Latar Belakang dan Tujuan: Jerawat merupakan salah satu penyakit kulit yang salah satunya disebabkan oleh bakteri Propionibacterium acnes. Buah jeruk bali (Citrus maxima (Burm.) Merr.) mempunyai banyak nutrisi yang bermanfaat untuk mengatasi masalah kesehatan. Komponen utama penyusun minyak atsiri pada kulit buah jeruk bali yaitu senyawa limonen, mircen, β-asarone, germacren D, dan α-pinen. Penelitian ini bertujuan untuk untuk memformulasikan sediaan salep dari minyak atsiri kulit buah jeruk bali berdasarkan kombinasi basis PEG 4000 dan PEG 400 dan untuk mengetahui aktivitas antibakteri terhadap Propionibacterium acnes setelah diformulasikan menjadi sediaan salep. Metodologi: Penelitian ini dilakukan menggunakan analisis deskriptif kuantitatif yang menunjukan besarnya zona hambat pertumbuhan bakteri Propionibacterium acnes pada sekitar cakram disk. Hasil: Pada uji fitokimia menunjukkan bahwa didalam simplisia segar kulit buah jeruk bali positif mengandung flavonoid, alkaloid, saponin dan triterfenoid. Pengujian aktivitas antibakteri sediaan salep minyak atsiri kulit buah jeruk bali dibuat dengan konsentrasi 15%, 20%, dan 25%, kelompok kontrol positif clindamicin gel dan kontrol negatif aquadest steril. Hasil uji aktivitas salep menunjukkan adanya aktivitas terhadap Propionibacterium acnes. Respon hambat pertumbuhan yang terbentuk pada konsentrasi 15%, 20%, 25% dan kontrol positif adalah kuat yaitu diameter zona hambat lebih dari 6 mm, sedangkan kontrol negatif tidak memiliki respon hambat pertumbuhan. Kesimpulan: Formulasi sediaan salep minyak atsiri kulit buah jeruk bali basis larut air dengan variasi konsentrasi perbandingan PEG 400 dan PEG 4000 tidak mempengaruhi pelepasan zat aktif minyak atsiri kulit buah jeruk bali (Citrus maxima (Burm.) Merr.) dan pada semua konsentrasi sediaan salep memiliki aktivitas antibakteri dengan terbentuknya zona bening di sekeliling kertas cakram.