<![CDATA[Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kesadaran siswa terhadap cyberbullying antara pengguna TikTok dan Mobile Legends dan mencari tahu apakah ada perbedaan tingkat kesadaran cyberbullying antara pengguna TikTok dan Mobile Legends. Teori yang digunakan dalam penelitian ini berdasarkan pada teori aktivitas rutin oleh Cohen dan Felson yang menjelaskan bagaimana peluang kejahatan muncul melalui aktivitas sehari-hari yang dilakukan individu untuk memenuhi kebutuhannya. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian kuantitatif dengan hasil akhir uji T. Teknik pengumpulan data yakni, observasi sistematis, kuesioner dan focus peer group discussion. Teknik analisis data menggunakan Uji beda rata-rata atau uji-t (independent sample t test). Uji-t dalam penelitian ini menggunakan tingkat kepercayaan 95% dengan nilai sig < 0,05 dari sampel sebanyak 180 siswa. Nilai signifikansi X1 TikTok 0,200 dan X2 Mobile Legends 0,061. Nilai siginifikansi > 0,05 maka X1 dan X2 berdistribusi normal. Uji homogenitas varians uji Levene nilai signifikansi 0,604 > 0,05, maka pengguna TikTok dan Mobile Legends populasi varians nya sama atau homogen. Uji independent sample t-test nilai Sig. (2-tailed) 0,000 < 0,05, maka ada perbedaan tingkat kesadaran TikTok dan Mobile Legends terhadap Cyberbullying. Nilai rata-rata atau mean pengguna TikTok 37,5 dan pengguna Mobile Legends 31,5, menunjukkan tingkat kesadaran pengguna TikTok lebih tinggi apabila dibandingkan dengan rata rata pengguna Mobile Legends.]]>
