam penginternalisasian nilai-nilai Pendidikan Agama Kristen, menyadarkan orangtua akan perannya, serta mendeskripsikan tugas gereja dalam memperlengkapi orangtua dan remaja. Penelitian ini dilakukan secara kualitatif menggunakan pendekatan studi kasus. Data dikumpulkan melalui wawancara dan analisis dokumen. Ini dilakukan untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang peran orangtua dan bagaimana nilai-nilai pendidikan agama Kristen diinternalisasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keteladanan orangtua sangat berpengaruh pada pembentukan nilai-nilai karakter dan spiritualitas remaja. Orangtua yang konsisten dalam melakukan nilai-nilai Kristiani mampu membentuk pola pikir, karakter, dan sikap remaja dalam kehidupan sehari-sehari. Namun, kurangnya keterlibatan orangtua dalam kegiatan kerohania di gereja dan komunikasi terbuka tentang keimanan menyebabkan kesulitan bagi remaja dalam menginternalisasi nilai.