Kevin Fernanda Hafidz
Fakultas Kedokteran Universitas Wijaya Kusuma Surabaya

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

PENGARUH FAKTOR SOSIAL EKONOMI, PEMBERIAN ASI, DAN BERAT BADAN LAHIR TERHADAP KEJADIAN STUNTING ANAK USIA BALITA (MELALUI REVIEW JURNAL PERIODE 2018-2022) Kevin Fernanda Hafidz; Atik Sri Wulandari; Harsono Wiradinata
Prosiding Seminar Nasional COSMIC Kedokteran Vol 2 (2024): Edisi 2024
Publisher : Lembaga Penelitian Dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Wijaya Kusuma Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bayi umur lima tahun (balita) merupakan fase terpenting pada pertumbuhan seorang anak. Pertumbuhan dan perkembangan balita dapat dipengaruhi oleh asupan nutrisi yang diperoleh. Asupan nutrisi dipengaruhi faktor sosial ekonomi latar belakang keluarga, pemberian air susu ibu (ASI), dan berat badan lahir bayi. Keterlambatan pertumbuhan dan perkembangan pada balita disebut stunting. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh berbagai macam gambaran faktor risiko dengan kejadian stunting anak usia balita. Metode penelitian dengan menggunakan literature review artikel ilmiah internasional dan nasional yang terbit pada 10 tahun terakhir. Data dianalisis dan disajikan secara deskriptif. Data yang sudah diperoleh dari berbagai referensi menghasilkan bahwa ada pengaruh faktor risiko yang disebabkan faktor sosial ekonomi, pemberian asi, dan berat badan lahir terhadap kejadian stunting pada usia balita. Faktor yang mempengaruhi sosial ekonomi adalah tingkat pendapatan, pendidikan, dan partisipasi ibu bekerja, sedangkan pemberian ASI eksklusif sangat dipengaruhi produksi ASI ibu, penggantian ASI eksklusif dengan susu formula, dan kemampuan menghisap pada bayi, dan berat badan lahir dipengaruhi oleh kecukupan nutrisi makanan, pemberian makanan, dan pemberian ASI. Kesimpulan pada penelitian ini adalah terdapat hubungan antara sosial ekonomi, pemberian ASI, dan berat badan lahir rendah terhadap angka kejadian stunting.