This Author published in this journals
All Journal Jurnal Kesehatan
Isti Handayani
Program Magister Epidemiologi, Universitas Airlangga

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Outbreak Keracunan Makanan Di Kecamatan Purwosari Kabupaten Bojonegoro Provinsi Jawa Timur Tahun 2020 Isti Handayani; Yahya Benyamin Bebengu; Atik Choirul Hidajah; Totok Ismanto; Antonius Ratgono; Aris Wiji Utami
Jurnal Kesehatan Vol. 16 No. 2 (2023): Jurnal Kesehatan
Publisher : UPPM Poltekkes Kemenkes Ternate

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32763/5gqpdj96

Abstract

Latar Belakang: Pada tanggal 14 Januari 2020 Dinas Kesehatan Kabupaten Bojonegoro menerima laporan dugaan keracunan makanan setelah seminar hasil Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang diadakan suatu perguruan tinggi negeri di Surabaya. Tujuan: Mengetahui gambaran outbreak dan menentukan agent dan sumber penularan. Metode: Agar dapat mengidentifikasi agen dan sumber penularan dilakukan penelitian dengan desain kohor. Populasi risiko berjumlah 101 orang yang hadir pada pertemuan tersebut. Investigasi outbreak dilakukan pada tanggal 16 Januari 2020.Data primer dikumpulkan melalui kegiatan wawancara pada 91 responden. Pemastian agen dengan pemeriksaan sisa makanan yang dikirimkan ke BBLK Surabaya. Variabel yang diteliti adalah gejala, jenis kelamin, umur, waktu kejadian, jenis makanan, dan masa inkubasi. Hasil: Jumlah kasus 38 (AR = 37,6%), terbanyak pada perempuan 37 (97,4%; AR=44,04%), berumur 20-14 tahun sebanyak 34 (89,4%; AR=40,00%). Seluruh kasus mengalami diare. Kurva epidemik berbentuk common source. Masa inkubasi 5-16 jam, tersering 13 jam 30 menit. Jenis makanan yang dicurigai sebagai media penularan adalah sambal (RR=3,84) dan kemangi (RR=2,18). Hasil laboratorium menunjukkan hasil positif nitrit pada nasi, daging ayam, dan timun. Kesimpulan: Telah terjadi outbreak keracunan makanan. Gejala klinis dan masa inkubasi mengarah pada dugaan penyebab adalah agen mikrobiologis. Namun, hasil pemeriksaan laboratorium pada spesimen sisa makanan menunjukkan hasil yang tidak sesuai