Reviana Erdwi Fajarini
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Hafshawaty Pesantren Zainul Hasan Probolinggo

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Pengaruh SDB (Slow Deep Breathing) Terhadap Kualitas Tidur Pasien Diabetes Melitus Di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Islam Lumajang Reviana Erdwi Fajarini; Dodik Hartono; Zainal Abidin
Jurnal Ilmiah Kesehatan Mandira Cendikia Vol. 2 No. 6 (2023)
Publisher : YAYASAN PENDIDIKAN MANDIRA CENDIKIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penderita penyakit DM, umumnya merasakan ketidaknyamanan akibat dari simptoms atau tanda dan gejala dari penyakit. Gejala klinis tersebut, pada malam hari juga dialami oleh penderita penyakit DM, hal ini tentu dapat mengganggu tidurnya. Terjadinya gangguan tidur akan berdampak pada meningkatnya frekuensi terbangun, sulit tertidur kembali, ketidakpuasan tidur yang akhirnya mengakibatkan penurunan kualitas tidur. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui Pengaruh SDB (Slow Deep Breathing) terhadap kualitas tidur pasien diabetes melitus di ruang rawat inap Rumah Sakit Islam Lumajang. Metode penelitian yang digunakan adalah pre experimental design dengan jenis pre test and post test one group design. Dengan sampel sebanyak 30 responden dengan teknik pengambilan Accidental Sampling dan uji yang digunakan menggunakan Wilcoxon Test. Hasil penelitian didapatkan bahwa kualitas tidur pasien diabetes melitus sebelum diberikan SDB (Slow Deep Breathing) memiliki kualitas tidur kategori buruk sebanyak 27 responden (90%). Dan kualitas tidur pasien diabetes melitus setelah diberikan SDB (Slow Deep Breathing) memiliki kualitas tidur kategori baik sebanyak 22 responden (73,3%). Pvalue < α dengan Pvalue = 0,000 dan α =0,05 hal ini menunjukkan bahwa ada Pengaruh SDB (Slow Deep Breathing) terhadap kualitas tidur pasien diabetes melitus di ruang rawat inap Rumah Sakit Islam Lumajang. Disarankan bagi perawat memprogramkan kegiatan SDB (Slow Deep Breathing) pada pasien diabetes melitus yang merasakan kesulitan dalam tidur sebagai fasilitas untuk melakukan terapi.