Claim Missing Document
Check
Articles

Found 28 Documents
Search

PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA ANAK SEKOLAH DASAR Lastri Winarsih; Warsono Warsono; Nanik Setyowati
Jurnal Mudarrisuna: Media Kajian Pendidikan Agama Islam Vol 11, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/jm.v11i2.7869

Abstract

Character education in elementary school children needs strengthening. This study aims to conduct a literature review on strengthening character education in elementary school children. This research uses qualitative research with the literature review method. Selection of literature using techniques based on keywords strengthening character education in elementary school students. In this study, the literature comes from Google Scholar with a publication limit of the last 10 years. The literature review study technique in this study used a synthetic matrix based on reference sources, methods, interventions, and findings. The results showed that 10 national journals conducted literature reviews. Character education in elementary school children needs strengthening. Strengthening can be done in learning materials; school rules, science competitions between students, awards for outstanding students, commemoration of national day, worship practices and spiritual guidance, activities; there is a talent and music class.
PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA SISWA SEKOLAH DASAR Bilqis Waritsa Firdausi; Warsono Warsono; Yoyok Yermiandhoko
Jurnal Mudarrisuna: Media Kajian Pendidikan Agama Islam Vol 11, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/jm.v11i2.8001

Abstract

This study aims to determine the improvement of critical thinking in elementary school students: a literature review. This study uses a literature study method taken from relevant previous research. Sources of literature studies come from previous research journals with the same research focus (critical thinking skills). The literature study aims to find and analyze some of the efforts that have been made to improve critical thinking skills more quickly and effectively - efficient in learning for elementary school students so that some of these efforts can be applied according to the same conditions in learning. The results in this study obtained as many as 17 journals that were reviewed based on reference sources, sample types, research methods, interventions provided to the results of reviews from journals. The conclusion is that critical thinking skills begin to be trained and developed starting from grade IV/V elementary school. The development of critical thinking skills can be done through the intervention of learning models such as problem-based learning, project-based learning, problem posing, discovery learning, guided inquiry, group investigation; learning approaches such as open-ended, think talk write, realistic, and or the application of games in learning. Critical thinking ability is directly related to student learning outcomes and motivation.
PELATIHAN PEMBUATAN ARTIKEL ILMIAH BERMUATAN MORAL DAN PENDIDIKAN KARAKTER YANG BEBAS PLAGIARISME PADA MGMP PPKN SMA/SMK SE KABUPATEN/KOTA BLITAR Rr. Nanik Setyowati; M. Turhan Yani; Warsono Warsono; Agus Satmoko; Iman Pasu Purba; Alifia Widianti
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 2 No. 3 (2021): Volume 2 Nomor 3 Tahun 2021
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v2i3.2864

Abstract

Menulis artikel ilmiah yang bermuatan moral dan pendidikan karakter adalah hal penting yang harus tetap dilakukan untuk mencerdaskan kehidupan berbangsa dan bernegara. Guru memiliki peran yang sangat besar untuk hal tersebut. Fakta (2018) menunjukkan, bahwa kemampuan guru untuk menulis (artikel ilmiah) masih sangat rendah, kira-kira hanya 20% yang mau menulis. Berdasarkan fakta tersebut di atas maka PKM ini diarahkan pada upaya meningkatkan kemampuan guru dalam membuat artikel ilmiah yang bermuatan moral dan pendidikan karakter yang bebas plagiarisme yang akan memberikan dampak langsung kepada peserta didik SMA/SMK se-Kabupaten/Kota Blitar, khususnya pada mata pelajaran PPKn. Tujuan kegiatan ini adalah (1) Memberikan pemahaman guru tentang menulis artikel ilmiah (pemahaman mengidentifikasi, memilih dan merumuskan topik, menyusun kerangka tulisan, mengumpulkan bahan, menulis dan menyunting). (2) Meningkatkan kemampuan menulis artikel ilmiah sebagai sumber belajar (bahan ajar) yang bermuatan moral dan karakter peserta didik di SMA/SMK se Kabupaten/Kota Blitar. Kegiatan yang dilakukan dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah sebagai berikut, (1) Pelatihan yang dilaksanakan secara daring. (2) Tugas mandiri menulis artikel ilmiah; (3) Presentasi hasil kerja yang sudah dihasilkan melalui pelatihan ini oleh peserta secara luring. Kegiatan ini dilaksanakan dengan metode Hybrid yang artinya ada kegiatan yang dilaksanakna secara offline dengan protokol kesehatan ketat dan online dengan menggunakan platform Zoom, dan WA Group. Hasilnya ada peningkatan pemahaman dan skill menulis peserta kegiatan. Target luaran yang dihasilkan ini dilaksanakan (1) Terjadi peningkatan pengetahuan guru tentang menulis artikel ilmiah, semula 53,75 (pre tes)  menjadi 70 (post tes).; (2) Tersusunnya draf artikel ilmiah yang dihasilkan oleh guru. Ada 6 judul artikel berbasis muatan moral dan pendidikan karakter yang bebas plagiarism yang sudah direview dan siap dipublikasikan.
Teacher Problems in Implementing a Web-Based Assessment System in Referral Schools in West Sumatra Dian Fauziah; Warsono Warsono; Muhammad Jacky
JED (Jurnal Etika Demokrasi) Vol 7, No 2 (2022): JED (Jurnal Etika Demokrasi)
Publisher : Universitas of Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26618/jed.v7i2.7185

Abstract

Technological developments certainly affect various areas of life. Among these aspects of education can not be separated from the development and progress of technology. One of the advances applied to the education system is the change in the assessment system carried out by teachers in schools, from manual switching to web and IT-based. In this change, there are several problems and constraints that need to be adjusted. The purpose of this study was to find out the problems of teachers in implementing web-based assessments and the teacher's steps in dealing with the problems of web-based assessment in West Sumatra reference high schools. This study was analyzed using the structural functional theory proposed by Talcott Parsons known as the AGIL scheme. This study used a qualitative approach with an intrinsic case study type. The selection of informants was done by purposive sampling with the number of informants 65 people. The data was collected by means of active participation, observation, in-depth interviews and documentation study. To obtain the validity of the data, triangulation was carried out, namely, triangulation of sources and triangulation of techniques. The data obtained were analyzed using the Miles and Huberman analysis model (data reduction, data presentation, and conclusion). The findings of this study are: (1) the obstacles faced by teachers, such as: teachers experience difficulties when inputting grades, it takes a long time, problems with the e-report, system and internet network, lack of student motivation to learn and compete, loss of teacher enthusiasm for teaching; (2) the school's strategies as a form of adaptation to the implementation of E-report cards are: ranked score raport, intervention from the school, the school's target is to graduate students to state universities. The results of this study are useful as input for schools that have used the e-report card assessment system, so that the assessment can be carried out properly and can be accounted for.Perkembangan teknologi tentunya mempengaruhi berbagai bidang kehidupan. Di antaranya pada aspek pendidikan juga tidak lepas dari perkembangan dan kemajuan teknologi. Salah satu kemajuan yang diterapkan pada sistem pendidikan adalah perubahan sistem penilaian yang dilakukan oleh guru di sekolah, dari penilaian manual menjadi berbasis web dan berbasis IT. Adanya perubahan ini, muncul beberapa masalah dan kendala yang perlu disesuaikan. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui problematika guru dalam melaksanakan penilaian berbasis web dan langkah guru dalam menyiasati problematika penilaian berbasis web  di SMA rujukan Sumatera Barat. Penelitian ini dianalisis dengan menggunakan teori struktural fungsional yang dikemukakan oleh Talcott Parsons yang dikenal dengan skema AGIL. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan tipe penelitian studi kasus intrinsik. Pemilihan informan dilakukan secara purposive sampling dengan jumlah informan 65 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi partisipasi aktif, wawancara mendalam dan studi dokumentasi. Untuk mendapatkan keabsahan data dilakukan triangulasi yaitu, triangulasi sumber dan triangulasi teknik. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan model analisis Miles dan Huberman (reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan). Temuan penelitian ini adalah: (1) kendala yang dihadapi guru seperti: guru mengalami kesulitan saat penginputan nilai, membutuhkan waktu lama, masalah pada sistem e-rapor dan jaringan internet, kurangnya motivasi siswa untuk belajar dan berkompetisi, hilangnya semangat guru untuk mengajar; (2) strategi yang dilakukan sekolah sebagai bentuk adaptasi terhadap pelaksanaan E-rapor adalah : pengkatrolan nilai rapor, intervensi dari pihak sekolah, sasaran sekolah adalah meluluskan siswanya ke perguruan tinggi negeri. Hasil penelitian ini berguna sebagai masukkan bagi sekolah yang sudah menggunakan sistem penilaian e-rapor, agar penilaian dapat terlaksana dengan baik dan dapat dipertanggungjawabkan.
ANALISIS ISI BUKU TEKS PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL KURIKULUM 2013 KELAS VII SMP/MTS Nur Achmad Prihantoro; Warsono Warsono; Sunarto Sunarto
The Indonesian Journal of Social Studies Vol 1 No 1 (2018)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/ijss.v1n1.p1-10

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kelayakan buku teks pelajaran melalui analisis isi pada buku teks pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Kurikulum 2013 kelas VII SMP/MTs. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian analisis isi (content analysis). Alasan menggunakan metode analisis isi adalah bahwa peneliti ingin mengungkapkan tentang kelayakan sebuah buku teks pelajaran IPS yang  diterbitkan oleh penerbit diluar Kementerian pendidikan dan kebudayaan apakah sudah sesuai dengan standar kelayakan dari BSNP, yang terdiri dari kelayakan materi/isi, kelayakan penyajian, kelayakan Bahasa, dan kelayakan kegrafikaan. Selain itu peneliti ingin mendeskripsikan apakah materi dalam buku tersebut sudah sesuai dengan kriteria keterpaduan dalam pembelajaran IPS. Data hasil penelitian yang diperoleh sebagai berikut:  aspek kelayakan isi, uraian materi sudah sesuai dengan KI dan KD, keakuratan materi,kemutakhiran materi, mendorong keingintahuan, dan peluasan wawasan sudah dengan standar kelayakan dari BSNP. Aspek kelayakan penyajian yang terdiri dari teknik penyajian, pendukung penyajian, dan penyajian pembelajaran sudah sesuai dengan standar kelayakan. Sedangkan untuk aspek kelayakan Bahasa sebagian besar sudah layak dan aspek yang keempat yaitu kegrafikaan, mulai dari ukuran buku, desain kulit buku dan desain isi buku, juga telah memenuhi standar kelayakan kegrafikan yang telah ditentukan oleh BSNP. Materi yang terdapat pada buku tersebut juga sudah sesuai dengan kaidah keterpaduan dalam pembelajaran IPS. Berdasarkan hasil analisis data, dapat disimpulkan bahwa buku teks pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Kurikulum 2013 kelas VII SMP/MTs terbitan Platinum sudah sesuai dengan standar kelayakan dari BSNP dan layak dipakai di sekolah-sekolah, namun masih memerlukan sedikit perbaikan pada beberapa bagian.
KONSTRUKSI KESETARAAN GENDER DALAM PENGURUS KOHATI BADAN KOORDINASI HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM JAWA TIMUR 2018-2020 Uci Shintia Budi; Warsono Warsono
Kajian Moral dan Kewarganegaraan Vol 9 No 2 (2021): Kajian Moral dan Kewarganegaraan
Publisher : Universitas Negeri Surabaya (Unesa)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (244.513 KB)

Abstract

Abstrak Tujuan penelitian ini adalah menjabarkan konstruksi kesetaraan gender pengurus KOHATI Badan Koordinasi (Badko) HMI Jatim Periode 2018-2020. Pada penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan pendekatan konstrukstivisme. Informan dalam penelitian ini berjumlah empat orang, penelitian menggunakan teknik pemilihan informan dengan purposive sampling. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara mendalam, observasi dan dokumentasi. Sedangkan untuk teknik keabsahan menggunakan triangulasi sumber dan triangulasi teknik. Fokus pada penelitian ini adalah pandangan pengurus KOHATI Badko HMI Jatim Periode 2018-2020 terhadap kesetaraan gender. Hasil pada penelitian ini mengungkapkan bahwa pengurus KOHATI mengonstruksikan keseteraan gender adalah hak dan peran yang seimbang antara laki-laki dan perempuan pada ruang publik dan domestik tanpa meninggalkan nilai agama. Penelitian ini mengggunakan teori kontruksi sosial dari Peter L. Berger yang menjelaskan bahwa konstruksi sosial muncul melalui tiga proses yaitu eksternalisasi, objektivasi dan internalisasi. Berdasarkan analisis terhadap kesetaraan gender dari pandangan pengurus KOHATI Badko HMI Jatim Periode 2018-2020 memiliki sebuah pengetahuan dan tindakan yang matang dalam membentuk kesensitifan gender. Kata Kunci: KOHATI, Gender, Kesetaraan Gender Abstract The purpose of this study is to describe the construction of gender equality for the KOHATI management of the East Java HMI Coordinating Board (Badko) for the 2018-2020 period. This study uses a qualitative approach with a construktivisme design. There were four informants in this study, the study used informant selection techniques with purposive sampling. Data collection techniques used in this study were indepth interviews, observation and documentation. As for the validity technique using source triangulation and technical triangulation. The focus of this research is the view of the KOHATI Badko HMI East management for the 2018-2020 period on gender equality. The results of this study reveal that KOHATI administrators construct gender equality as equal righs and roles between men and women in public and domestic spaces without leaving the side of religion. This study uses the social construction theory of Peter L. Berger which explains that social emerges through three processes, namely externalization, objectivatin and internalization. Based on an analysis of gender equality form the view of the KOHATI Badko HMI East Java management for the 2018-2020 period, they have mature knowledge and actions in shaping geder sensitivity. Keywords: KOHATI, Gender, gender Equality
Budaya Gotong Royong Pada Pemuda Dalam Masyarakat Multi Agama Di Desa Balun Kecamatan Turi Kabupaten Lamongan Dian Agustin; Warsono Warsono
Kajian Moral dan Kewarganegaraan Vol 10 No 1 (2022): Kajian Moral dan Kewarganegaraan
Publisher : Universitas Negeri Surabaya (Unesa)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (368.063 KB) | DOI: 10.26740/kmkn.v10n1.p145-163

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan budaya gotong royong pada pemuda dalam masyarakat multi agama di desa Balun. Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori Struktural Fungsional oleh Talcott Parsons. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain penelitian studi kasus. Informan terdiri dari tiga orang. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara mendalam. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan model analisis Miles dan Huberman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemuda di desa Balun mampu beradaptasi dengan lingkungan yang multi agama dan kehidupan era globalisasi ini dengan tetap mempertahankan gotong royong sehingga tidak menjadi pemuda yang memiliki sikap individualisme. Adaptasi yang baik dilakukan oleh para pemuda dengan masuk ke dalam organisasi keagamaan sesuai dengan agama masing-masing. Ada organisasi Remaja Masjid, KPPM GKJW, dan taruna Sweta Dharma. Toleransi yang tinggi sudah tertanam dalam diri pemuda meskipun berbeda organisasi, para pemuda tetap gotong royong membantu pemuda lain saat merayakan perayaan keagamaan. Tujuannya agar kegiatan perayaan keagamaan berjalan lancar dan hubungan persaudaraan diantara pemuda tetap terjaga. Gotong royong yang dilakukan oleh para pemuda membuat komunikasi yang terjalin diantara pemuda multi agama berjalan dengan baik. Komunikasi dipupuk saat mereka bekerjasama dalam kegiatan gotong royong, sehingga belum pernah terjadi perselisihan diantara pemuda Islam, Kristen, dan Hindu. Komunikasi yang baik menjadikan pemuda Islam, Kristen dan Hindu bersama-sama melakukan cara-cara untuk tetap mempertahankan budaya gotong royong yang ada di desa Balun. Adapun cara-cara yang dilakukan oleh para pemuda yaitu saling menghormati dan aktif melakukan berbagai kegiatan. Kata Kunci: Gotong Royong, Pemuda, Multi Agama The purpose of this study is to describe the describe the culture of mutual cooperation among youth in a multi-religious society in Balun village. The theory used in this research is the Structural Fungsional theory by Talcott Parsons. This research uses a qualitative approach with a case study research design. Informants consist of three people. The data collection technique used is in-depth interviews. The data obtained were analyzed using the Miles and Huberman analysis model. The results of the study shows that youth in Balun village can adapt to a multi-religious environment and life in this globalization era while maintaining mutual cooperation so that they do not become youths who have an individualistic attitude. Good adaptation is carried out by the youth by entering into religious organizations according to their respective religions. There are mosque youth organizations, KPPM GKJW, and Sweta Dharma cadets. High tolerance has been instilled in the youth even though they are different organizations, the youth still work together to help other youths when celebrating religious celebrations. The goal is that religious celebration activities run smoothly and brotherly relations between youths are maintained. The mutual cooperation carried out by the youth makes the communication that exists between multi-religious youth go well. Communication is fostered when they work together in mutual cooperation activities so that there has never been a dispute between Muslim, Christian, and Hindu youth. Good communication makes Muslim, Christian, and Hindu youth together do ways to maintain the culture of gotong royong in the village of Balun. As for how the youths respect each other and actively carry out various activities. Keywords: Gotong Royong, Youth, Multi-religious
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER PADA MATA PELAJARAN IPS TERHADAP KETERAMPILAN SOSIAL DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR Aziza Ramadhani Nurfitria; Warsono Warsono; Waspodo Tjipto Subroto
Jurnal Review Pendidikan Dasar : Jurnal Kajian Pendidikan dan Hasil Penelitian Vol. 5 No. 3 (2019): Vol. 5 No. 3 September 2019
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jrpd.v5n3.p1063-1069

Abstract

ABSTRACTThis research aims to know the effect of cooperative learning model of numbered head together toward social skill fourth grade student of Elementary School and to know the effect of cooperative learning model of talking chips to learning outcomes of Social Studies fourth grade student of Elementary School. This research is conducted in SDN Cangkring Turi and SDN Grabagan Tulangan, Sidoarjo with research subject is fourth grade students in SDN Cangkring Turi as control class and fourth grade students in SDN Grabagan as experiment class school year 2015/2016. The type of research is experiment research with form of research is pretest-posttest control group design. The research data was obtained as follows: student social skills at experiment class is better than control class. This condition was shown with tarithmetic score (5,253) > ttable (2.011) with mean score in experiment class is 82.3200 higher than students social skills in control class 71.5600. So, there are effect of cooperative learning model of numbered head together to student social skill. While for second hypothesis testing was showed that student learning outcomes in experiment class is higher than control class. This condition was shown with tarithmetic score (5.451) > ttable (2.011) with mean score in experiment class is 86.6400 higher than student learning outcomes in control class 70.9600. So, there are effect of cooperative learning model of numbered head together to student learning outcomes. Based on the result of analyze data, it can be concluded that cooperative learning model of numbered head together has an effect to student social skills and student learning outcomes in significant. Keywords: Cooperative Learning Model of Numbered Head Together, Social Skill, Learning Outcomes. ABSTRAK                                                                                          Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe numbered head together terhadap keterampilan sosial siswa kelas IV Sekolah Dasar dan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe numbered head together terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS kelas IV Sekolah Dasar. Penelitian ini dilakukan di SDN Cangkring Turi dan SDN Grabagan, Tulangan, Sidoarjo dengan subjek penelitian adalah siswa kelas IV SDN Cangkring Turi sebagai kelas kontrol dan IV SDN Grabagan sebagai kelas eksperimen tahun pelajaran 2015/2016. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen dengan bentuk desain penelitian pretest-posttest control group design. Data hasil penelitian yang diperoleh sebagai berikut: keterampilan sosial siswa pada kelas eksperimen lebih baik dibandingkan dengan kelas kontrol. Hal ini ditunjukkan dengan nilai thitung (5,253) > ttabel (2.011) dengan nilai mean pada kelas eksperimen sebesar 82.3200 lebih tinggi dibandingkan dengan keterampilan sosial siswa pada kelas kontrol yaitu sebesar 71.5600. Jadi, ada pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe numbered head together terhadap keterampilan sosial siswa. Sedangkan untuk pengujian hipotesis kedua menunjukkan bahwa hasil belajar siswa pada kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan pada kelas kontrol. Hal ini ditunjukkan dengan nilai thitung (5.451) > ttabel (2.011) dengan nilai mean pada kelas eksperimen sebesar 86.6400 lebih tinggi dibandingkan dengan hasil belajar siswa pada kelas kontrol yaitu 70.9600. Jadi, ada pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe numbered head together terhadap hasil belajar siswa. Berdasarkan hasil analisis data, dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe numbered head together berpengaruh terhadap keterampilan sosial siswa dan hasil belajar siswa secara signifikan.Kata Kunci: Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numberedhead Together, Keterampilan Sosial, Hasil Belajar.
PENERAPAN PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MEMAHAMI KONSEP HUBUNGAN MANUSIA DENGAN KONDISI GEOGRAFIS DI SEKITARNYA PADA KELAS IV SDN KETINTANG I/409 SURABAYA Dewi Kartika Sari; Aminuddin Kasdi; Warsono Warsono
Jurnal Review Pendidikan Dasar : Jurnal Kajian Pendidikan dan Hasil Penelitian Vol. 6 No. 2 (2020): Vol. 6 No. 2 Mei 2020
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jrpd.v6n2.p144-152

Abstract

ABSTRACTThe purpose of this study is to describe the students activity and skill achivement to comprehend the lesson material (student activement) in applying the inquiry learning model in IPS subject, concept comprehending the human in their relationship with the geographical condition around them, on the fourth grade of SDN Ketintang I/409 Surabaya. The design of this research is classroom action reasearch with three cycles of activities. The objects are 35 fourth grade students of SDN Ketintang I/409 Surabaya. The data is obtained from the observation and test result. The observations is conducted to observe the students activities during the learning process, while the test is performed to measure the students ability in comprehending the material (students studing achievement). Based on the data analysis result, it can be concluded that after applying the inquiry learning model, the student activities and studying achivement were improved. if in the cycles I the activity percentage is only 61,28% and the studying achivement is 63%, then in cycle II the activity percentage became 73,2%and the studing achievement became 74,3%, and in cycle III the activity percentage reached up to 82,9% and the studying achievement reached up to 85,71%. These activity and studying achievements were caused by the learning process wich involved the student to find out the material concept by themselves.Keywords: Comprehending Skill, Inquiry Learning Model, Students Activity.ABSTRAK                                                                                         Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui peningkatan keaktifan siswa, dan kemampuan siswa memahami materi pelajaran (hasil belajar) dalam penerapan model pembelajaran inkuiri pada mata pelajaran IPS konsep hubungan  manusia dengan kondisi geografis di sekitarnya kelas IV SDN Ketintang I/409 Surabaya. Desain penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas dengan 3 siklus kegiatan. Objek penelitian yaitu 35 siswa kelas IV SDN Ketintang I/409 Surabaya. Data diperoleh dari hasil observasi dan tes. Observasi dilakukan untuk mengamati keaktifan siswa selama proses pembelajaran, sementara tes dilakukan untuk mengukur kemampuan siswa memahami materi (hasil belajar siswa). Berdasarkan hasil analisis data dapat disimpulkan bahwa setelah menerapkan model pembelajaran inkuiri, keaktifan dan hasil belajar siswa mengalami peningkatan. Jika pada tindakan siklus I persentase keaktifan mencapai 61,28% dan ketuntasan hasil belajar 63%, siklus II keaktifan 73,2% hasil belajar 74,3%, dan pada siklus III keaktifan mencapai 82,9% dan hasil belajar mencapai 85,71%. Peningkatan keaktifan dan hasil belajar ini disebabkan oleh proses pembelajaran yang melibatkan siswa untuk menemukan sendiri konsep materi yang dipelajari.Kata Kunci: Keaktifan Siswa, Kemampuan Memahami, Model Pembelajaran Inkuiri.
PENERAPAN PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN SOSIAL DAN KEMAMPUAN SISWA MEMAHAMI AKTIVITAS DAN PERUBAHAN KEHIDUPAN MANUSIA DALAM BIDANG EKONOMI PADA KELAS V SDN PLOSO I/172 SURABAYA Melasari Febrianti Marbangun; Aminuddin Kasdi; Warsono Warsono
Jurnal Review Pendidikan Dasar : Jurnal Kajian Pendidikan dan Hasil Penelitian Vol. 6 No. 2 (2020): Vol. 6 No. 2 Mei 2020
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jrpd.v6n2.p153-162

Abstract

ABSTRACTThis research aims to improve student's social skills and capability of understanding human activities and changes in the economic life through learning model Think Pair Share in V Grade SDN Ploso I / 172 Surabaya. Classroom action research was conducted in two cycles, each cycle includes the stages of planning, execution, observation, and reflection. The result showed the students' social skills in aspects of ability to listen to others on the actions of the first cycle of 74% increased to 86.5% in the second cycle. Aspects of the ability to ask, on the actions of the first cycle of 76.5% increased to 85.5% in the second cycle. Aspects of the ability to establish and maintain friendships, on the actions of the first cycle of 77.5% increased to 88% in the second cycle. Aspect ability to cooperate on the action the first cycle of 77% increased to 88.5% in the second cycle. Viability want to share on the action the first cycle of 77% increased to 87.5% in the second cycle. This classroom action research also managed to improve the students' understanding of human life activity and changes in the economic field in the form of learning outcomes. The results of students in classical completeness cycle I reached 52% and in the second cycle increased to 88%. Based on these results, it was concluded that the social skills and the ability of students to understand the activity and changes in human life in the economic field after applying the learning model Think Pair Share was increased.Keywords: Think Pair Share, Social Skills, Capability of UnderstandingABSTRAKPenelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan sosial dan kemampuan siswa memahami aktivitas dan perubahan kehidupan manusia dalam bidang ekonomi melalui model pembelajaran Think Pair Share pada siswa kelas V SDN Ploso I/172 Surabaya. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam 2 siklus, setiap siklus meliputi tahapan perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Hasil analisis data menunjukkan keterampilan sosial siswa pada aspek kemampuan mendengarkan orang lain pada tindakan siklus I sebesar 74% meningkat menjadi 86,5% pada tindakan siklus II. Aspek kemampuan bertanya, pada tindakan siklus I sebesar 76,5% meningkat menjadi 85,5% pada tindakan siklus II. Aspek kemampuan menjalin dan memelihara pertemanan, pada tindakan siklus I sebesar 77,5% meningkat menjadi 88% pada tindakan siklus II. Aspek kemampuan bekerja sama pada tindakan siklus I sebesar 77% meningkat menjadi 88,5% pada tindakan siklus II. Aspek  kemampuan mau berbagi pada tindakan siklus I sebesar 77% meningkat menjadi 87,5% pada tindakan siklus II. Penelitian tindakan kelas ini juga berhasil meningkatkan kemampuan siswa memahami aktivitas dan perubahan kehidupan manusia pada bidang ekonomi dalam bentuk hasil belajar. Hasil belajar siswa pada tindakan siklus I ketuntasan klasikal mencapai 52% dan pada tindakan siklus II meningkat menjadi 88%. Berdasarkan hasil tersebut, disimpulkan bahwa keterampilan sosial dan kemampuan siswa memahami aktivitas dan perubahan kehidupan manusia pada bidang ekonomi setelah menerapkan model pembelajaran Think Pair Share mengalami peningkatan.Kata Kunci: Think Pair Share, Keterampilan Sosial, Kemampuan memahami